Foto: Twitter

Cristiano Ronaldo sebelumnya dianggap bahwa ia kembali ke Manchester United karena bukti rasa kesetiaan. Ia kembali untuk berjuang bersama klub yang telah membesarkan namanya sebelum era kesuksesan besar di Real Madrid dan Juventus. Dan ia kembali untuk mengenang masa-masa mudanya di bawah asuhan Sir Alex Ferguson.

Mungkin hal itu adalah bayangan yang ada di sebagian besar suporter United. Tapi pada faktanya, Ronaldo kembali ke Old Trafford bukanlah karena faktor kesetiaannya pada klub. Itu omong kosong. Justru, lebih pantas disebut narasi palsu jika Ronaldo kembali bergabung dengan Manchester United hanya karena soal rasa kesetiaan.

Kepindahan pemenang Ballon d’Or lima kali itu dari Juventus pada musim panas tahun lalu memang sempat menjadi kehebohan yang besar. Apalagi kepindahannya ini begitu dramatis, di mana Manchester City hampir mendapatkan Cristiano Ronaldo beberapa jam sebelum ia resmi bergabung dengan Manchester United.

Setelah bergabung, Ronaldo lalu mencetak 24 gol di semua kompetisi untuk United. Namun sayangnya, Setan Merah harus menyelesaikan musim di posisi keenam klasemen Premier League dan gagal lolos ke Liga Champions. Maka sejak saat itu, Ronaldo pun meminta untuk pergi kedua kalinya jika ada tawaran dari klub lain dalam beberapa waktu ke depan.

Dari sinilah pundit TalkSPORT yakni Alex Crook percaya kalau motivasi kembalinya Cristiano Ronaldo ke Manchester United bukanlah karena soal emosi kesetiaan. Bagi Crook, “kembali hanya karena faktor kesetiaan” adalah sebuah narasi palsu, dan ia pun menjelaskan alasannya.

Menurut Crook, sebelum resmi bergabung dengan United, pemain berusia 37 tahun itu sudah sangat dikaitkan dengan kepindahannya ke City musim panas tahun lalu. Dan hal ini merupakan sesuatu yang tidak akan dilakukan dengan modal “emosi kesetiaan”.

“Saya pikir Ronaldo memang berutang kepada Manchester United. Saya pikir dia berutang kepada mereka karena mereka adalah satu-satunya klub yang bersedia membayarnya setengah juta paun (untuk gajinya) tahun lalu,” ujar Alex Crook.

“Ada narasi yang salah. Menurut pendapat saya, dia (Ronaldo) bergabung dengan United bukan karena kesetiaan dan cintanya kepada klub. Dia mungkin tidak bisa mengenakan jersey biru Manchester City, tapi (faktor kesetiaan) itu benar-benar omong kosong menurut saya.”

“Alasan dia tidak bergabung dengan Manchester City adalah karena tidak ada keinginan yang kuat untuk membawanya ke sana. Tentu saja itu dari Pep Guardiola. Ya, Manchester United ternyata adalah bencana di musim lalu. Dan Ronaldo tidak mungkin tidak tahu apa yang dia hadapi!”

Manchester City kemudian memilih untuk tidak mengontrak striker musim panas lalu. Mereka malah menunggu hingga 2022 untuk mengontrak Julian Alvarez dari River Plate dan Erling Haaland dari Borussia Dortmund. Kedua pemain ini kemungkinan akan berada di Etihad untuk waktu yang lama, dan jika dibandingkan dengan Ronaldo, kedua striker baru City itu punya visi jangka panjang.

“Saya pikir kondisi United akan lebih baik musim panas ini. Mereka (United) mendapatkan Erik ten Hag. Selain itu Ronaldo telah mencetak 24 gol musim lalu, dan dia sempat tidak memiliki mobilitas yang baik di paruh pertama musim lalu. Tapi pada akhirnya, Ronaldo tetap jadi komoditas yang berharga,” tambah Crook.

Terlepas dari itu, Manchester United sendiri di awal musim panas ini sempat kecolongan. Di mana Liverpool berhasil mendapatkan target transfer mereka yakni Darwin Nunez. Gagal bermain di Liga Champions jadi faktor terbesar mengapa United gagal merekrut striker asal Uruguay tersebut. Namun selain itu, sebab lainnya adalah karena mereka masih memiliki Ronaldo sebagai opsi striker pertama.

Sekarang United malah terancam akan ditinggal Ronaldo dan sampai hari ini mereka belum mengejar striker lagi. Padahal Setan Merah masih mengharapkan Ronaldo untuk memenuhi tahun terakhir kontraknya dan tidak tertarik untuk melepaskannya. Tapi ternyata, Ronaldo telah melewatkan latihan tur pra-musim dan sudah meminta untuk pergi di musim panas ini.