Foto: Skysports.com

Anda tentu melihat bagaimana ekspresi wajah Anthony Martial usai mencetak gol penyama kedudukan kala MU mengalahkan Newcastle United 3-2. Tak seperti biasanya, ia begitu ekspresif dalam mengeluarkan emosinya. Anda mungkin berpikir, kalau ekspresi tersebut karena segala tekanan yang ada di pundak Martial. Anda tak sepenuhnya salah.

Gol yang dicetak Martial tersebut ternyata mesti membuat MU mengeluarkan 10 juta euro untuk AS Monaco. Alasannya, karena di dalam klausul Martial terdapat klausul yang menyebut kalau pemain Prancis tersebut mencetak golnya yang ke-25 di Premier League, Monaco berhak mendapatkan tambahan 10 juta euro.

Dalam klausul tersebut setidaknya terdapat tiga hal yang totalnya mencapai 22 juta euro. Selain mampu mencetak 25 gol, klausul kedua adalah bermain 25 kali untuk timnas Prancis. Untuk klausul ketiga tampaknya tidak akan tercapai karena mensyaratkan Martial memenangi Ballon d’Or sebelum Juni 2019.

Melihat performanya saat ini, tidak mungkin Martial meraih Ballon d’Or sebelum Juni 2019. Pasalnya, Ballon d’Or biasanya digelar akhir tahun, sementara tahun ini, nama Martial absen dalam nominasi.

Ini tak lepas dari penampilan Martial yang tak membaik. Malah golnya melawan The Magpies, merupakan gol pertamanya sejak Januari 2018, kala dia mencetak satu-satunya gol kemenangan atas Burnley.

Meskipun performanya tak terlalu bagus, tapi sejumlah penggemar juga khawatir Martial keluar dari klub. Mengingat ia adalah satu dari 12 pemain yang kontraknya habis pada akhir musim ini. Meskipun demikian, MU juga punya klausul perpanjangan kontrak satu tahun untuk delapan pemain, termasuk Martial.

Baca juga: 26 Fakta Anthony Martial

Pembayaran yang Terlambat

Sejatinya, Manchester United harus mengeluarkan 36 juta paun saat mendatangkan Martial dari AS Monaco. Akan tetapi, kehadiran tiga klausul di dalam kontrak, membuat MU berpeluang membayar total 58 juta paun.

Klausul ini hadir bukannya tanpa alasan. AS Monaco menaruh harapan besar untuk Martial. Pun dengan United yang menyetujui klausul tersebut. Hal ini terlihat dari klausul ketiga di mana Monaco bisa mendapatkan tambahan uang kalau Martial memenangi Ballon d’Or sebelum 2019.

MU mendatangkan Martial pada 1 September 2015. Di era tersebut, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo masih bersaing untuk menjadi yang terbaik, dan cuma dua itu. Membayangkan Martial meraih Ballon d’Or sebelum 2019 berarti menandakan kepercayaan diri kalau pemain kelahiran 5 Desember 1995 tersebut punya bakat yang amat hebat. Yang mampu melampaui Ronaldo dan Messi.

Baca juga: Serba Salah dalam Wacana Perpanjangan Kontrak Anthony Martial

Akan tetapi performa Martial justru menurun di musim kedua Jose Mourinho, utamanya setelah kedatangan Alexis Sanchez. Secara teknis, Martial punya kemampuan menggiring bola yang amat bagus. Kemampuan melewati lawannya pun bisa diandalkan. Wajar apabila seorang pemain gagal melewati lawan atau salah umpan. Namun, kalau berlangsung terus menerus, pasti akan membuatnya, juga penggemar frustrasi.

Karena penurunan performa ini pula, agaknya AS Monaco merasa kalau pembayaran 10 juta euro untuk Martial terbilang terlambat. Mengapa? Karena mereka mungkin merasa kalau Martial bisa mencetak 25 gol hanya di musim pertamanya.