Satu musim yang panjang akhirnya berakhir sudah. Kemenangan 2-0 United atas Leicester akhirnya membawa mereka finis pada posisi tiga dan meraih satu tiket ke Liga Champions musim depan. Inilah kali kedua United bisa finis pada tiga besar setelah Jose Mourinho melakukannya pada musim 2017/2018.
Pencapaian musim ini bisa dikatakan sangat baik mengingat apa yang terjadi pada paruh pertama musim. Penderitaan demi penderitaan terjadi sebelum pada akhirnya United memperbaiki diri pada paruh kedua kompetisi.
Akan tetapi, tugas United belum berhenti sampai di sini. Kurang dari dua pekan, mereka akan kembali bermain dalam lanjutan Europa League yang tertunda. Inilah kesempatan untuk membuat musim ini semakin lengkap dengan raihan sebuah trofi yang semakin membuat Setan Merah terus percaya diri untuk menatap kompetisi musim depan.
Perjalanan Panjang
“Peringkat ketiga adalah hasil yang fantastis. Mereka telah merasakan banyak hal. Kami mengalami pasang surut dan beberapa kali menurun pada pertandingan terakhir. Saya harus katakan kalau ini adalah pencapaian luar biasa bagi semua orang. Saya bicara dengan semua orang tentang apa pun yang terjadi hari ini, kami sudah sejauh ini sebagai sebuah tim. Kami membangun budaya dan saya bangga dengan semua upaya mereka untuk memenangkan pertandingan ini setelah kami kehilangan dua laga semifinal.”
Bukan Gaya Main United
“Ini bukan gaya main United, tetapi kami ingin belajar bagaimana memenangkan pertandingan seperti ini karena yang kami butuhkan adalah hasilnya. Ini seperti turnamen mini sejak dimulainya kembali. Ada pengorbanan juga karena kami sempat kelelahan dan saya rasa semua orang bisa melihat kalau kami tidak sama seperti awal musim lalu. Kami mulai sering mendapat poin dan mereka telah melakukannya.”
Gol Jesse Lingard
“Dia menjalani tahun-tahun penuh kesulitan, tapi semua orang memiliki momen seperti itu sepanjang karier. Tinggal bagaimana kita melaluinya. Dia sangat bagus pada sesi latihan dan saya senang ia mendapatkan gol pada akhir musim Premier League.”
Pembuktian Kepada Orang-Orang
“Saya hanya percaya pada apa yang saya lakukan. Kita semua memiliki pandangan yang berbeda tentang manajemen karena saya melakukan tugas saya sesuai dengan cara saya. Saya punya staf yang luar biasa dan para pemain yang memiliki kepribadian yang bagus.”
“Kritikan yang mengarah ke saya justru membuat saya lebih kuat dan membuat saya semakin percaya diri dengan apa yang saya lakukan. Kami sempat diprediksi akan menyelesaikan kompetisi di tempat keenam dan sekarang kami berada di peringkat ketiga. Hanya kalah dari Liverpool dan Manchester City. Jadi sekarang, tolong jangan puji saya karena Anda bisa berpuas diri sekarang. Sampai beberapa hari lalu, saya tidak tahu bisa seperti ini karena saya hanya membaca beberapa prediksi dan bicara kepada para staf.”
Bruno Lagi
“Kita harus akui kalau dia memberi pengaruh besar. Dia luar biasa karena bisa menciptakan gol dan mencetak gol. Dia juga punya antusiasme dan mentalitas yang banyak embangu. Hari ini, mungkin Anda melihat kalau Bruno lelah dan itu wajar karena dia banyak bermain. Tapi, Anda bisa lihat hasratnya. Meski ia mengerang kesakitan, tapi ia terus melangkah setenang ketika ia menendang penalti.”
Anda mungkin bisa lihat dia lelah, tapi dia akan baik-baik saja. Kita harus terbiasa akan hal itu pada musim depan. Kami sekarang tidak lagi main di Europa League tapi di Liga Champions dan dia akan terus bermain. Kami akan menuntut lebih banyak darinya karena di Liga Champions, kami tidak bisa mengistirahatkan pemain utama seperti di Liga Europa.”
Kembali ke Liga Champions
“Bagi tim, lolos ke Liga Champions menandakan kalau kami akan mendapat lawan yang lebih baik dan pertandingan yang lebih baik. Sudah pasti kami harus meningkatkan tim ini. Setiap pertengahan minggu, Anda harus menurunkan tim terbaik karena ini bukan Liga Europa yang bisa menjadi tempat untuk mengistirahatkan pemain dan menurunkan pemain muda. Musim depan, Anda harus lebih bugar dan lebih kuat.”
