Erik ten Hag benar-benar memberikan peluang bagi para pemain muda untuk tampil di pramusim. Ia cuma membawa enam pemain senior ke Norwegia dalam laga menghadapi Leeds United tersebut.
Di babak pertama, keenam pemain muda ini dipadukan dengan lima pemain muda: Alvaro Fernandez, Kobbie Mainoo, Hannibal Mejbri, Omari Forson, dan Amad Diallo.
Penampilan United sangat rapi dengan dominasi umpan-umpan pendek. Saat kehilangan bola, para pemain langsung menerapkan pressing ketat untuk langsung kembali mendapatkan bola. Setidaknya terdapat tiga peluang dari pressing tersebut yang sayangnya tidak bisa dikonversi menjadi gol.
Pemain Muda yang Solid
Di babak pertama, Mainoo dan Hannibal yang tampil mencuri perhatian. Keduanya bisa menjadi mesin serangan United dan mengontrol area tengah. Melihat permainan yang seperti ini, sangat layak bagi keduanya untuk mulai tampil di tim utama.
Di depan, Forson sempat terlihat gugup di awal laga. Bola giringannya sempat terlepas. Namun, positioning dan work rate yang ia perlihatkan memang sangat meyakinkan.
Sementara itu terlihat ada peningkatan dari Amad Diallo usai dipinjamkan ke Rangers dan Sunderland. United sebenarnya bisa membuat lebih banyak lagi peluang di babak pertama. Amad memang punya kemampuan dribel yang mumpuni. Sayangnya, pemilihan keputusannya sering kali terlalu lama dan kurang tepat, ciri khas pemain muda.
Pun dengan Fernandez yang tampak kurang menggigit di pos fulbek kiri. Namun, pergerakannya yang cair, pantas untuk membuat Fernandez diperhitungkan.
Perubahan di Babak Kedua
Leeds sendiri cuma mengandalkan serangan balik di babak pertama. Mereka kesulitan betul untuk menguasai bola. Namun, semuanya berubah di babak kedua, ketika sejumlah pemain utama Leeds masuk, sementara Ten Hag mengganti semua pemain di babak pertama dengan para pemain akademi.
Momentum harusnya ada pada Leeds karena kini mereka bisa menguasai bola. Namun, tiga bek United yang diisi Marc Jurado, Rhys Bennet, dan Will Fish, tampil sangat tenang dalam memfilter serangan demi serangan Leeds United. Utamanya Bennet dan Fish, keduanya punya postur tubuh yang besar dan menjulang sehingga bisa menangani umpan-umpan silang.
United yang hanya mengandalkan serangan balik, bisa memaksimalkan chemistry para pemain akademi. Dua gol berhasil dicetak lewat Noam Emeran dan Joe Hugill. Dua gol tersebut dicetak lewat umpan yang membelah pertahanan Leeds. Gol Emeran dari umpan Hansen-Aaroen, sementara gol Hugill dari umpan terobosan Emeran.
Di lini tengah, Dan Gore bermain bersama Charlie Savage dan isak Hansen-Aaroen. Savage dan Gore bermain lebih melebar; Gore di kanan sementara Savage di kiri. Penampilan Savage sangat tenang. Ia tidak gentar saat ditekan oleh para pemain Leeds.
Sementara Gore bermain dengan tenang. Namun, ia terlalu sering men-delay bola saat seharusnya United bisa melakukan serangan balik. Gore sendiri merupakan tandem Mainoo saat United menjuarai FA Youth Cup 2022.
Pemain yang menonjol di tengah justru pemain asli Norwegia, Hansen-Aaroen. Ia punya kemampuan dribel yang baik dan kerap memberikan umpan-umpan direct. Gol pertama United juga tercipta berkat kecepatan dan visi Hansen yang memberi umpan terobosan pada Emeran.
Di sisi kiri ada Brandon Williams yang terlihat mulai ada peningkatan. Di depannya, ada Shola Shoretire yang tampak masih begitu-begitu saja.
Di lini serang, Hugill tampil biasa-biasa saja sebenarnya. Karena posturnya yang jangkung, secara kelenturan, ia memang masih harus ditingkatkan. Menontonnya seperti melihat Peter Crouch dengan wajah Harry Potter yang masih muda. Meski demikian, penempatan posisinya yang baik, membuatnya mampu mencetak gol kedua United.
Secara penyerangan, United di babak kedua lebih banyak menunggu. Leeds memainkan bola tapi hanya berputar-putar.
Striker Leeds, Patrick Bamford, dibuat tak berdaya di hadapan tiga bek solid United. Mereka pun mau tak mau mengirimkan bola ke sayap. Ten Hag yang menyadari ini, langsung menginstruksikan Gore dan Savage untuk mengcover juga area tersebut. Sehingga hampir tidak ada peluang berarti dari skuad asuhan Daniel Farke tersebut.
Masa Depan United
Para pemain muda ini jelas sangat berarti untuk masa depan The Red Devils. Tiga bek United tampil solid dan tenang.
Hasil bagus ini jelas memuaskan bagi Ten Hag yang punya dua laga khusus untuk pemain akademi. Dua laga tersebut adalah melawan Wrexham pada 26 Juli dan Lens pada 5 Juli mendatang.
Ten Hag juga bisa lebih percaya diri menggabungkan pemain muda seperti Mainoo, Savage, Emeran, Mejbri, Hansen, Bennet, dan Fish, dengan para pemain senior.