Sir Alex Ferguson dan Steve Bruce. Foto: TalkSPORT

Saat harus berada di dalam rumah pada situasi pandemi Covid-19, rasa bosan dan bingung mau berbuat apa sering kali dirasakan. Meski begitu, masalah ini bukannya tidak bisa diselesaikan. Menonton film bisa menjadi jalan untuk menghilangkan stres dan bosan karena harus diam di rumah saja.

Beberapa waktu lalu, saya baru saja menyelesaikan sebuah film serial dokumenter sepakbola Netfliz yang menurut saya dikemas dengan sangat baik. Film tersebut berjudul ‘Sunderland Till I Die’. Film ini terdiri dari dua season (I dan II) yang masing-masing terdiri dari delapan dan enam episode.

Dari judulnya, kita sudah tahu film ini akan membahas apa. Film yang dikemas oleh Fulwell 73 ini bercerita tentang kesebelasan asal Inggris, Sunderland. Pada season pertama, film ini berkisah tentang perjalanan The Black Cats pada musim 2017/2018 yang terdegradasi ke League One setelah sebelumnya terdegradasi dari Premier League. Betapa tidak beruntungnya Sunderland kemudian diteruskan dengan kegagalan mereka kembali ke Championship dan meraih EFL Trophy pada season kedua.

Banyak drama-drama yang disajikan dalam dua season film tersebut. Kita akan diberikan pemandangan tentang bagaimana sulitnya sebuah kesebelasan untuk merekrut pemain baru pada bursa transfer, klub yang memiliki beban gaji tinggi untuk ukuran tim yang bermain di kompetisi League One, Kepercayaan yang hilang kepada pelatih baru, hingga adegan saat mereka ditinggalkan bintang muda potensial mereka. Film ini wajib untuk ditonton bagi semua yang menyukai sepakbola. Tidak harus pendukung Sunderland.

Setelah menonton film tersebut, saya merasa tertarik untuk mencari film seperti ini yang membahas tentang Manchester United. Sebuah film yang dikemas cukup mendalam tentang perjalanan mereka sepanjang satu musim. Sejauh ini, penulis belum menemukan film tersebut. Sudah banyak sebenarnya film tentang United yang ditonton oleh penulis, namun kebanyakan film tersebut menceritakan tentang sosok penting atau sebuah tragedi seperti yang diceritakan pada film ‘United’.

Sampai pada akhirnya penulis menemukan sebuah artikel yang ditulis oleh Manchester Evening News. Dalam artikel tersebut, tertulis kalau United ternyata pernah membuat sebuah film tentang perjalanan mereka ketika meraih gelar Premier League musim 1992/1993 yang merupakan gelar liga pertama setelah menunggu 27 tahun. Film tersebut diberi judul ‘Captain’s Log’.

Yang menarik, film ini adalah garapan dari kapten United saat itu, Steve Bruce. Meski kapten utama United saat itu adalah Bryan Robson, namun sepanjang musim 1992/1993 ban kapten lebih banyak melingkar di lengan Bruce mengingat Robson sudah jarang bermain karena cedera.

Dokumenter Manchester United dalam bentuk VHS. Foto: Manchester Evening News

“Itu adalah tantangan tertinggi bagi kapten Manchester United,” begitu yang tertulis dalam kertas sampul VHS. Saat itu, teknologi Home Video lebih banyak diputar melalui VCS sebelum kemudian lahir Laser Disc.

Layaknya sebuah diary, Bruce yang merekam sendiri momen-momen jelang Manchester United menjadi juara Premier League. Dimulai dari laga melawan Sheffield Wednesday yang secara kebetulan Bruce menjadi bintang lapangan berkat dua golnya jelang pertandingan usai. Cuplikan film tersebut menangkap momen saat Fergie memberi nasihat kepada Bruce saat dia sedang santai di bak mandi.

Ada beberapa adegan lain yang menarik untuk disaksikan. Suatu ketika Bruce datang ke kamar hotel yang ditempati oleh Ryan Giggs dan Paul Ince. Sang kapten melihat ada beberapa junk food di kamar mereka. Giggs dan Ince kemudian menyembunyikan makanan tersebut. Selain itu, ada juga aktivitas Eric Cantona yang menjalani wawancara bersama penerjemah karena bahasa Inggrisnya belum lancar. Tidak hanya berkutat di lapangan, kamera juga merekam aktivitas mereka masing-masing ketika di rumah.

Manchester United menjadi juara setelah memenangi enam pertandingan terakhir Premier League. Konsistensi dan kedisiplinan menjadi kunci keberhasilan mereka saat itu. Bahkan ketika bersiap melawan Chelsea, Fergie sudah langsung memberikan ceramah kepada mereka 80 menit sebelum pertandingan dimulai.

Setan Merah menjadi juara Premier League sehari sebelum mereka bertanding melawan Blackburn Rovers. Kekalahan Crystal Palace dari Oldham membuat United sah menjadi juara. Bruce dan istrinya langsung mengundang seluruh rekan setimnya saat itu untuk pesta

‘Captain’s Log’ tak berhenti pada season 1. Setelah meraih gelar liga pertama dan gelar ganda pada 1994, season 2 dirilis pada 1995. Sama seperti sebelumnya, Steve Bruce adalah orang yang membuat film tersebut bekerja sama dengan rumah produksi Granada. Beberapa bintang baru sudah hadir seperti David May, Andy Cole, dan Roy Keane. Sayangnya, season 2 tidak menggembirakan layaknya season 1 mengingat United mengakhiri musim dengan tanpa gelar.

Ketika itu, United bersaing dengan Blackburn Rovers hingga pekan terakhir. United yang saat itu berada pada posisi kedua, punya peluang untuk menjadi juara jika di tempat lain Blackburn kalah di Anfield melawan Liverpool. Blackburn pada akhirnya kalah 1-2 melawan Liverpool. Akan tetapi, United hanya bermain imbang 1-1 di kandang West Ham United.

Kemalangan seolah tidak mau pergi dari United. Sepekan kemudian United kalah dari Everton pada final Piala FA.

***

Sayangnya, sulit sekali untuk mencari versi utuh dari film Captain’s Log ini. Hal ini cukup wajar mengingat film ini sudah dirilis nyaris lebih dari seperempat abad yang lalu. Di YouTube sendiri ada beberapa akun yang mengunggah potongan film ini, akan tetapi durasinya tidak terlalu panjang.