Beberapa waktu lalu, salah satu perwakilan parlemen Bury Selatan, Ivan Lewis, meminta tolong kepada duo Manchester (United dan City) untuk membantu kesebelasan lokal mereka, Bury FC. Sama seperti United dan City, Bury berasal dari kota Manchester. Langkah ini mau tidak mau harus dilakukan untuk bisa menyelamatkan mereka dari kebangkrutan dan pengusiran dari keanggotaan mereka dalam Football League.
“Saya menghimbau kepada Manchester United dan City, dua kesebelasan besar di dunia untuk mengulurkan tangan mereka dan melihat apa yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan Bury. Waktu terus berjalan dan kami membutuhkan jalan pintas untuk keluar dari keadaan ini,” tutur Lewis pada saat itu.
Kesebelasan berjuluk The Shakers ini memang sedang dalam sorotan. Mereka mengalami kesulitan finansial yang membuat EFL melarang mereka untuk bertanding pada musim 2019/2020. Sejauh ini, sudah enam pertandingan yang harus ditunda termasuk laga akhir pekan nanti melawan Tranmere Rovers.
Namun Bury kini sedang dikejar waktu. EFL melansir kalau sang pemilik, Steve Dale, hanya diberi tenggat hingga hari Jumat (23/8) pukul 23.59 malam atau Sabtu (24/8) pagi waktu Indonesia untuk bisa memberikan bukti kalau ia bisa mendanai Bury untuk mengarungi musim ini atau menyerahkannya kepada orang lain. Jika hal itu tidak bisa dipenuhi dalam tenggat waktu tersebut, Bury akan dikeluarkan dari EFL dan mendapat status bangkrut. Jika mereka terusir, maka Bury akan menjadi pemenang Piala FA pertama yang diusir dari EFL.
Dilansir dari BBC, Dale menyebut kalau ia sudah mendapat calon pembeli untuk klub yang berdiri pada tahun 1885 tersebut. Dale kini sedang mendapat desakan untuk menjual klub ini dan mempertahankan eksistensi Bury di Football League. Beberapa penggemar ada yang sudah membawa peti mati dengan tulisan “RIP Bury FC 1885”. Bahkan Joy Hart, mantan direktur Bury FC melancarkan protes dengan memborgol tangannya di salah satu sisi di Gigg Lane sebagai bentuk protes kepada Dale yang dianggap tidak sungguh-sungguh menjalankan klub ini.
Tawaran Solskjaer dan Kekesalan Phil Neville
Apa yang menimpa Bury sampai juga ke telinga Ole Gunnar Solskjaer. Dalam konferensi pers jelang laga United melawan Crystal Palace, manajer Manchester United ini merasa prihatin dengan kondisi klub ini. Ia pun mencoba menawarkan beberapa bantuan sesuai kapasitasnya sebagai seorang manajer. Salah satunya adalah dengan meminjamkan beberapa pemainnya.
“Situasi yang menimpa klub-klub seperti Bolton dan Bury menandakan kalau sepakbola akan sulit diimbangi jika tanpa adanya sumber daya yang cukup. Bagi kami, tim-tim lokal seperti ini cocok untuk para pemain tim cadangan kami. Saya teringat ketika saya gagal menendang penalti di Gigg Lane (kandang Bury) dalam laga tim Reserves.
“Sebagai klub lokal, kami ingin melihat banyak pemain lokal bekerja dengan baik dan kami telah merekrut pemain dari klub-klub tersebut. Jika ada yang bisa kami bantu, maka saya akan melakukannya. Yaitu dengan meminjamkan beberapa pemain atau apa pun,” tuturnya.
Selain Solskjaer, Phil Neville adalah salah satu pihak yang merasa terpukul apabila Bury harus terusir dari Football League. Sangat disayangkan memang mengingat musim ini menjadi awal dari kembalinya Shakers ke League One.
“Akal sehat harus menang. Satu orang tidak bisa menghentikan satu klub sepakbola yang sudah memiliki sejarah ratusan tahun untuk keluar dari masalah sulit ini. Ini bisa menjadi hari “terbesar” dalam sejarah mereka. Bury, kota ini mungkin tidak akan lagi memiliki klub sepakbola. Benar-benar hal yang sangat memalukan,” tutur manajer timnas perempuan Inggris ini.
Setan Merah memang memiliki hubungan yang cukup lekat dengan keluarga Neville. Selain pernah bermain di Gigg Lane dalam pertandingan tim cadangan, salah satu tribun dari stadion berkapasitas 12.500 penonton tersebut diberi nama The Neville Neville Stand. Tribun ini untuk menghormati sosok Neville Neville, mantan direktur klub yang merupakan ayah dari dua bek United Gary, dan Phil. Bahkan ibu dari Neville bersaudara, Jill, baru saja mengundurkan diri sebagai sekretaris klub minggu lalu.