“Satu lagi hari yang luar biasa di Old Trafford. Satu lagi kemenangan yang luar biasa untuk Erik ten Hag,” begitu kata Stewart Gardner, komentator MUTV, setelah peluit panjang ditiup dalam laga Manchester United melawan Leicester pada Minggu malam.

Pada pertandingan tersebut, Setan Merah kembali menunjukkan penampilan yang cemerlang dengan mengalahkan tamunya dengan skor 3-0. Tiga gol masing-masing dicetak oleh Marcus Rashford (dua gol), dan satu gol datang dari sumbangan Jadon Sancho. Hasil ini membawa mereka tetap bertahan di peringkat tiga klasemen sementara Premier League musim 2022/2023.

Ada desas-desus di kalangan media sebelum pertandingan kalau Ten Hag akan melakukan rotasi dengan memainkan Victor Lindelof dan Anthony Elanga. Namun ketika susunan pemain diumumkan, hanya Lindelof yang bermain sedangkan Elanga ada di bench. Sisanya, United menurunkan skuad terbaik. Sedangkan Leicester tetap menurunkan skuad terbaik seperti ketika mereka menang 4-1.

Aksi De Gea dan Rashford

Total 26 percobaan dan 57% penguasaan bola menunjukkan betapa dominannya Manchester United dalam pertandingan semalam. Namun, Leicester City juga sebenarnya tampil apik dan beberapa kali merepotkan tuan rumah, khususnya pada babak pertama. Bahkan peluang yang mereka dapat juga sangat berbahaya.

Beruntung United masih punya David de Gea. Tercatat, ia melakukan dua penyelamatan heroik untuk menghalau peluang yang diraih oleh Harvey Barnes dan sundulan Kelechi Iheanacho.

Komposisi lini belakang United yang diisi Lindelof dan Martinez sebagai bek tengah beberapa kali kecolongan oleh counter cepat yang dilakukan Leicester. Namun, seiring berjalannya waktu penampilan keduanya mulai solid dan bisa melindungi De Gea dari kebobolan.

Penampilan United pada babak pertama ini sempat mendapat kritik dari sang manajer, Erik ten Hag. Ia bahkan menyebut kalau penampilan United pada paruh pertama cenderung ngawur dan tidak disiplin dalam beberapa aspek. Erik kemudian berterima kasih kepada De Gea dan Rashford yang mampu menjadi pembeda.

Selain De Gea, pembeda dari babak pertama United tidak lain dan tidak bukan adalah Marcus Rashford. Ia mampu membuat United masuk ruang ganti dengan sedikit lebih lega melalui golnya pada menit ke-25.

Ia pun kembali menambah golnya pada babak kedua yang membuatnya kini sudah mencetak 14 gol di Premier League musim ini. Ketajamannya tampak belum mau berhenti dan kini ia sudah membuat 24 gol sekaligus mensahkan musim 2022/2023 menjadi musim terbaiknya. Bahkan tidak tertutup kemungkinan kalau Rashford bisa menutup musim dengan raihan 30 gol

Dua Masalah Leicester

Dengan hadirnya dua peluang emas buat Leicester di awal laga, menunjukkan kalau mereka sebenarnya mampu untuk menghambat permainan tuan rumah. United dibuat kerepotan dan berada dalam kondisi tidak bisa mengembangkan permainan.

Namun dengan gagalnya peluang tersebut hal ini menunjukkan betapa kurang bagusnya The Foxes dalam hal penyelesaian. Inilah yang kemudian disesalkan oleh Brendan Rodgers setelah pertandingan.

“Kami menunjukkan kalau kami bisa menyakiti tim lawan dalam beberapa laga. Kami punya kesempatan hari ini, tapi kami tidak cukup bagus untuk menyelesaikannya,” kata Rodgers.

Selain masalah di lini depan, Leicester juga dipusingkan dengan kecerobohan lini pertahanan mereka. Dua gol Rashford hadir dari kegagalan mereka dalam membuat jebakan offside. Khususnya Wout Faes yang dianggap sebagai biang kerok dua gol Rashford.

Gol pertama hadir dari keputusannya yang memilih melepaskan penjagaan kepada Rashford, sedangkan gol kedua disebabkan karena ia terlambat membuat jebakan offside meski dalam sepersekian detik. Hal ini tentu sangat disayangkan mengingat Faes sebenarnya salah satu bek yang cukup bagus ketika bermain.