Manchester United Reserve. Foto: ManUtd.com

Meski Premier League, Championship, League One, dan League Two, belum memutuskan untuk mengakhiri musim dan bertekad untuk menghabiskan sisa pertandingan musim 2019/2020, namun beberapa kompetisi sepakbola di Inggris sudah resmi dihentikan secara permanen. Yang terbaru, mereka menghentikan segala turnamen yang berkaitan dengan tim akademi.

Pada 1 Mei lalu, Premier League resmi mengumumkan bahwa kompetisi yang melibatkan tim akademi dari jenjang U-23 hingga U-9 tahun pada musim ini resmi dibatalkan. Beberapa kompetisi tersebut diantaranya adalah Premier League 2 (Divisi 1 dan Divisi 2), dan Premier League U18.

Keputusan ini tidak lepas dari pandemi COVID-19 yang hingga tulisan ini dibuat belum menunjukkan tanda-tanda akan menghilang dari muka bumi ini. Terkait keputusan mengenai pemenang dan siapa yang terdegradasi, hal itu akan dibicarakan dalam waktu dekat.

“Metodologi untuk menentukan klasemen akhir liga dan hasil akhir musim ini akan diputuskan di masa yang akan datang. Sementara jadwal pertandingan musim 2020/2021 tidak akan dimulai sesuai jadwal,” ujar perwakilan liga.

Mereka meneruskan jejak Vanarama National League, kompetisi divisi lima Inggris yang sudah lebih dulu membatalkan kompetisi musim ini. Meski begitu, beberapa turnamen lain yang melibatkan tim akademi seperti FA Youth Cup atau EFL Trophy belum ada tanda-tanda untuk dihentikan karena berbeda otoritas liga.

Keputusan ini tentu saja sudah disepakati oleh seluruh tim yang terlibat. Mereka merasa jauh lebih baik untuk menyelamatkan diri masing-masing ketimbang memaksakan diri bertanding dengan risiko tertular virus Corona.

“Akademi Manchester United mengakui keputusan mengakhiri musim Premier League 2 dan U-18 karena pandemi global COVID-19. Tim U-23 dan U-18 menjalani musim yang sukses, berjuang untuk promosi dari Divisi Dua Premier League 2 dan mencapai semifinal FA Youth Cup. Namun, keputusan ini sudah diambil oleh Premier League untuk menjelaskan kepada staf dan pemain pada saat-saat yang sulit ini,” begitu pernyataan Manchester United beberapa waktu lalu.

“Sementara FA Youth Cup belum berakhir, klub akan terus terlibat dengan petinggi liga mengenai keputusan ini terkait posisi akhir pada kompetisi yang melibatkan tim akademi,” ujarnya menambahkan.

Ada kekecewaan yang mungkin dirasakan oleh mereka yang terlibat bersama tim akademi Manchester United mengingat musim ini penampilan mereka cukup konsisten. Pada Premier League 2 Divison 2, Setan Merah sementara berada pada peringkat kedua. Jika kompetisi belum dihentikan, mereka punya peluang untuk promosi ke Divisi 1. Pada Premier League U-18, United berada pada peringkat enam. Meski begitu, Nick Cox, selaku Kepala tim Akademi United, tetap merasa bangga dengan penampilan para pemain meski harus berhenti karena pandemi.

“Saya bangga dengan prestasi pemain sepanjang musim dan saya senang dengan bagusnya penampilan mereka selama masa-masa sulit ini. Para pemain muda kami terus terlibat dengan sepakbola dan program pendidikan mereka di rumah dan itu merupakan aktivitas pengganti yang aman sebelum kembali ke tempat latihan.”

“Saya juga mewakili tim akademi ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas upaya petugas kesehatan, sukarelawan, dan pekerja yang terus menempatkan diri dalam risiko untuk menjaga semua orang tetap aman dalam keadaan seperti ini. Kami akan terus mendukung pengembangan sepakbola dan kesejahteraan mental pemain muda kami selama ini dan berharap bisa menyambut mereka lagi di tempat latihan,” ujarnya menambahkan.

Bagaimana dengan Premier League?

Di sisi lain, Premier League masih tetap dalam rencana awal yaitu melanjutkan Premier League pada bulan Juni mendatang. Meski siap digelar tanpa penonton, namun keputusan ini belum mendapatkan lampu hijau mengingat situasi Inggris yang masih menjadi salah satu negara dengan jumlah kasus positif dan kematian tertinggi di dunia.

Gary Neville tetap menjadi sosok yang ragu kalau Premier League bisa digelar kembali. Kalaupun tetap memaksakan untuk digelar, Gary meminta otoritas liga untuk menggelar pertandingan di negara lain yang tidak ada kasus Corona.

“Kalau Premier League serius melanjutkan liga, mereka seharusnya membawa ke lingkungan yang aman atau menggelar pertandingan di negara tetangga yang bebas corona. Nantinya, pemain, media, dan rombongan lainnya akan dikarantina satu sampai dua minggu sebelum pertandingan digelar. Aku tidak yakin Inggris bisa menggelar pertandingan di tengah kondisi seperti ini,” kata Gary.

Ucapan yang cukup realistis namun tetap akan membawa masalah. Belum tentu juga negara lain mau tempatnya didatangi oleh orang dari negara yang kasus Corona di negaranya begitu tinggi.

Selain itu, Premier League juga memiliki kendala dari ketakutan segelintir pemain apabila kompetisi terus dimainkan. Sergio Aguero, Glenn Murray, dan Antonio Rudiger adalah beberapa yang takut untuk main bola lagi di tengah pandemi seperti sekarang ini.

“Mayoritas pemain takut karena mereka punya keluarga, istri, dan bayi. Saya juga takut. Meski saya baru di sini dengan pacar tapi saya belum pernah kontak dengan orang lain. Akan tetapi, mereka mengatakan kalau ada orang yang tertular tapi tidak menunjukkan gejala. Itu sebabnya saya lebih baik diam di rumah karena Anda bisa saja terinfeksi meski tidak sadar,” kata Aguero.