Jesse Lingard telah menjadi pemain yang terlupakan di Manchester United sepanjang Ole Gunnar Solskjaer menjabat sebagai manajer tim utama. Tercatat ia hanya membuat tiga penampilan saja di semua kompetisi musim ini. Ia jarang masuk ke skuat utama ketika United hendak bertanding, termasuk masuk ke starting XI.
Namun, penampilan Lingard belakangan ini memberi dorongan besar kepada Setan Merah sebelum bursa transfer musim panas tahun ini. Bagaimana tidak, setelah dipinjamkan ke West Ham United bulan lalu, ia tampil lumayan mengesankan. Maka ini merupakan langkah yang disambut baik bagi kedua klub, dan jelas banyak orang terkejut akan hal tersebut.
Meskipun tidak bermain di Premier League selama 13 bulan, pemain berusia 28 tahun itu tetap dipercaya masuk ke dalam starting XI David Moyes kala melawan Aston Villa. Tepat tiga hari setelah ia bergabung sebagai pemain pinjaman. Hebatnya, ia langsung menghadiahi mantan bos United itu dengan dua gol dan penampilan yang menonjol di pertandingan tersebut.
Penampilan pemain yang sering diguyonkan sebagai “The Lord” itu benar-benar mengejutkan. Ia juga menjadi kontributor krusial bagi dua pertandingan pasukan The Hammers berikutnya. David Moyes bahkan sangat memuji Lingard setelah laga melawan Sheffield United yang dihelat pada awal pekan lalu.
“Saya pikir kemampuan Jesse (Lingard) selalu ada. Setahun yang lalu dia terakhir bermain seperti ini. Ya, seperti seorang pemain internasional Inggris. Secara keseluruhan dia adalah pemain sepakbola berbakat dan kami tahu dia bisa memberi West Ham sesuatu yang berbeda di lini depan,” puji Moyes kepada Lingard dilansir dari MEN Sports.
“Ada periode ketika kami tidak cukup kreatif, dan saya pikir Jesse bisa memberi kami sedikit dari itu. Dalam beberapa pertandingan yang dia mainkan, dia telah melakukannya dengan sangat baik. Dan semoga semakin banyak dia bermain, semakin banyak yang dia dapatkan. Saya harap dia terbiasa dengan kami, dan kami semakin terbiasa dengannya.”
Ada alasan kuat mengapa Moyes sangat mengakui kualitas Jesse Lingard di lini serang skuatnya. Hal itu karena –seperti yang bisa kita lihat pada gambar di bawah– statistik yang ia miliki lumayan mengesankan. Sebuah data dari FBref ini menunjukkan nilai persentase Lingard per 90 menit selama 12 bulan terakhir.
Jelas penilaian statistik ini memang kurang begitu maksimal. Itu karena pemain asal Inggris tersebut baru memainkan sebanyak enam (tiga di United, dan tiga di West Ham) pertandingan. Oleh sebab itu, mungkin hampir bisa dipastikan angka-angka di atas akan turun jika pertandingan yang dimainkan oleh Lingard sudah mulai bertambah.
Namun cobalah ambil hal positif dari catatan statistik barusan. Setidak-tidaknya itu menunjukkan seberapa baik Lingard ketika ia bermain untuk West Ham United. Meski banyak dikritik, tapi ia masih memiliki potensi guna memainkan peran utamanya di atas lapangan.
Dan sudah pasti, argumen semacam ini akan menimbulkan pertanyaan tentang apakah “ia masih bisa memiliki masa depan di United?”
Maka, untuk persoalan satu ini, ada sebuah penjelasan yang mungkin perlu kita semua tahu. Kalau mau mengecek kembali faktanya, sudah tidak bisa dinafikan bahwa sebagian besar suporter United akan mendoakan yang terbaik untuk Lingard. Namun, ada perasaan “terselubung” bahwa doa tersebut sebetulnya adalah harapan agar Lingard bisa pergi dari Old Trafford.
Ya meski Lingard telah menjadi bagian dari tim United, dan bahkan bisa dibilang ia adalah pemain senior selama bertahun-tahun, tapi ada satu kesadaran yang harus dipahami. Lingard selama ini tidak memiliki kemampuan untuk menutup celah dan masalah yang sudah ada di United. Dan di usianya yang sudah 28 tahun, ia tidak akan mungkin berkembang lebih jauh lagi.
Tapi kesadaran barusan tidak berarti akan membuat United tidak akan menaruh minat pada penampilan Lingard di West Ham United. Atau tidak sepenuhnya berharap Lingard dapat melanjutkan bentuknya yang baik saat ini. Kemungkinan besar, Setan Merah akan lebih melihat bahwa peningkatan performa Lingard merupakan daya tarik potensial bagi nilai transfernya di musim panas mendatang.
Ya, dengan performa baik, maka pemain akan punya harga tinggi. Maka menjual Jesse Lingard –yang kesepakatan peminjamannya bulan lalu melebihi persyaratan dan menguras tagihan gaji Manchester United– merupakan opsi paling tepat. Karena sekali lagi, daripada masih menaruh harapan pada konsistensi performanya, Lingard lebih pas untuk dijadikan aset penghasil cuan.
Di samping untuk mengurangi “masalah klise” di skuat United saat ini, biaya yang layak yang diperoleh dari penjualan Lingard pun dapat diinvestasikan untuk membeli pemain baru. Jadi untuk sekarang, mulai berdoa dan berharaplah, agar “The Lord” Jesse Lingard bisa terus tampil bagus. Lalu ketika tiba saatnya musim panas, ia akan pergi dengan dari Old Trafford dengan nilai jual yang tinggi.