Manchester United telah mengumumkan Sir Jim Ratcliffe memeroleh 25 persen saham klub. Sir Jim mengeluarkan 1,25 miliar paun untuk mencapai kesepakatan tersebut. Kabar ini sekaligus mengakhiri spekulasi panjang terkait masa depan Manchester United.

Meski hanya 25 persen, tapi tanggung jawab pelaksana klub ada pada INEOS, termasuk tim sepakbola perempuan dan akademi. Keluarga Glazers menyebut kalau pembelian ini merupakan ambisi bersama yang dibuat untuk menciptakan hadirnya klub yang dioperasikan dengan kelas dunia.

Mengubah Cara United Dijalankan

Sejak Sir Alex Ferguson pensiun, lebih dari 1 miliar paun dihabiskan untuk membeli pemain. United seolah menjadi pembeli terburuk di sepakbola selama satu dekade ini. Tidak terhitung berapa transfer yang gagal dan tak sesuai harapan.

Keluarga Glazers seharusnya bisa menempatkan orang-orang yang lebih kompeten untuk mengurus United. Sebelumnya, Glazers sudah menunjuk Ed Woodward dan Richard Arnold. Keduanya dianggap tak layak untuk mengurus klub sebesar United.

Kita sudah tahu betapa kacaunya United di bawah arahan Woodward. Sementara di era Arnold, United mendapatkan peningkatan secara komersial, termasuk kesepakatan sponsor baru. Akan tetapi, caranya menangani Mason Greenwood membuat posisinya rentan digoyang. Arnold pun dianggap sebagai simbolnya Glazers. Di sisi lain, Ratcliffe dikenal ingin memasang orangnya sendiri untuk mengurus soal sepakbola.

Ratcliffe sendiri ingin agar jajaran manajemen diisi oleh orang terbaik di bidangnya. Ini yang membuat Arnold kemungkinan besar diganti. Pun dengan posisi direktur sepakbola yang kini diisi John Murtough.

Menunjuk direktur olahraga menjadi keputusan terpenting United sejak penunjukkan Sir Alex Ferguson pada 1986. INEOS sendiri mengincar Dan Ashworth yang merupakan direktur sepakbola Newcastle United. Nama lain juga masuk radar yakni Jean-Claude Blanc yang sebelumnya bekerja untuk Paris Saint-Germain.

Murtough sendiri dianggap bertanggung jawab dalam keluarnya uang 86 juta paun saat merekrut Antony. Murtough dianggap memberi Erik ten Hag pengaruh terlalu besar dalam hal strategi perekrutan pemain.

Ten Hag sendiri sudah menghabiskan 400 juta paun untuk membeli pemain. Kebanyakan rekrutannya adalah alumnus Eredivisie. Sejatinya, manajer di klub elit semestinya didampingi oleh seorang direktur sepakbola, dan tak dilepas begitu saja.

Mendatangkan direktur sepakbola kelas dunia akan memutuskan apakah United akan sukses atau gagal di 10 tahun ke depan.

Tentu, hanya waktu yang akan menunjukkan apakah Sir Jim mampu membuat perubahan. Namun, tanda-tanda awalnya sudah tampak positif. Direktur sepakbola menjadi target utama karena dialah yang menentukan rekrutan pemain. Setelahnya, baru membicarakan soal siapa yang keluar dan siapa yang masuk. Karena percuma pemain keluar-masuk tapi tidak dipikirkan untuk jangka panjangnya, termasuk Anthony sampai Jadon Sancho.

Tentu tidak menutup kemungkinan kalau Ratcliffe juga akan merekrut orang yang salah. Namun, kita bisa melihat capaiannya bersama INEOS. Mereka dianggap cukup sukses di sejumlah olahraga dan semoga bisa menular pada Manchester United.

United membutuhkan orang-orang yang terbaik di sepakbola dalam jajaran manajemennya. Dan keberhasilan Ratcliffe mengelola manajerial di United adalah awalan baru yang menyenangkan dan semoga hasilnya positif.

Sumber: Manchester Evening News