Mauricio Pochettino mengalami musim panas yang amat sepi. Tottenham Hotspur, kesebelasan yang diasuhnya, menjadi satu-satunya kesebelasan Premier League yang tak melakukan pembelian pemain baru. Konon, hal ini dilakukan sebagai penghematan karena Spurs tengah membangun stadion baru yang perlu dana besar.

Sementara itu, Manchester United telah menghabiskan 75 juta paun untuk Romelu Lukaku, 40 juta paun untuk Nemanja Matic, dan 35 juta paun untuk Victor Lindelof. Lalu ada Manchester City yang telah menghabiskan dana mencapai kurang lebih 200 juta paun musim panas ini, dikarenakan Pep Guardiola yang berniat memperbaiki skuatnya.

Namun sekali lagi, di balik itu semua, Pochettino mengatakan jika timnya tidak mampu bersaing untuk persoalan bursa transfer pemain. Pochettino menjelaskan, “Fans kami tahu bahwa kami bukan klub yang saat ini bisa bersaing dengan Manchester United dan Manchester City untuk persoalan pemain. Kita tidak bisa melawan mereka. Kami bekerja dengan cara yang berbeda. Pemain yang kami kembangkanlah yang sedang kami bicarakan, tidak mudah menemukannya.”

“Bagi saya, lebih baik bermain dengan pemain muda yang datang melalui akademi sehingga Anda bisa memperbaiki mereka, dan setelah itu motivasi mereka selalu berkembang menuju level yang lebih tinggi. Kami membutuhkan kualitas, dan pemain dengan fasilitas bagus untuk bertarung mendapatkan nomor satu di skuat kami, dan mencoba membantu mereka mendorong level mereka. Itu kuncinya,” kata Pochettino soal pemain akademi Tottenham Hotspur.

“Jika kita mampu melakukannya seperti musim lalu, seperti yang kami lakukan dengan Kieran Trippier dan Kyle Walker, saya yakin Tottenham akan sukses. Kami mencari guna menemukan keseimbangan, tapi itu sulit, karena memang sekarang saatnya untuk menyegarkan kembali tim dengan beberapa wajah baru dan saya yakin itu akan terjadi.”

Sebelumnya, pelatih berusia 45 tahun itu mengatakan jika ia akan terus mempertahankan pemain bintang didikannya di Tottenham Hotspur. Tapi, penggemar Spurs merasa cemas dengan pernyataanya itu, dan berharap Mauricio Pochettino bisa mengikuti Jose Mourinho yang tak berhenti mengincar pemain baru di musim panas ini. Keraguan pun akhirnya menerpa fans Tottenham Hotspur.

Para fans Spurs yang ragu tersebut kemudian mempertanyakan pemilik klub, Daniel Levy, tentang usaha apa yang ia berikan untuk Spurs dalam persaingan timnya mendapatkan gelar Premier League yang pertama kali sejak 1961.

Tapi sekali lagi, Mauricio Pochettino mengatakan jika ia tidak akan merusak ‘dompet klubnya’ hanya untuk kepentingan itu. Starting line up-nya tetap sama. Lalu, menunggu pemain sayap Argentina mereka, Eric Lamela, untuk sembuh dari cedera. Mauricio Pochettino tetap tenang meski ia tahu ‘wajah baru’ perlu didatangkan agar skuad pada timnya haus akan persaingan gelar.

Pelatih bertinggi 182 cm itu mengatakan, “Bagaimana Manchester City, Liverpool, Chelsea dan klub besar lainya mencoba memperbaiki musim mereka? Mereka membawa pemain baru dan mencoba memberi tekanan lebih pada pemain bintang mereka, pemain kunci mereka, dan bagi kami, kami juga perlu melakukan hal itu.”

“Masalahnya sangat jelas. Sekali lagi, kami bukanlah klub yang hari ini bisa bersaing dengan Manchester United dan City untuk persoaalan pemain baru. Kita tidak bisa bertarung dan kami terlihat berbeda. Levy (pemilik Tottenham) punya uang yang banyak untuk dibelanjakan, hanya saja ia tidak mau menyia-nyiakannya. Membiayai stadion baru dan mencoba mengikuti tim lain adalah suatu pemborosan besar,” tuturnya.

Masalah yang dihadapi Tottenham Hotspur saat ini adalah hanya dari segi ‘visi dan misi’ untuk musim depan. Pasalnya The Lily White terlihat tidak punya tujuan guna meyakinkan para penggemarnya. Tottenham Hotspur sudah berpuasa gelar selama 56 tahun, dan itu bukanlah waktu yang sebentar untuk sebuah tim besar.