Suasana ramai dan mencekam menyelimuti komplek stadion Old Trafford pada Minggu sore akhir pekan lalu. Suporter Manchester United menggelar protes besar-besaran untuk menuntut mundurnya Glazers dari kursi kepemilikan klub. Protes ini sampai-sampai harus membuat Big Match antara United vs Liverpool diundur.
Banyak sekali tanggapan soal kejadian besar ini. Tanggapan itu juga termasuk datang dari beberapa pundit sepakbola yang pernah menjadi pemain. Di antaranya adalah Gary Neville, Jamie Carragher, Roy Keane dan Graeme Souness.
Mereka semua memberikan pendapatnya masing-masing, terutama soal latar belakang meluapnya protes dari para suporter Setan Merah. Mungkin kita sebelumnya bertanya-tanya mengapa bisa terjadi hal semacam itu. Maka menarik rasanya bagi kita semua untuk meniliknya sendiri lebih lanjut. Berikut tanggapan-tanggapan para pundit sepakbola tersebut:
Gary Neville: Protes ini adalah konsekuensi pemilik klub!
“Ini adalah konsekuensi dari tindakan pemilik Manchester United dua minggu lalu. Ada ketidakpercayaan dan ketidaksukaan kepada pemilik klub, tetapi mereka (suporter United) tidak memprotes dua atau tiga minggu lalu. Keluarga Glazer sedang berjuang untuk memenuhi persyaratan keuangan di klub ini, dan para suporter mengatakan bahwa waktu mereka sudah habis.”
“Pandangan saya cukup sederhana bahwa, mereka akan menghasilkan banyak uang jika mereka menjual klub. Dan jika mereka menjualnya sekarang, saya pikir waktunya akan tepat. Langkah itu akan menjadi hal terhormat untuk dilakukan para pemilik klub yang sudah tidak dipercaya oleh suporter.”
“Ada ketidakpuasan yang sangat besar, tidak hanya di kalangan suporter Manchester United, tapi saya pikir untuk penggemar sepakbola di seluruh negeri. Saya pikir mereka tahu kalau waktu mereka sudah habis. Keluarga Glazer sangat keras kepala selama bertahun-tahun. Saya pikir mereka berjuang untuk memenuhi tuntutan finansial yang dibutuhkan, dan mereka telah melakukannya selama beberapa waktu.”
Jamie Carragher: Ini lebih dari sekadar European Super League
“Protes kali ini adalah demonstrasi terbesar yang saya pernah lihat di sini, ya di Old Trafford dan di Arsenal. Kita semua terus berbicara tentang European Super League (ESL) dan enam klub selama seminggu atau dua minggu terakhir. Tapi tidak ada keraguan bahwa perasaan terhadap pemilik klub di antara suporter Manchester United dan Arsenal jauh lebih besar daripada ESL.”
“Intinya, alasan suporter melakukan protes di Manchester United bukan hanya karena ESL. Hal ini seperti kembali ke saat mereka (pemilik klub) masuk dan mereka menagih pemegang tiket musiman. Atau mengambil uang dari bank mereka jika mereka tidak ingin pergi. Tidak ada gelar, tapi mereka (pemilik klub) hanya terus mengambil uang dari suporter.”
“United adalah salah satu klub terkaya di dunia. Mungkin sekarang masih. Tapi kesuksesan Manchester United bukan terletak pada saat membayar cicilan mereka. Bukan juga terletak ketika mereka tidak berada dalam situasi itu sebelum mereka mengambil alih. Tapi kesuksesan mereka terletak pada saat mereka meraih gelar.”
Roy Keane: Protes ini baru permulaan
“Saya kecewa karena laga United vs Liverpool batal karena protes ini. Tapi saya pikir suporter United sudah cukup. Mereka melakukannya karena mereka mencintai klub, dan bukan itu yang terjadi selama beberapa minggu terakhir. Saya pikir semua telah berkembang selama beberapa tahun sekarang. Rasa frustrasi itu memuncak sekarang.”
“Bayangkan saja, semua frustrasi telah menumpuk selama beberapa tahun terakhir. Kekecewaan dalam komunikasi, hal-hal yang terjadi di ruang ganti, tiket, atau apa pun itu. Kepemimpinan klub belum cukup baik, ketika mereka melihat pemiliknya, mereka merasa kesal. Para pemilik itu cuma menghasilkan uang.”
“Kadang-kadang Anda harus meletakkan spidol agar orang-orang memperhatikan, dan ini akan menyebar ke seluruh dunia sekarang. Orang-orang terus duduk dan mencatat. Mudah-mudahan pemilik United akan mengatakan suporter ini sangat serius, dan masih banyak lagi yang akan protes. Ini hanya permulaan untuk suporter United. Saya jamin rencana mereka adalah agar pemilik United menyerah dan menjual klub.”
Souness: Protes tidak akan berdampak pada Glazers
“Saya justru tidak berpikir protes itu akan berdampak pada Glazers. Sejak Fergie pensiun, mereka telah memberikan manajer berturut-turut lebih dari satu miliar paun untuk dibelanjakan. Mereka adalah pebisnis yang serius. Saya rasa protes ini tidak akan berdampak pada pikiran mereka sedikit pun. Mereka mempertaruhkan sesuatu untuk membeli Manchester United, dan mereka mainkan bisnis mereka di sana.”
“Sejak itu, mereka telah memberikan kekayaan kepada manajer berturut-turut untuk dibelanjakan. Hanya ketika Fergie berhenti, kesuksesan Setan Merah pun turut berhenti. Saya pikir itu mengganggu para suporter. Mereka (Glazers) telah menjadi fokus kemarahannya. Saya pikir ada yang sedikit salah arah di sini.”
“Dengan apa yang terjadi dengan ESL, itu tentu saja menambah agresi dan ketidakbahagiaan suporter terhadap Glazers. Tapi saya tidak akan menempelkan kekurangan hanya dari Glazers. Karena tidak ada keluhan yang signifikan ketika mereka memenangkan segalanya, dan mereka yang bertanggung jawab atas semua itu.”
“Yang jadi masalah adalah, United telah turun dari tim Nomor 1 di sepakbola Inggris, dan saya pikir itu mengganggu para suporter. Kesuksesan yang United miliki melalui Fergie sangatlah dirindukan. Saya pikir, mereka (Glazers) berniat membuktikan dan mengembalikan kesuksesan itu dengan mencoba membentuk ESL. Tapi malah keputusan ini memperparah keadaan.”