Ketika manajer permanen Manchester United berikutnya duduk di konferensi pers pembuka, pasti akan ada pertanyaan yang tak terhindarkan tentang hiruk-pikuk bursa transfer. Ujung-ujungnya, pertanyaan itu akan mengarah kepada bagaimana cara sang manajer memperkuat skuatnya.
Dalam satu dekade ini United telah mengoleksi pengeluaran kotor mereka hingga 1,4 miliar paun untuk perekrutan pemain. Maka akan jadi aneh rasanya kalau masih ada narasi bahwa “membawa kejayaan kembali bergantung pada uang yang banyak”. Karena nyatanya jumlah uang sebesar itu masih belum cukup mengubah nasib tim United sejak era pasca Sir Alex Ferguson.
Memperkuat skuat dari dalam dan luar
Namun yang perlu dipikirkan United saat ini tidak hanya tentang penguatan skuatnya saja. Pasalnya beberapa pemain mereka akan pergi secara gratis di akhir musim nanti lantaran kontraknya habis. Di antara para pemain itu adalah Paul Pogba, Edinson Cavani dan Jesse Lingard.
Maka ketika berbicara soal paradigma membangun kembali kejayaan Manchester United, itu tidak hanya tentang memperkuat apa yang sudah mereka miliki. Akan tetapi juga menyangkut penggantian pemain yang akan pergi. Strategi jangka panjang jelas perlu dibuat, dan siapa pun yang bertanggung jawab mengaturnya perlu diberi dukungan penuh.
Tidak diragukan lagi, beberapa bulan pertama manajer permanen baru United kemungkinan akan ditentukan oleh para pemain yang berhasil ia datangkan ke Old Trafford. Dengan begitu faktor terpenting dalam kesuksesan rencana ini berada dalam keputusan siapa pemain di klub yang masih pantas mendapatkan kontrak baru.
Karena jika sebagian pemain Setan Merah ada yang mendapat kontrak baru, maka sebagian pemain yang tidak diberi kontrak akan tergantikan dengan pemain dari bursa transfer. Itu berarti sebagian pemain yang diberi kontrak masih pantas berada di skuat United lantaran dianggap sesuai dengan rencana jangka panjang sang manajer baru.
Mengukur kepantasan pemain lewat durasi kontrak
Tujuh pemain senior United berada dalam kondisi seperti itu, dengan sisa durasi kontrak mereka yang rata-rata akan berakhir pada 2023. Maka prioritas manajer permanen baru berikutnya adalah menetapkan kejelasan tentang masa depan para pemain tersebut. Bahkan itu perlu dipikirkan sebelum menentukan target pemain baru di bursa transfer.
David de Gea, Fred dan Luke Shaw misalnya, mereka harus ditawari kesepakatan kontrak baru untuk mencerminkan betapa pentingnya mereka bagi tim. United sendiri memiliki kesepakatan perpanjangan opsi satu tahun pada kontrak mereka saat ini. Jadi cukup dengan tambahan selama 12 bulan ke depan itu mereka bisa menunjukkan bahwa mereka masih memiliki peran kunci di skuat Setan Merah.
Kemudian ada nama Diogo Dalot. Ia adalah pemain lain yang harus juga dipertimbangkan kontraknya untuk diperpanjang. Sejauh ini ia masih menawarkan kontribusi yang baik untuk tim United. Bahkan jika ia memang bukan opsi pertama di sisi kanan pertahanan, kontrak baru setidaknya akan mengamankan bakatnya tetap berada di Old Trafford.
Mengamankan bakat pemain juga bisa menjadi faktor dalam memutuskan apa yang perlu dilakukan pihak klub kepada Marcus Rashford. Pemain internasional Inggris itu sekarang sedang mempertimbangkan masa depannya. Dan masa kontrak perlu dipertimbangkan United sebelum si pemain memiliki kendali penuh atas langkah selanjutnya.
Tampak hampir pasti bahwa United akan mempertahankan Rashford setidaknya hingga 2024. Saat ini situasinya memang sangat sulit. Sehingga agak tidak mungkin untuk memberi penawaran kontrak jangka panjang kepada Rashford. Apalagi ditambah ia memang sedang tidak mendapat tempat reguler karena inkonsistensinya di musim ini.
Sementara itu, pemain senior United lainnya seperti Cristiano Ronaldo dan Nemanja Matic adalah dua pemain senior yang kontraknya akan berakhir tahun depan. Namun sayangnya pihak klub tidak memiliki opsi untuk memperpanjang kontrak mereka setelah musim panas 2023.
Itu berarti, Ronaldo mungkin akan berambisi mengakhiri kariernya di Old Trafford tahun depan dengan luar biasa. Dan pihak klub tentu saja perlu mencari penggantinya di bursa transfer. Sedangkan Matic, terlepas dari profesionalisme dan pengalamannya yang tidak perlu dipertanyakan lagi, namun posisnya harus segera diganti oleh United akhir musim ini.