Dilansir dari Manchester Evening News, Jose Mourinho mengatakan kalau Antonio Valencia akan menjadi kapten Manchester United untuk musim ini. Keputusan untuk memilih pemain berkebangsaan Ekuador tersebut memang tidak terlalu mengejutkan. Pasalnya, ban kapten sudah melingkar di lengannya sejak musim lalu.

Musim lalu, kapten Manchester United adalah Michael Carrick. Akan tetapi kondisi kesehatan yang tidak baik membuatnya absen hingga empat bulan. Carrick didiagnosa menderita kelainan detak jantung. Ini yang membuat ban kapten MU berpindah pada wakilnya yang tak lain adalah Valencia yang memimpin MU dalam 39 pertandingan.

Faktor lain yang membuat Valencia terpilih salah satunya karena senioritas. Di skuat MU saat ini, Valencia adalah pemain terlama. Ia sudah di Old Trafford sejak 2009. Pemain berusia 32 tahun itu pun menjadi salah satu yang tertua di skuat The Red Devils.

“Kaptennya musim lalu adalah Valencia, aku pikir dia akan jadi kapten (selanjutnya). Dan saat dia tidak bermain, kami harus membuat keputusan. Itu tergantung pada siapa yang ada di lapangan. Kalau ada Smalling, kalau ada Ashley Young, kalau ada Herrera atau Mata ya mereka. Itu tergantung pada siapa yang bermain. Matic punya kemampuan untuk menjadi kapten MU tapi dia baru datang satu tahun lalu,” tutur Mourinho kepada MEN.

Ada dua hal menarik sebenarnya dari pernyataan Mourinho tersebut. Pertama, ia mengatakan kalau “Valencia tidak bermain”. Dan kedua tidak adanya nama Paul Pogba yang disebutkan Mourinho.

Pernyataan pertama Mourinho memang mengejutkan mengingat Valencia hampir tak pernah absen musim lalu. Permainannya pun tergolong stabil di pos bek kanan Manchester United. Akan tetapi, kehadiran Diogo Dalot tampaknya menjadi pertimbangan Mourinho. Bukan tidak mungkin pemain berkebangsaan Portugal tersebut akan menggusur posisi Valencia.

Pernyataan kedua adalah Mourinho tidak memasukkan nama Pogba ke dalam daftar wakil kapten. Padahal, penampilan Pogba yang memimpin timnas Prancis kerap mendapatkan pujian. Pogba terlihat begitu vokal baik saat di atas lapangan maupun di ruang ganti. Ia yang memberikan kata-kata semangat kepada para pemain.

Akan tetapi, agaknya Mourinho juga sudah punya jawaban kenapa nama Pogba tidak disebutkan. Pasalnya, dia tak begitu peduli di tangan siapa ban kapten melingkar.

“Aku tak pernah peduli soal kapten. Aku lebih peduli pada kondisi ruang ganti dan para pemimpin,” kata Mourinho.

Soal Pogba ini memang terdengar agak sensitif. Pasalnya, pemain kelahiran 15 Maret 1993 tersebut mampu menjawab kritik semua orang dengan mengangkat trofi Piala Dunia. Ia bahkan mencetak satu gol di partai final. Beredar pula videonya di ruang ganti yang menyemangati rekan-rekannya yang lain sebelum pertandingan dimulai.

“Kita tahu kalau kita kalah di final [Piala Eropa 2016]. Kita tahu itu. Kita merasakannya di sini [menunjuk ke jantungnya]. Kenangan itu masih ada di kepala kita. Hari ini, kita tak akan membiarkan kesebelasan lain mengambilnya. Malam ini, aku ingin kita berada dalam memori semua rakyat Prancis yang menyaksikan kita. Anak-anak mereka, cucu-cucu mereka, dan cicit-cicit mereka. Aku ingin kita berjalan ke lapangan sebagai petarung, sebagai pemimpin,” kata Pogba dalam video tersebut.

Momen tersebut jelas bikin banyak orang memujinya, termasuk penggemar Manchester United. Wajar karena Pogba lebih sering menghiasi media karena gaya rambut ataupun gaya mencetak golnya. Lantas, publik pun bertanya-tanya apakah Pogba bisa menjadi pemimpin The Red Devils masa depan? Jawaban terdekatnya bisa didapatkan dari seberapa banyak ban kapten melingkar di lengannya musim depan.

Musim lalu, pemain 25 tahun tersebut sempat menjadi kapten di enam pertandingan, melawan Basel (dua kali), Burnley, Southampton, Everton, dan Derby. Akan tetapi, di putaran kedua semuanya berubah setelah kekalahan MU 0-2 dari Spurs pada Januari awal tahun ini. Pogba bahkan lebih sering duduk di bangku cadangan setelahnya.