Rumor pemecatan Jose Mourinho dari kursi manajer Manchester United semakin menguat dalam beberapa hari ini. Terutama, sejak The Red Devils dicukur oleh Tottenham Hotspur di markas sendiri, Old Trafford, dalam laga ketiga Premier League Inggris 2018/2019, Selasa (28/8/2018) dini hari WIB. Daily Mail pun melaporkan bahwa saat ini ada atmosfer yang hampir mirip dengan hari-hari terakhir manajer Louis van Gaal di Carrington, sebelum dia diberhentikan dan digantikan Mourinho pada musim panas 2016 lalu. Padahal sebelumnya pihak klub sempat akan terus mendukung Van Gaal.

Bahkan, para pemain dan staf pun turut mengamini beredarnya isu panas tersebut, meski hingga kini memang belum ada kepastian mengenai kebenarannya. Sejumlah pihak pun meyakini fans juga akan segera bertindak untuk menuntut manajemen klub agar segera saja membuang Mourinho, seperti seruan #MouOut yang sudah mulai beredar dan viral di media sosial.

Namun, di balik itu tentu ada pula persepektif berbeda dari isu yang terus memanas tersebut. Tidak bisa dipungkiri, sebagai fans tim Setan Merah memang ada juga yang menolak aksi #MouOut dengan empat alasan utama ini.

  1. Langsung memenangkan tiga trofi di musim debut

Tentu semua suporter United masih ingat pencapaian Mourinho pada musim 2016/2017 lalu. Pelatih yang kini sudah berusia 55 tahun itu bisa mampu langsung menghapus dahaga fans akan euforia jadi juara. Dia berhasil memenangkan tiga trofi sekaligus; juara Community Shield di awal musim, disusul trofi Piala Liga Inggris, serta juara Liga Europa yang notabene baru sekali itu dimenangkan United.

Perlu diingat, ketiga trofi itu dimenangkan Mourinho pada musim perdananya membesut skuat The Red Devils. Pencapaian mini treble winners yang dicatatkannya itu pun juga menjadi sangat penting, karena satu-satunya trofi mayor yang bisa diraih United sejak pensiunnya manajer Sir Alex Ferguson di akhir musim 2012/2013 silam hanyalah Piala FA 2015/2016, yang dimenangkan oleh Van Gaal.

  1. Membawa United kembali ke Liga Champions

Meski dia akhir musim debutnya pada 2016/2017, Mourinho belum bisa mengantarkan United ke posisi yang lebih baik di Premier League; hanya finish di posisi enam, namun setidaknya dia berhasil membawa tim ini kembali ke Liga Champions pada musim 2017/2018, dengan modal sebagai juara Liga Eropa. Sedangkan pada musim perdananya, United sempat absen karena kegagalan Van Gaal.

Pencapaian Mourinho ini pun tak bisa hanya sekadar dilihat sebagai aksi comeback-nya skuat tim Setan Merah ke kompetisi paling elit di benua Eropa tersebut. Namun, jika ditilik lebih jauh, ini juga menyangkut soal kemampuan pelatih asal Portugal itu membangun kembali kekuatan dan mental tim, setelah beberapa kali gagal ke Liga Champions, termasuk pada 2014/2015 karena David Moyes.

  1. Masih unggul dari klub pesaing, kecuali City

Saat ini, United memang mulai ditinggalkan jauh oleh klub rival sekota, Manchester City. Dalam lima tahun terakhir, mereka telah memenangkan dua trofi Premier League dan sekali juara Piala Liga musim lalu, serta konsisten masuk ke fase knock-out di Liga Champions. Namun, jika dibandingkan dengan klub pesaing lain, The Red Devils jelas masih belum kalah, terutama dalam pencapaian trofi.

Dari empat tim lainnya yang masuk enam klub besar Inggris, raihan trofi United dalam dua musim pengabdian Mourinho masih lebih baik. Chelsea hanya menang dua trofi, meski termasuk juara liga. Arsenal juga dua. Sementara Liverpool dan Tottenham belum menjuarai apapun. Bahkan, dalam 10 terakhir, dari mereka berdua hanya Liverpool yang bisa mendapat satu trofi Piala Liga 2011/2012.

  1. Posisi terbaik di liga dalam lima musim terakhir

Keputusan Sir Alex untuk berhenti dari dunia sepakbola pada akhir musim 2012/2013 lalu, memang membuat United oleng. Pada musim itu pula terakhir kali tim Setan Merah bisa merasakan manisnya juara Premier League. Sakitnya, itu terjadi sudah lima tahun yang lalu. Dalam kata lain, United pun sudah lima tahun puasa gelar juara liga domestik. Tragisnya lagi, sejak itu klub benar-benar terpuruk.

Dalam empat musim pertama usai kepergian Sir Alex, posisi terbaik United di liga hanya pada posisi empat. Namun, Mourinho bisa membawa tim mulai mendekati puncak, dengan mengakhiri musim lalu sebagai runner-up, sekaligus jadi posisi terbaik United di liga dalam lima musim ini. Makanya, jangan salah menyebut Mourinho gagal pada musim lalu, apalagi dia juga masuk ke final Piala FA.