Tulisan ini dibuat oleh salah satu penggemar United yang kami terjemahkan dari situs TheFootballWriter. Pada tulisan ini, ia menjabarkan alasan-alasan mengapa Glazer harus diusir keluar dari Manchester United. Tulisan ini sangat panjang sehingga kami harus membaginya hingga beberapa bagian. Pada bagian pertama, fans yang tidak diketahui namanya ini menjelaskan tentang rincian uang yang hilang dari kas United sejak Glazer masuk mengambil alih klub pada 2005 silam.
***
#GlazersOut menjadi tren di seluruh dunia pada Rabu (19/6) malam. Tampaknya para penggemar kami mulai terbangun dengan masalah yang jauh lebih besar di klub sepakbola kami.
Mudah untuk ikut-ikutan orang lain terkait situasi ini, namun sebenarnya saya benar-benar mendorong para penggemar untuk sadar kalau Glazer adalah masalah besar dari Manchester United.
Saya khawatir kalau kampanye #GlazersOut ini akan gagal (pada akhirnya memang gagal). Jika United menandatangani beberapa pemain dan memenangkan beberapa pertandingan, maka sebagian besar dari mereka yang mendukung gerakan ini akan kembali tenang. Penggemar sepakbola mengalami pemikiran yang berubah-ubah, tetapi jika semua orang tahu tentang sosok Glazer ini, maka ada baiknya gerakan ini dilanjutkan. Meski kami mendatangkan Neymar, atau memenangi Premier League, masa depan klub ini tetap berada dalam bahaya serius dan para penggemar harus paham. Saya harap tulisan ini memberi tahu semua orang tentang besarnya masalah ini.
Artikel ini sangat panjang. Mari kita mulai dengan beberapa statistik yang diberikan kepada saya oleh Red News, majalah United buatan para penggemar yang didirikan pada tahun 1987. Statitstik ini dikumpulkan dengan hati-hati dan keasliannya benar-benar bisa dipertanggung jawabkan, yang membuat Anda bergidik ketika membacanya.
Utang Klub Saat Ini: 496 juta paun
Sesuai dengan perhitungan tahun 2019, utang Manchester United mencapai 496 juta paun (8 triliun rupiah). Pada tahun 2005, Glazer membeli klub ini dengan utang 540 juta paun, yang menandakan kalau utang United telah berkurang hanya 44 juta paun saja dalam 14 tahun.
Total Bunga: 768 juta paun (13 triliun rupiah)
Uang United habis hanya untuk membayar bunga. Untuk bunga saja, United sudah menghabiskan 768 juta paun. Angka ini belum memperhitungkan berapa biaya untuk merestrukturisasi utang yang membuat biaya keseluruhan menjadi tidak jelas.
Penjualan Saham: 452 juta paun
Keluarga Glazer melepas beberapa saham klub di New York Stock Exchange pada 2012. Saham MU telah dijual dalam empat bagian pada rentang 2012-2017 yang menghasilkan 452 juta paun. Apa yang terjadi dengan uang itu? Anggap saja tidak ada investasi kepada United jika melihat situasi sekarang.
Pembayaran Dividen: 80 juta paun
Pada 2012, tidak seperti Manchester City dan Liverpool, United memutuskan untuk memulai pembayaran dividen. Sejak 2012, Glazer mendapatkan 80 juta paun.
Biaya Direktur: 75 juta paun
75 juta paun dibayarkan sejak 2011 untuk biaya direktur yang diantaranya termasuk gaji Ed Woodward dan Richard Arnold. Lantas kemana sisa uang yang lain? Anda sudah bisa menebaknya, masuk ke kantung Glazer. Menurut laporan Red News, ada ‘biaya konsultasi’ yang didapat oleh keluarga Glazer sebanyak 8 juta paun.
Dengan statistik tersebut, United total sudah kehilangan 923 juta paun (16 triliun rupiah) hasil dari biaya Bunga yang ditambah pembayaran dividen dan direktur. Klub sudah menjual 452 juta paun saham namun utang klub masih 496 juta paun dengan bunga yang membesar. Total yang dikuras Glazer dari klub bisa menyentuh 1,8 miliar paun (32 triliun rupiah).
Angka yang jelas memberatkan karena Glazer hanya mengeluarkan uang pribadi untuk membeli United sebesar 200 juta paun saja. Utang United bahkan sempat menyentuh 700 juta paun pada 2010, yang membuat klub sempat berada dalam kondisi kritis. Namun ternyata utang United hanya berkurang 44 juta paun saja sejak diambil alih Glazer. Jika siklus seperti ini terus berulang, maka United perlu 158 tahun untuk bebas utang.
Sumber: The Football Writer.