Asisten manajer baru Manchester United, Steve McClaren, pernah mengeluarkan perkataan menarik tentang Cristiano Ronaldo. Satu yang paling ia tekankan adalah soal betapa pentingnya superstar asal Portugal itu untuk tim Setan Merah.
Di sisi lain, McClaren sendiri sebelumnya diumumkan sebagai salah satu asisten baru Ten Hag bersama Mitchell van der Gaag pada hari Senin lalu (23/5). Tepat di saat era baru The Red Devils resmi dimulai di bawah tangan Erik ten Hag.
Mantan manajer Inggris dan Middlesbrough itu merupakan tangan kanan Sir Alex Ferguson di kurun waktu antara 1999 dan 2001. Dan sekarang ia disebut sebagai sosok yang tepat untuk United karena memiliki sejarah di masa kejayaannya.
Sementara itu, spekulasi mengenai masa depan Ronaldo belakangan ini memang telah menjadi poin pembicaraan di awal masa jabatan Erik ten Hag di Old Trafford. Namun, pelatih asal Belanda itu sudah menunjukkan keinginannya untuk mengkhususkan peran dan tempat bagi sang mega bintang di skuatnya musim depan.
Maka komentar yang dibuat oleh McClaren pada November 2021 tampaknya menunjukkan kesan yang sama. Di mana asisten baru United itu memiliki sudut pandang soal Cristiano Ronaldo, yang pastinya sangat sejalan dengan apa yang diinginkan oleh Ten Hag.
“Banyak orang mengatakan bahwa dia (Ronaldo) adalah masalah utama Manchester United, padahal dia adalah solusinya. Jika Manchester United ingin terus maju dan menantang gelar liga atau setidaknya memenangkan trofi, Ronaldo adalah pemain yang pas untuk itu,” pungkas McClaren pada talkSPORT.
“Mereka (United) harus menemukan cara, entah bagaimana, untuk bermain sebagai tim di sekelilingnya. Karena dia (Ronaldo) pasti telah menyelamatkan mereka selama beberapa waktu terakhir. Dan itu dibuktikan oleh permainannya selama ini.”
Steve McClaren juga pernah berkomentar soal Cristiano Ronaldo setelah ia mencetak dua gol ketika Manchester United melawan Atalanta di Liga Champions. Pria berusia 61 tahun itu kemudian mengklaim bahwa Ronaldo adalah satu-satunya alasan Ole Gunnar Solskjaer masih sempat dipekerjakan sebelum dipecat pada akhir tahun lalu.
“Dia (Ronaldo) adalah alasan mengapa Ole masih diberikan pekerjaan di sini (United). Dia berada di tengah minggu yang sulit dan dia menderita. Hal yang dialami seperti semua manajer sebelumnya. Ini semua tentang hasil akhir, 3-0 melawan Spurs dan 2-2 di Atalanta. Semua dilakukan sendiri oleh Ronaldo. Dia datang untuk menyelamatkan tim,” ujar McClaren.
Walaupun tentu saja, Solskjaer akhirnya dipecat ketika United kembali mengalami kekalahan dari Manchester City dan Watford lebih dari seminggu kemudian. Lalu ia diganti untuk sementara waktu oleh Ralf Rangnick sampai akhir musim ini.
Tapi jika kembali berbicara soal pandangan Erik ten Hag tentang Cristiano Ronaldo, ia agaknya tahu persis apa yang mesti dilakukan. Bahkan ketika ditanya hal apa yang akan diberikan mantan pemain Juventus itu untuk Manchester United musim depan, ia hanya menjawab; “GOL.”
Di situlah muncul keyakinan kalau Ten Hag memang akan mengawal Ronaldo. Ia benar-benar akan memaksimalkan kontribusinya untuk tim utama United. Meskipun di lain sisi, semuanya bakal dijalankan sesuai dengan realita. Karena mau tidak mau, ia tidak akan menuntut lebih banyak dari Ronaldo yang sudah masuk usia uzur.
Tapi pada intinya, hal semacam ini bukan isapan jempol belaka. Ten Hag adalah sosok manajer sangat menjunjung tinggi prinsip. Terutama pada prinsip total football yang diterapkan di Ajax Amsterdam selama lima tahun terakhir. Caranya itu didasarkan pada keyakinan filosofis bahwa setiap pemain harus siap menyerang, dan setiap pemain harus siap bertahan.
“Kami harus melakukan pressing, dan itu adalah total pressing tinggi. Semua ini merupaan kesamaan antara Manchester United dan Ajax Amsterdam. Prinsip seperti ini adalah prinsip sepakbola yang penuh petualangan,” tegas Ten Hag dilansir dari MEN Sports.
Itu berarti, dengan mengombinasikannya pada kemampuan Cristiano Ronaldo untuk membobol gawang lawan, maka prinsip ini akan menjadi mengerikan. Bahkan di musim yang amburadul saat ini saja Ronaldo berhasil mencetak 18 gol untuk Manchester United di Premier League. Ia hanya kalah dari Mo Salah dan Son Heung-min yang sama-sama mencetak 23 gol.