Ilustrasi penculikan
Sulit untuk meragukan atau membantah dampak besar dari kehadiran media sosial di era ini. Banyak gerakan massa atau publik yang bisa terkoordinir dari media sosial, mulai dari memberikan bantuan hingga menggulingkan pemerintahan, seperti di timur tengah yang dikenal dengan nama Arab Spring. Oleh karena sepakbola sudah menjadi bagian integral bagi sebagian orang di dunia ini, maka media sosial jua tak luput dari genggamannnya.

Seperti yang terjadi baru-baru ini di mana terdapat seruan di media sosial, tepatnya Twitter untuk merealisasikan mimpi seorang korban penculikan grup militan Taliban di Pakistan untuk bisa datang ke Old Trafford. Nama korban tersebut adalah Shahbaz Taseer, anak seorang gubernur di Pakistan yang ditembak mati karena mengkritik sebuah kebijakan.

Tujuh bulan setelah ayahnya Salman Taseer meninggal karena ditembak oleh penjaganya sendiri, Shahbaz Taseer diculik oleh grup yang disebut Islamic Movement of Uzbekistan, atau I.M.U. salah satu grup militan yang paling ditakuti. Tebusan yang dimnta oleh mereka sangat sulit yaitu melepaskan seluruh kawanan mereka yang ada di penjara Pakistan.

“Saya tahu bahwa untuk menebus diri saya itu sangat sulit dan butuh waktu. Di saat seperti ini saya kemudian menggantungkan diri pada kepercayaan saya dan keluarga,” tutur Taseer.

Kabar ini menyeruak luas di media sosial setelah Taseer menceritakan bagaimana ia tetap mendukung The Red Devils di bawah dentuman bom dan juga saat ia diculik kurang lebih 4.5 tahun, mulai dari tahun 2011 hingga dikembalikan pada Maret tahun 2016.

Melalui akun Twitter-nya, Taseer menceritakan juga bagaimana ia disekap, ditembak, dan juga ragam lain penyiksaan yang dikenakan kepadanya. Namun di bawah siksaan tersebut, Taseer masih bisa mendengarkan pertandingan United dari sebuah radio.

“Itu (siaran pertandingan United) adalah jendela untuk dunia luar. Mendengar berita sepakbola menjaga saya tetap waras,” kenang Taseer seperti dikutip dari The Sun.

Berdasarkan cerita Taseer ada sekitar 30 bulan di mana ia tidak mendapatkan sentuhan sama sekali dari dunia luar. Kemudian suatu saat ada salah satu petugas yang juga pendukung Manchester United, seminggu kemudian penjaga tersebut menyelundupkan radio ke penjara Taseer.

“Kami berdua lalu mendengarkan pertandingan bola. Baginya mendengar siaran tersebut adalah dosa, tapi bagi saya itu tidak. Saya lalu berkata pada diri saya sendiri mungkin saya adalah satu-satunya pendukung United yang ada di posisi ini. Saya menganggap mereka bermain untuk saya dan menang untuk saya,” tutur Taseer yang kini sudah berusia 34 tahun tersebut.

Setelah Taseer menceritakan di media sosial bagaimana kisahnya untuk mendengarkan siaran pertandingan United, ribuan dukungan datang untuknya. Lebih tepatnya dukungan untuk mendatangkan Taseer ke Old Trafford.

“Saya mendukung @ManUtd ketika diculik di Afghanistan. Bahkan saya mendengarkan pertandingan mereka kala dihujani bom. Jadi tidak ada yang bisa menyangkal bahwa saya adalah pendukung United,” begitulah cuitan Taseer yang kemudian menjadi viral.

Kemudian salah seorang pendukung United bernama Adam Joseph yang mempunyai 21 ribu pengikut di Twitter merespon dengan mencatut akun United.

“Hey @ManUtd, adakah cara bagi kita untuk membawa Shahbaz ke Old Trafford menonton pertandingan? Bukankah akan luar biasa jika bisa terjadi?” cuitan Adam yang kemudian meminta para pendukung lain untuk me retweet.

Hasilnya kini sudah lebih dari 3.000 kali dibagikan di seluruh sosial media dan mendapat like sebanyak 1.600 kali.

Walau belum mendapatkan apa yang Adam inginkan, yaitu ke Old Trafford, namun tak lama Taseer memberikan cuitan lagi dan mengatakan ia mendapat jersey resmi dari United.

“Saya tidak percaya,@ ManUtd baru saja mengirimkan saya ini! Saya terkejut! Terima kasih teman-teman!” kata Taseer dalam cuitannya.

Nama Taseer sudah terkenal di dunia atas kisah penyekapannya. Apalagi di kisah tersebut tersimpan satu kisah menarik mengenai kecintaannya pada Manchester United. Sejumlah media ternama seperti New York Times, The Guardian dan BBC sudah memberikan ruang akan kisahnya. Sehingga bisa diperkirakan minimal sudah ribuan orang yang mendengar kisah Taseer.

Jadi bukan tidak mungkin United menerbangkan Taseer ke Old Trafford dalam waktu dekat. Bagaimana menurut Anda?

Sumber : The Sun dan NY Times