Michael Carrick mungkin tidak menyangka kalau di tahun pertamanya ia menjadi seorang asisten manajer, ia sudah menyaksikan beberapa kejadian-kejadian penting. Sebut saja konflik antara pemain dan manajer yang membuat ruang ganti memanas, hingga yang terbaru adalah pemecatan Jose Mourinho. Tentu saja kejadian seperti ini tidak mau diinginkan oleh orang-orang yang bekerja di dunia manajerial.

Beruntung namanya masih tetap bertahan meski Mourinho tidak ada lagi di United. Bersama Kieran McKeena, ia masih dianggap layak untuk menangani Setan Merah hingga sekarang. Hal ini juga tidak lepas dari terpilihnya Ole Gunnar Solskjaer yang merupakan mantan rekan setimnya.

Bersama Ole, Carrick mulai merasakan kesejukan. Ruang ganti nampak lebih kondusif. Hal ini berimbas dengan hasil pertandingan yang diraih. Para pemain di lapangan juga tidak lagi tegang dan mulai bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Hanya saja butuh sedikit lebih konsisten karena dalam dua pertandingan terakhir, United selalu kalah.

Carrick pun tidak menyangka ternyata dampak mengganti manajer bisa memberi perubahan dengan sangat cepat. Ia pun mengapresiasi kinerja para pemain, pelatih, dan Ole yang kembali bisa memberikan kestabilan bagi Setan Merah.

“Tidak sesederhana mengubah satu manajer ke manajer lain untuk membalikkan keadaan. Ada banyak pekerjaan yang sudah berlangsung selama dua sampai tiga bulan terakhir dan inilah sepakbola, Anda sudah melihatnya. Mungkin tidak sampai ke level ekstrem di mana hasilnya berjalan sangat baik, tapi ini semua berkat kerja keras yang sudah kami lakukan,” kata Carrick.

“Ada banyak hal yang berbeda terjadi saat ini dan kredit harus diberikan kepada para pemain karena mereka luar biasa. Ole juga luar biasa karena bisa membuat kami bekerja dengan baik sebagai sebuah tim.”

Satu hal yang membuat Carrick merasa sangat senang dengan situasi sekarang adalah sikap fleksibel yang dimiliki Ole. Ia tidak segan-segan mempersilahkan Carrick ataupun McKeena untuk memimpin tim sehingga membuat pengalamannya dalam soal taktik bertambah seiring berjalannya waktu. Ditambah kehadiran Mike Phelan, orang yang sudah bekerja sama dengan Carrick dalam jangka waktu yang lama. Akan tetapi, keputusan akhir tetap kembali berada di tangan manajer yaitu Ole.

“Ole tidak pernah keberatan untuk mempersilahkan kita berdiri di pinggir lapangan dan memberikan instruksi. Dia tidak rewel jika kita melakukan itu dan dia justru memberi kita banyak tanggung jawab. Dia mempercayai kita.”

“Kami memiliki hubungan yang baik dan kami semua masing-masing memiliki pendapat. Ole adalah manajer sehingga keputusan akhir tetap ada di tangannya. Tetapi ia mendengarkan semua orang sehingga membentuk semangat yang sangat baik antara staf dan mudah-mudahan hal seperti ini bisa terus menular kepada para pemain.”

Carrick mungkin senang dengan keberadaan Ole. Tapi di satu sisi, Carrick juga merasa khawatir. Hal ini tidak lain karena status Ole yang sampai sekarang belum jelas apakah akan menjadi manajer permanen atau bekerja sampai akhir musim ini saja. Sama seperti yang lainnya, mantan pemain Tottenham Hotspur ini juga menginginkan Ole bertahan bersama Setan Merah.

“Tentu saja aku ingin dia tetap di sini, karena hal lain akan sangat menggelikan. Sudah jelas kalau semua pemain dan semua orang ingin Ole tetap berada di sini,” katanya.

Kesulitan Membagi Waktu

Selain mengurus Manchester United sebagai asisten, Carrick juga masih sibuk dengan tugasnya mengumpulkan uang untuk amal. Namun dia menuturkan kalau dalam beberapa hari terakhir, tugasnya di Manchester United membuatnya kesulitan untuk mengatur waktu untuk berkunjung ke Michael Carrick Foundation.

“Sangat sulit untuk menjalani rangkap jabatan, karena saya tidak sering berkunjung ke badan amal saya sebanyak yang saya inginkan. Saya ingin ke sana setiap hari Minggu namun pekerjaan saya selalu bertabrakan dengan aktivitas mereka.”

Beruntung Carrik memiliki istri seperti Lisa. Bersama beberapa koleganya, mereka menjalankan Michael Carrick Foundation meski Carrick sedang sibuk bersama United. Bahkan anak-anaknya juga ikut membantu dalam proyek yang mereka buat.

Pria berusia 37 tahun ini memang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Selain Michael Carrick Foundation, ia membuat sebuah proyek lain bertajuk Club 16. Proyek ini mengajak 16 perusahaan bisnis untuk bekerja sama dengannya membantu memberikan keceriaan kepada anak-anak yang membutuhkan.