Jose Mourinho pernah menjadi salah satu bagian dalam perjalanan Manchester United. Pelatih asal Portugal itu menangani skuat tim Setan Merah sejak musim panas 2016, sebelum digantikan oleh Ole Gunnar Solskjaer pada pertengahan Desember 2018.

Namun, ketika itu, sebelum resmi diangkat sebagai pelatih, ternyata Mourinho disebut-sebut sempat membuat sebuah proposal, yang kemudian dilayangkan kepada manajemen United terkait kesiapannya untuk melatih. Isinya secara garis besar mengungkapkan keinginannya, dan juga kemampuannya untuk mengelola tim.

Seperti dilaporkan oleh The Independent, Mourinho mengirim proposal kepada manajemen United pada bulan Januari 2016 silam, sebelum dia resmi ditunjuk sebagai pengganti Louis Van Gaal pada 27 Mei 2016 dan resmi mulai melatih sejak 1 Juli 2016. Menariknya, saat proposal itu dikirim, sang pelatih yang menjuluki dirinya sebagai The Special One itu sendiri baru saja dipecat oleh Chelsea sebulan sebelumnya. Dia sendiri ketika itu memang santer dikabarkan sangat berambisi untuk bisa menjadi pelatih The Red Devils, dan proposal itu diyakini sebagai upaya untuk mewujudkannya.

Dalam proposal sepanjang enam halaman itu, Mourinho mengungkapkan bahwa dirinya memiliki keinginan yang kuat untuk mengelola United dan bersedia mematuhi prinsip-prinsip klub. Dia juga menjelaskan bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk bisa melakukan perubahan penting yang dibutuhkan tim, yang ketika itu menurutnya tak mungkin mampu dilakukan oleh Van Gaal yang masih menjabat sebagai pelatih sejak musim panas 2014. Mourinho pun bahkan mempromosikan dirinya memiliki pengalaman yang luas dalam dunia sepak bola, dan masih bisa terus ditingkatkan.

Salah satu bagian paling menarik, dalam proposal tersebut Mourinho juga menyertakan analisis forensik yang disusunnya terkait dengan kekuatan tim United pada musim 2015/2016 itu. Bahkan, pelatih yang kini sudah berusia 56 tahun tersebut sampai membedah setiap area dalam skuat saat itu, hingga memberikan sejumlah saran terkait sejumlah pemain secara individu yang dinilainya mampu membantu memperkuat skuat. Pemain-pemain itu sekaligus dimaksudkan sebagai daftar target buruannya untuk direkrut oleh United, jika memilih dia sebagai pelatih utama berikutnya.

Namun, agen Mourinho, Jorge Mendes saat itu pun langsung membantah kabar yang menyebut kliennya telah mengirim proposal semacam surat lamaran kepada manajemen United. Sang super agen itu menganggap laporan media itu sangat konyol dan tak masuk akal.

“Berita-berita yang beredar di media sungguh konyol dan benar-benar tidak masuk akal. Ini tidak masuk dalam logika siapa pun bahwa seorang manajer seperti Mourinho harus menulis surat lamaran kepada klub untuk menawarkan jasanya sebagai pelatih,” tulis Mendes di situs resmi agensinya, Gestifute.

Menurut pria yang juga jadi agen bintang sepak bola dunia sekaligus eks pemain United, Cristiano Ronaldo itu, kabar tentang proposal Mourinho tersebut sungguh tak logis bagi siapa pun. Baginya, untuk sosok sekaliber Mourinho tentu tidak perlu menulis proposal, apalagi surat lamaran untuk bisa mendapatkan sebuah pekerjaan, meski di klub raksasa sekelas United sekalipun. Namun, di balik alasan itu, sebenarnya ada hal menarik, soal bagaimana Mourinho tidak hanya menunjukkan kemampuan di pinggir lapangan, tapi juga memberikan analisisnya terhadap tim di atas kertas.

Hingga kini, masih jarang terdengar pelatih yang melakukan cara seperti itu. Bukan tak mungkin, proposal itu jadi salah satu alasan yang menguatkan United untuk menggunakan jasa Mourinho, selain karena kemampuannya yang memang telah terbukti ketika menangani Porto di Portugal, Inter Milan di Italia, dan Real Madrid di Spanyol, selain juga membesut Chelsea dalam dua periode. Padahal, saat itu sebenarnya United tak punya alasan besar untuk melengserkan Van Gaal, karena baru saja berhasil mengembalikan tim ke Liga Champions, sekaligus menjuarai Piala FA 2015/2016.

Sayangnya, karier Mourinho di Old Trafford sendiri juga tak berlangsung lama, tidak sampai genap tiga musim; sekaligus semakin mempertegas fakta bahwa dia tidak pernah bertahan lebih dari tiga musim dalam menangani sebuah tim. Prestasinya sendiri sebenarnya juga tidak jelek-jelek amat.

Sukses mengembalikan gelandang muda berbakat Paul Pogba dari Juventus dengan status pemain termahal dunia untuk memperkuat tim lagi, Mourinho pun mampu membawa United menjuarai Liga Europa 2016/2017; satu-satunya trofi yang belum pernah direngkuh sepanjang sejarah klub. Selain itu, dia juga memenangkan Piala Liga Inggris 2016/2017, melengkapi trofi Community Shield di awal musim. Tetapi, perseteruan dengan Pogba dan sejumlah pemain pada akhirnya membuat Mourinho tersingkir, dan hingga kini masih menganggur karena belum menemukan tim impiannya.