Foto: Express

Penjaga gawang legendaris ini memberi sinyal untuk jangan gegabah dalam memilih penjaga gawang mereka pada musim depan.

Beberapa kali saya mengatakan kalau posisi penjaga gawang mungkin menjadi posisi yang akan membuat Ole Gunnar Solskjaer kebingungan dalam menentukan pilihan ketika memasuki roda kompetisi musim 2020/2021. Pasalnya, mereka memiliki tiga penjaga gawang hebat yang memperebutkan satu tempat sebagai pemain utama.

Dua aktor kunci dalam drama ini sudah pasti adalah David de Gea dan Dean Henderson. Satu nama lain yaitu Sergio Romero sebenarnya juga terlibat dalam persaingan ini, namun intensitasnya masih kalah dengan duel siapa yang lebih baik antara De Gea dan Dean Henderson.

Nama De Gea dan Dean Henderson selalu mengiringi perjalanan Manchester United musim ini meski Dean membela United yang lain. Bahkan keduanya sering muncul jika lawannya tersebut sedang diperbincangkan. Tiap De Gea membuat kesalahan, maka dia akan dibandingkan dengan Dean. Begitu juga saat Dean bermain apik, namanya akan langsung digadang-gadang akan menggantikan penjaga gawang asal Spanyol tersebut.

United kini dihadapkan dengan keputusan yang sulit untuk membuat pilihan. Baik De Gea maupun Dean sebenarnya tampil bagus pada musim ini. Keduanya juga pernah melakukan kesalahan dan menjadi bintang lapangan. Akan tetapi, sejauh ini De Gea masih jauh lebih unggul dibanding Henderson. Setidaknya itulah menurut pengamatan Peter Schmeichel.

Penjaga gawang legendaris United ini menyebut akan menjadi sebuah keputusan yang aneh jika United melepas De Gea dan menggantinya dengan Dean. Bukan bermaksud meremehkan kualitas kiper Inggris tersebut, namun ia melihat pemain Inggris U-21 tersebut belum layak untuk bermain bersama tim sebesar United.

“Apakah ada orang yang benar-benar mempertimbangkan untuk tidak memainkan De Gea dan menempatkan Dean Henderson sekarang? Bagi saya, potensi Dean tidak perlu diragukan lagi. Akan tetapi, dia baru main satu musim di klub yang penampilannya luar biasa di Premier League,” kata Schmeichel.

“Dean perlu menunjukkan penampilannya satu musim lagi, seperti saat dia muncul, dan menjalani musim lainnya. Hal ini harus dilakukan untuk memberi keyakinan kalau dia memang orang yang tepat. Ada perbedaan besar menjadi nomor 1 di Bramall Lane dan menjadi nomor 1 di Old Trafford. Perbedaannya besar. Bahkan menjadi pemain di kedua klub tersebut jelas berbeda.

Mantan penjaga gawang Sporting CP ini seolah menegaskan kalau posisi penjaga gawang United tidak bisa diisi oleh orang yang sembarangan. Butuh mereka yang kuat secara mental untuk mengemban posisi tersebut. Sejauh ini, De Gea dianggap masih jauh lebih baik ketimbang Dean.

“Saya melihat banyak bintang datang ke United dengan reputasi yang besar seperti pencetak gol ulung dan sebagainya, namun dia tetap gagal untuk menunjukkan apa yang dia janjikan. Tekanan di Old Trafford itu berbeda, dan Anda harus tahu itu.”

“Contoh, jika Dean membuat kesalahan seperti melawan Liverpool di Bramall Lane, maka dia akan mendapat tanggapan seperti: ‘oh dia masih muda, berbakat, dan bla bla bla’. Tapi harus diingat kalau dia bermain untuk Sheffield United. Bandingkan jika dia membuat kesalahan di Old Trafford untuk Manchester United. Dia akan jadi berita sepanjang minggu dan akan selalu dirundung pertanyaan mengenani kemampuannya menjadi nomor satu,” ujarnya menambahkan.

Terjebak dalam dua pilihan itu sangat sulit. Keduanya bisa memberikan keuntungan, namun di sisi lain kerugian juga bisa datang menghampiri seiring berjalannya waktu. De Gea sudah dua kali membuat kesalahan. Bahkan error-nya cukup banyak dibanding penjaga gawang lainnya dalam beberapa musim terakhir. Namun, pria kelahiran Atletico Madrid ini sudah menjadi legenda klub dan merupakan idola pendukung setia Setan Merah.

Dean tidak mau kalah. Ia menunjukkan kengototannya kalau dia harus menjadi kiper utama United suatu saat nanti. Dua musim di Sheffield diharapkan bisa membuat United mau memilih dia. Sebuah sikap yang bagus karena menunjukkan kalau dia benar-benar mencintai United. Ia sudah diakui oleh Alan Shearer dan Jammie Carragher yang menempatkan namanya dalam Premier League Team of the Season musim 2019/2020 versi mereka.

Namun, menunjuk Dean maka akan mengorbankan De Gea yang sejauh ini masih layak untuk dipertahankan. Belum lagi kita melihat Sergio Romero yang menunjukkan kalau semakin tua dia semakin bisa untuk diandalkan.

Schmeichel mungkin takut United mengulang era kelam mereka ketika kesulitan mencari penjaga gawang setelah ia memutuskan hengkan pada 1999. Ketika itu, Ferguson selalu melakukan bongkar pasang di sektor penjaga gawang. Dari Raimond van der Gouw, Fabien Barthez, Tim Howard, hingga Roy Carroll, tidak ada yang bisa bermain baik seperti dirinya. Masalah kemudian selesai ketika Ferguson mendapatkan penjaga gawang kelas dunia dalam diri Edwin van der Sar. Butuh enam tahun bagi Fergie mencari pengganti.

“Masa-masa mencari pengganti Schmeichel adalah masa-masa yang buruk bagi saya. Jika kembali ke belakang, saya berharap kita bisa mendapatkan Edwin lebih cepat setelah Peter memutuskan untuk pergi,” katanya.

Setelah Van der Sar pensiun, De Gea masuk ke klub dan transisi berjalan mulus. Ia bisa bertahan hingga sekarang, mencatatkan beberapa rekor, menjadi legenda, dianggap sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa Premier League versi FourFourTwo, dan menjadi satu-satunya pemain United yang bisa masuk FIFPro World XI dalam lima tahun terakhir. Inilah yang menjadi pertimbangan Peter untuk tetap memilih De Gea alih-alih United keluar dari zona nyaman mereka untuk memakai Dean.

Namun untuk menentukan siapa yang lebih layak menjadi kiper utama, United jelas harus menilai dari beberapa aspek. Inilah yang nantinya akan dianalisa oleh para jajaran pelatih sebelum mereka membuat keputusan. Meski begitu, keputusan yang keluar nantinya bisa dipertanggung jawabkan. Akan tetapi, Schmeichel sudah punya jawabannya. Sejauh ini, Spaniard masih lebih baik dari Englishman.

Jurnalis Manchester Evening News, Tyrone Marshall, menyebut kalau United punya opsi untuk meminjamkan Dean untuk kesekian kalinya sembari melihat perkembangan De Gea ketika usianya memasuki usia 30 tahun. Bagi saya, keputusan ini cukup bijak untuk diambil apabila United masih melihat Dean sebagai pengganti yang tepat bagi De Gea.

Pertanyaannya, apakah Dean Henderson mau kembali menjadi pemain pinjaman di saat ambisinya menjadi kiper utama sudah tidak bisa dibendung lagi?