Manchester United merekrut Dominic Jordan sebagai Direktur Data Science. Ia mengepalai departemen baru tersebut untuk membawa United lebih maju lewat penggunaan data dan membantu pemain serta staf dalam meraih kesuksesan di atas lapangan.
Jordan memiliki latar belakang sebagai analis geospatial. Ia ditugaskan untuk memperbaiki cara klub dalam menghubungkan dan menganalisis besarnya data yang dihasilkan dari sepakbola.
Direktur Sepakbola United, John Murtough, menyatakan bahwa penunjukkan ini menunjukkan semakin pentingnya data science di berbagai bidang dalam klub dan potensinya untuk memberikan keunggulan kompetitif.
“Kami telah menggunakan data secara ekstensif untuk menganalisis penampilan dan kondisi fisik pemain, dan untuk mengintai lawan serta target perekrutan. Namun ada potensi besar untuk meningkatkan kemampuan kami yang sudah ada, dan membangun yang baru, sebagai bagian dari pendekatan yang lebih terintegrasi untuk mengelola dan menggunakan data,” ucap Murtough.
Menurut Murtough, kehadiran Departemen Data Science bukan soal menggantikan elemen manusia dalam pengambilan keputusan dan performa pemain. Soalnya, pelatih akan selalu mengandalkan pengetahuannya dalam menentukan keputusan, sementara pemain selalu menggunakan pengalaman dan insting mereka.
“Pada akhirnya, ini tentang memastikan bahwa para pemain, pelatih, dan staf pendukung, dilengkapi dengan informasi terbaik yang dapat digunakan untuk membuat keputusan yang tepat, dengan cepat.”
Dominic sebelumnya bekerja di N Brown Group. Ia memimpin 30 tim yang berisi ilmuwan data, insinyur, dan analis. Tugas mereka adalah mengoptimalkan kerja salah satu perusahaan retalil terbesar di UK. Sebelumnya, ia bekerja di perusahaan Amerika Serikat yang bergerak di bidang analisis pergerakan manusia. Ia mengembangkan algoritma untuk membantu memonitor pergerakan orang-orang dan kendaraan dalam sistem transportasi.
Situs resmi Manchester United mewawancarai Jordan soal alasan mengapa ia menerima pekerjaan sebagai Direktur Data Analisis. Ia menyebut kalau data yang digunakan dengan benar bisa mengubah semua jenis organisasi. Jordan hanya akan mengambil peran di mana tempatnya bekerja memang mau membuat keputusan lewat penggunaan data.
“Jadi, untuk mendapatkan kesempatan melakukan hal itu untuk kesebelasan yang aku cintai, ya, itu tak perlu dipikirkan lagi,” tutur Jordan.
Jordan menjabarkan bahwa Data Science adalah proses menggunakan metode ilmiah untuk mengekstrak pengetahuan dan wawasan dari data yang begitu banyak. Analisis ini diterapkan untuk mendapatkan pengetahuan baru agar bisa ditindaklanjuti.
“Jadi, tugasku adalah membangun tim ilmuan data dan analis yang akan mengumpulkan, membersihkan, dan menggabungkan data dari semua sumber untuk membantu para pakar membuat keputusan yang efektif dengan lebih percaya diri,” ujar Jordan.
Di atas lapangan, data juga bisa digunakan, mulai dari membantu merekrut pemain hingga menganalisis pola permainan secara real time. Namun, yang pertama harus dipecahkan adalah masalah apa paling penting buat klub dan bagaimana menyelesaikannya dengan hasil yang efektif.
Jordan menyebut kalau pengumpulan data dan analisis di sepakbola amatlah besar selama beberapa tahun terakhir dan itu akan terus berlanjut. Kalau orang-orang mulai mengakses data seperti itu, mereka kemungkinan besar akan melakukan atau menemukan cara berbeda dalam melakukan sesuatu.
“Bagian yang paling sulit adalah mempersempit semua data ini untuk siap menjawab pertanyaan yang spesifik di waktu tertenu. Klub yang memahami bagaimana itu dilakukan untuk meningkatkan pengambilan keputusan ahli di area kritis akan berhasil dalam jangka panjang,” tutup Jordan.
Sumber: Manutd.com