Situasi memanas kembali terjadi dalam internal Manchester United. Kabarnya, ada perselisihan yang melibatkan mantan manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson, dan wakil ketua eksekutif mereka, yaitu Ed Woodward. Semua disebabkan karena perbedaan pendapat antara keduanya terkait sosok baru yang akan mengisi peran sebagai Direktur Olahraga Setan Merah.
Sir Alex Ferguson mendesak manajemen United untuk menunjuk Steve Walsh. Steve akan diberi peran untuk mengidentifikasi pemain-pemain yang pantas untuk memperkuat United ke depannya. Masuknya Walsh diharapkan bisa membenahi sektor rekrutmen United yang bermasalah dalam beberapa musim terakhir ini.
Akan tetapi, saran tersebut ditolak oleh Ed Woodward. Dilansir dari beberapa media, Woodward lebih menginginkan mantan pemain United untuk mengisi posisi tersebut. Ia yakin kalau mantan pemain United jauh lebih paham dalam mengidentifikasi pemain ketimbang membawa orang luar seperti Walsh.
Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya, kalau Woodward sudah memiliki beberapa nama untuk bekerja dala peran yang nantinya akan diisi Walsh. Ada tiga calon kuat yaitu Mike Phelan, Rio Ferdinand, dan Darren Fletcher. Sayangnya, dari ketiga nama ini belum ada satu pun yang diresmikan.
“Ed Woodward tidak menyukai ide itu. Dia lebih mendukung jika mantan pemain United yang mengisi peran tersebut karena dianggap jauh lebih baik dalam mengidentifikasi bakat muda, dan menetapkan rencana jangka panjang secara terstruktur. Jadi, apa pun yang direkomendasikan oleh Sir Alex Ferguson, dalam hal ini adalah Steve Walsh, Ed Woodward tidak akan menyetujuinya,” kata jurnalis Sky Sports, Rob Dorsett.
Hingga saat ini, United memang belum meresmikan siapa yang akan mengisi jabatan sebagai direktur olahraga. Padahal, beberapa nama sudah digosipkan akan mengisi jabatan tersebut. Wacana pengangkatan direktur olahraga sudah hadir sejak United masih dilatih oleh Mourinho. Namun hingga Mourinho dipecat dan digantikan oleh Solskjaer, peran tersebut masih kosong.
Lantas, siapa sebenarnya sosok Steve Walsh? Orang yang begitu dihormati oleh Sir Alex Ferguson sampai-sampai membuatnya berani merekomendasikan namanya kepada Woodward meski akhirnya ditolak juga.
Sosok di Balik Keberhasilan Leicester City
Pada awalnya, Steve Walsh adalah seorang pelatih fisik yang kemudian menjadi pemandu bakat di beberapa kesebelasan seperti Bury, Chester City, dan Chelsea. Ketika bekerja untuk Chelsea, Walsh berandil besar dalam kedatangan beberapa pemain yang kemudian menjadi fondasi penting The Blues di beberapa kompetisi seperti Gianfranco Zola dan Didier Drogba. Keduanya menjadi legenda untuk klub asal kota London tersebut.
Selepas bekerja untuk Chelsea, Walsh kemudian bekerja untuk Newcastle United dan bertemu dengan Nigel Pearson, manajer Newcastle saat itu. Walsh bisa dibilang adalah orang kepercayaan Pearson karena ia mengikuti jejak sang manajer kemanapun. Namun saat Pearson dipecat oleh Leicester City pada 2015, Walsh bertahan di King Power Stadium.
Kejelian seorang Walsh kembali membuahkan hasil ketika bekerja untuk The Foxes. Dia lagi-lagi menemukan pemain-pemain yang menjadi kunci keberhasilan Leicester menjuarai Premier League seperti Ngolo Kante, Riyad Mahrez, dan Jamie Vardy. Ketiga pemain ini didatangkan dengan harga murah dan dua diantaranya dilepas dengah harga tinggi. Sebuah investasi yang cukup brilian untuk Leicester.
“Salah satu sosok penting dalam keberhasilan Leicester dalam menjuarai Premier League adalah Steve Walsh,” kata Sir Alex Ferguson tiga tahun lalu.
Jalan Terjal Bersama Everton
Keberhasilan mendapatkan Zola, Drogba, Kante, Mahrez, dan Vardy, membuat nama Walsh menjadi incaran Arsenal untuk menjadi pemandu bakat mereka. Namun alih-alih bergerak menuju ibu kota, Walsh justru pergi ke Merseyside pada Juli 2016 untuk menjadi Direktur Olahraga Everton.
Jika di Leicester peran Walsh hanya sebagai pemandu bakat yang merekomendasikan pemain yang ia pantau kepada petinggi yang nantinya akan melakukan negosiasi, maka di Everton Walsh harus mengambil keputusan sendiri terkait siapa pemain yang ingin ia rekrut. Akan tetapi, nasibnya berjalan dengan buruk.
Walsh bekerja di Everton selama dua musim dengan dua manajer yang berbeda yaitu Ronald Koeman dan Sam Allardyce. Dalam kurun waktu tersebut, ia mendatangkan 31 pemain (termasuk pemain pinjaman). Namun hanya segelintir saja yang berhasil menjadi pilar penting The Toffees seperti Idrissa Gueye, Jordan Pickford, Michael Keane, dan Gylfi Sigurdsson.
Di sisi lain, banyak dari rekrutannya yang ternyata tidak bersinar sehingga membuatnya sering mendapatkan kritikan. Nama-nama macam Davy Klaasen, Sandro Ramirez, Cenk Tosun, dan Theo Walcott, adalah pemain yang tidak bisa menunjukkan penampilan terbaiknya bersama Everton meski sudah direkrut dengan harga tinggi.
Walsh juga menjadi otak dari kembalinya Rooney ke Goodison Park. Sesuatu yang kemudian membuat Sam Allardyce pusing karena ternyata Rooney dan Sigurdsson tidak bisa dimainkan secara bersama sebagai pemain nomor 10. Ia kemudian dipecat pada akhir musim 2017/2018 karena kinerja buruknya sebagai Direktur Olahraga.
Hal ini yang mungkin menjadi pertimbangan Woodward untuk menolak saran dari Sir Alex untuk mengangkat Walsh. Karena di Leicester City pun tidak sedikit pemain hasil rekomendasi Walsh yang mengalami kegagalan seperti Ahmed Musa, Islam Slimani, Ron-Roberti Zieler, Andrej Kramaric, dan Bartosz Kaputska.
“Dapat dipahami jika Woodward menolak Walsh karena ia menghabiskan dua tahun di Everton tanpa memiliki banyak kesuksesan dan dipecat pada musim panas lalu,” kata Dorsett menambahkan.