Foto: Manchester United World

Manchester United gagal menutup rangkaian pra-musim mereka di Thailand dan Australia dengan kemenangan. Pada pertandingan terakhir di Perth, Setan Merah hanya sanggup bermain imbang 2-2 melawan Aston Villa.

Proses hasil imbang ini seperti mengulang cerita pada Januari 2022. Ketika itu, United unggul dua gol terlebih dahulu dan berada dalam posisi yang nyaman sebelum kemudian kelengahan mereka harus dibayar dengan dua gol yang bersarang ke gawang David de Gea dari Jacob Ramsey dan pemain pengganti, Philippe Coutinho.

Kali ini, keunggulan United juga musnah karena pemain pengganti. Giliran Leon Bailey dan Calum Chambers yang mengoyak jala De Gea. Sebelumnya, United unggul melalui gol tendangan voli Jadon Sancho dan bunuh diri Matty Cash.

Sama seperti sebelumnya, Erik ten Hag menurunkan skuad yang tampaknya akan menjadi skuad inti United musim ini. Perubahan hanya terjadi di lini tengah dengan masuknya Donny Van de Beek, serta pos bek kiri dimana Shaw kembali ke skuad setelah sebelumnya diisi oleh Tyrell Malacia.

Pertandingan ini sebenarnya nyaris ditunda karena lapangan Perth Stadium yang rusak di beberapa titik akibat hujan. Setelah ditinjau kembali, pertandingan bisa diselenggarakan.

Seperti biasa, United memainkan bola dari kaki ke kaki yang menjadi ciri khas Ten Hag. Para pemain tampak sudah mulai paham satu sama lain. Meski permukaan lapangan tidak rata, United masih bisa bermain cantik dan membuat beberapa peluang berbahaya. Hasilnya, mereka sanggup menutup babak pertama dengan dua gol.

Akan tetapi, hujan yang mengguyur jelang akhir babak pertama membuat permainan United menjadi tidak berkembang. Lapangan yang licin dan tidak rata membuat para pemain United kesulitan mengontrol bola. Hal ini juga membuat permainan kaki ke kaki yang sebelumnya terlihat menjadi hilang.

“Kondisinya sulit. Lapangannya tidak terlalu bagus. Babak kedua berjalan sulit bagi kami. Kami kebobolan beberapa kali melalui serangan balik yang seharusnya bisa kami cegah. Ditambah dengan lapangan yang buruk. Tapi pada akhirnya, saya senang dengan apa yang kami lakukan di sini,” kata Diogo Dalot yang sempat tergelincir beberapa meter saking licinnya lapangan.

Entah ini permintaan Ten Hag atau tidak tapi United terus memaksa diri untuk memainkan bola bawah meski lapangan sudah terlihat rusak pada babak kedua. Bahkan ketika skuad United diisi pemain muda, mereka tetap memainkan bola kaki ke kaki.

Di sisi lain, Aston Villa langsung mengubah cara main mereka dengan beberapa kali melepaskan bola direct. Terbukti, mereka sukses mendapatkan gol melalui Leon Bailey.

Besar kemungkinan kalau hasil akhir tidak jadi persoalan bagi Ten Hag. Ia sepertinya ingin mematangkan filosofi permainannya sehingga permainan umpan-umpan pendek terus dipertahankan. Meski begitu, ia tetap kecewa karena timnya membuang keunggulan dua gol mengingat gol dari Callum Chambers murni berasal dari kelengahan para pemain United dalam menghadapi bola mati.

“Tidak seharusnya Anda membuang keunggulan dua gol. Saya tidak ingin membuat alasan lapangan atau cuaca. Apa pun situasinya, kami harus memberi yang terbaik,” kata Ten Hag.

“Sepakbola itu tentang kesalahan. Siapa yang kesalahannya lebih sedikit maka akna menang. Kami bisa mencetak dua gol bagus tapi kemudian fokus kami turun. Bisa jadi pemain-pemain ini lelah tapi itu bukan alasan. Kami hanya kehilangan fokus.”

Skuad United kini sudah kembali ke Manchester sebelum kemudian terbang ke Norwegia untuk melakoni laga pra-musim kelimanya melawan Atletico Madrid. Besar kemungkinan, skuad yang bermain pada laga ini adalah gambaran tim yang akan turun di laga pertama melawan Brighton awal Agustus mendatang.