Foto: Sky Sports

Pemilihan tim merupakan salah satu poin penting bagi seorang manajer dalam sebuah pertandingan. Hal ini dikarenakan pemilihan tim akan menentukan hasil, lancarnya skema taktik, dan pola permainan ketika sedang berada di atas lapangan. Oleh sebab itu sekali lagi, pemilihan tim sangat krusial bagi seorang manajer, tidak terkecuali manajer sekelas Ole Gunnar Solskjaer sekalipun.

Jadi wajar mengapa banyak kritik belakangan ini yang datang kepada manajer asal Norwegia itu. Terutama ketika ia tidak memilih pemain United yang sedang dalam performa terbaiknya dalam sebuah pertandingan krusial. Padahal keputusan semacam ini dapat membuatnya kehilangan pekerjaannya sebagai manajer Manchester United.

Menurut mantan penyerang Inggris dan suporter United, Lianne Sanderson, Solskjaer telah membuat pekerjaannya terancam akibat keputusannya sendiri. Berbicara di Sky Sports News, Sanderson berpendapat bahwa pemilihan tim yang dilakukan Solskjaer kurang memberikan momentum bagi seorang pemain.

“Saya hanya ingin Solskjaer memainkan pemain yang sedang dalam performa terbaiknya. Bagaimana seorang pemain bisa mendapatkan momentum jika tidak diberi kesempatan? Donny van de Beek bermain brilian dan dia memiliki koneksi yang baik dengan Bruno serta Cavani. Mereka bertiga memiliki hubungan yang hebat ketika bermain bersama,” ujar Lianne Sanderson.

“Saya berpikir, bagaimana seorang pemain sepertinya bisa tidak bermain? Maksud saya, Mason Greenwood memang memulai permainan beberapa hari yang lalu, tapi dia tidak bermain untuk sejumlah pertandingan. Dia bahkan tidak ada di skuat. Maka bagaimana para pemain bisa mendapatkan momentum? Bagaimana mereka bisa mendapatkan konsistensi jika pemain datang dan keluar dari skuat?”

“Saya hanya ingin Solskjaer memainkan para pemain yang sedang dalam performa terbaiknya agar para pemain itu memiliki konsistensi itu. Inilah mengapa, sebagai suporterr Manchester United saat ini, tidak ingin merayakan kemenangan. Karena saya pikir mereka tahu kapan situasi selanjutnya akan datang. Saya akan terus mendukung Solskjaer, tetapi saya pikir, jika ia memilih tim yang salah itu hanya akan membuatnya dipecat.”

Tidak hanya Lianne Sanderson yang berpikir bahwa Solskjaer tidak memilih pemain dengan performa terbaik, kolumnis The Peoples Person Marwan Harraz pun berpendapat sama. Bahkan menurutnya, Solskjaer lah yang selama ini menjadi penyebab bentuk tim United selalu tidak konsisten. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Solskjaer tidak pernah memfasilitasi dengan maksimal pemain yang telah memberi dampak baik bagi tim Setan Merah.

“Solskjaer selalu memainkan Martial. Padahal dia tidak terlalu berpengaruh sama sekali. Dia memang membuktikan kalau dia mampu mencetak gol banyak sebelumnya. Tapi masalah saya adalah, mengapa Solskjaer selalu seolah terlihat tidak mau menurunkannya. Yang saya lihat, solusi Ole setiap kali pemain tidak tampil bagus adalah dengan memainkannya,” pungkas Harraz di akun Twitter pribadinya.

Maka jika berkaca pada kedua pendapat barusan, rasanya itu semua agak valid. Memang tampaknya ada pemain yang akan selalu dipilih Solskjaer –jika tersedia– di hampir setiap pertandingan, terlepas dari bentuk mereka. Seperti David de Gea misalnya. Meskipun ada banyak ketidakkonsistenan dan sejumlah kesalahan besar, ia tidak pernah tidak dimainkan oleh Solskjaer.

Selain itu ada juga Harry Maguire yang selalu bermain meski mengalami performa yang buruk di awal musim ini. Lalu terdapat pemain lain seperti Fred, yang ketika bermain buruk saat melawan Southampton, ia malah kembali menjadi starter di pertandingan selanjutnya. Parahnya lagi, serangkaian peluang yang terlewatkan oleh Martial pada musim ini telah merenggut poin United. Namun lagi-lagi, ia masih menjadi langganan tim utama United.

Di sisi lain, seperti yang diungkapkan oleh Sanderson, pemain-pemain seperti Donny van de Beek dan Mason Greenwood malah menjadi pemain yang sering ditarik masuk dan keluar dari tim. Bahkan ketika mereka berdua sedang berada dalam performa terbaiknya. Sehingga rasanya sulit bagi tim Setan Merah untuk menemukan konsistensi.

Menilai bahwa pemilihan tim akan menyebabkan pemecatan Ole Gunnar Solskjaer –seperti yang diprediksi Sanderson– memang merupakan hal yang masih bisa diperdebatkan. Tapi tentu saja sulit untuk dipahami dan dimengerti mengapa konsistensi tim United masih belum terlihat jelas adanya. Ditambah lagi, United justru terus-menerus kehilangan poin yang meningkat pesat sejak kedatangan Solskjaer dua tahun lalu.