Foto: Manchester Evening News

Sebelum Edinson Cavani, Manchester United sebenarnya sudah memiliki striker untuk memperkuat lini depan mereka. Pemain itu adalah Odion Ighalo. Kehadirannya singkat, namun memberi kenangan tersendiri bagi penggemar United saat itu. Di tengah statusnya yang hanya sebagai serep, ia masih mampu mencetak 5 gol dan beberapa kali golnya cukup krusial pada saat itu.

Sebelum resmi mendatangkan Cavani, status Ighalo saat itu penuh dengan tanda tanya. Ia sempat diperpanjang masa peminjamannya, namun kemudian tidak pernah lagi merasakan nikmatnya lapangan hijau untuk jangka waktu yang lama sampai durasi kontraknya habis.

Sekarang, pemain Nigeria ini sudah bergabung dengan tim Arab Saudi, Al Shabab. Setelah pindah, baru kali ini Ighalo kembali bercerita tentang klub favoritnya tersebut. Ighalo tampak belum bisa melupakan perjalanannya bersama United seperti yang ia tuturkan di Sky Sports.

Di United, Saya Tidak Mau Makan Gaji Buta

“Saya ingin bermain. Di usia saya sekarang, saya tidak mau duduk diam di bangku cadangan. Saya tidak ingin makan gaji buta di United. Jadi saya bilang ke agen saya, kalau saya hanya ingin tawaran yang terbaik.”

“Saya senang kalau saya pernah bersinggungan dengan United. Klub yang selalu saya cintai sepanjang hidup. Bermain untuk mereka adalah sesuatu yang istimewa dan tidak pernah saya anggap remeh. Apa pun keadaannya saat itu, saya hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada semua orang di sekitar Manchester United.”

Sebenarnya, Saya Nyaris ke Tottenham

“Saya hampir ke sana (Spurs). Namun ketika saya dengar United juga ikut menawar, maka pilihan saya hanya satu yaitu mundur dari tawaran Spurs. Di otak saya hanya ada bermain untuk United. Saya tidak peduli kalau gaji saya tidak sebesar pemain lain karena saya hanya ingin bermain untuk mereka.”

“Saya bersyukur kesepakatan bisa terjadi. Setiap hari saat itu saya bangun sebagai pemain Manchester United. Sesuatu yang luar biasa.”

Saya Bangga Main di United

“Bermain untuk United membuat citra diri saya terangkat dan orang-orang membicarakan saya. Ketika kembali ke Nigeria, banyak orang yang mau kaus United, bahkan ketika saya tidak bermain lagi. Bahkan saya harus memesan beberapa kaos dari Manchester untuk diberikan orang-orang di sana.”

Musim 2020/21 Memang Tidak Adil Bagi Saya

“Setelah diperpanjang, saya tidak sering bermain seperti sebelumnya. Kesannya memang tidak adil, tapi saya selalu bersyukur karena saya tahu kalau saya tidak akan main di setiap pertandingan sejak saya bergabung. Saya sudah tahu dari awal kalau menit main saya terbatas jadi tidak masalah.”

“Memang, ada pertandingan di mana saya berpikir kalau saya akan main tapi nyatanya tidak, tapi itu semua keputusan pelatih. Saya hanya berterima kasih kepada ole dan semua orang karena klub ini sudah menjadi rumah buat saya. Saya berterima kasih karena saya juga sudah bisa mencetak gol di Old Trafford.”

Ole Itu Manajer yang Baik

“Dia tahu bagaimana mengatur Anda dan berbicara meski Anda tidak bermain. Dia pria baik, pria tenang, dan tidak pernah marah kecuali selama pertandingan atau ketika kami kalah. Tapi setelah itu dia akan melupakan kekalahan itu dan fokus ke pertandingan berikutnya.”

“Saya menghormati dia dan berterima kasih kepadanya karena dia yang memberi saya kesempatan main untuk United. Dia pelatih yang cerdas dan bisa membuat semua orang berhasrat untuk selalu ingin bermain.”

Saya Selalu Berdoa Agar United Bisa Juara Liga

“Masih ada enam sampai tujuh pertandingan lagi. Sulit melihat City selalu kalah dalam tiga dari enam pertandingan sebelum akhir musim. Sulit. Tapi saya selalu berdoa kalau keajaiban bisa terjadi dan United yang akan juara liga.”