Selain dikenal sebagai salah satu gelandang terbaik, Paul Scholes sekarang mulai dikenal sebagai seorang pengamat yang gemar mengeluarkan kalimat-kalimat kontroversial. Tidak jarang, apa yang diucapkan kerap membuat telinga para pendengarnya menjadi panas.

Manchester United kerap menjadi sasaran pemain yang dijuluki Pangeran Jahe ini. Scholes kerap mengeluarkan pernyataan sarkas kepada mantan klubnya tersebut jika ada sesuatu yang dirasa tidak sejalan dengan pemikirannya.

Baru-baru ini, Scholes kembali mengeluarkan kritikan kepada mantan timnya tersebut. Sasarannya kali ini adalah dua orang yang sedang menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir yaitu Paul Pogba dan Jose Mourinho.

Pogba Harus Main Pakai Otak

Pertengahan Juli lalu, Prancis keluar sebagai juara Piala Dunia setelah mengalahkan Kroasia. Salah satu kesuksesan Les Blues adalah kombinasi lini tengah yang dilakukan trio gelandang mereka yaitu Ngolo Kante, Blaise Matuidi, dan Paul Pogba. Nama terakhir berhasil tampil apik dengan menjadi penyambung antara lini tengah dan lini depan.

Akan tetapi, Scholes mempertanyakan apakah penampilan Pogba di Manchester United bisa sebagus ketika memperkuat tim nasional. Dilansir dari Bein Sports, Scholes bahkan ragu kalau Pogba bisa memberikan kualitas yang diperlukan United untuk meraih Premier League pada musim depan.

“Saya rasa dia harus menemukan konsistensi. Anda bisa lihat permainannya, dia bisa menjadi pemain brilian dalam minggu pertama dan tiba-tiba menjadi tidak terlalu baik pada minggu selanjutnya. Dia terlihat seperti pemain yang hanya bisa berguna dalam satu dari tiga atau empat pertandingan dan saya rasa itu tidak cukup,”

Scholes pun meminta kepada Pogba untuk bermain lebih banyak menggunakan otaknya ketimbang otot. Dia yakin Pogba bisa tampil baik bersama Setan Merah karena pemain Prancis ini punya kualitas. Menjadikan Pogba sebagai inti dari permainan United disebut Scholes menjadi cara yang efektif untuk memaksimalkan talentanya.

“Dia harus jadi bagian dari struktur permainan seperti yang dilakukan di Juventus. Di sana ia tahu peran apa yang dia mainkan. Saya tahu itu tidak bisa terjadi di United karena formasi yang berubah-ubah. Saya yakin kalau anak ini punya kualitas dan ia sudah menunjukannya di tim nasional. Tapi ia juga harus bermain memakai otaknya lebih banyak dibanding pemain top lainnya.”

Pep Guardiola akan Sedih Jika Jadi Manajer United

Komentar berikutnya diarahkan kepada Jose Mourinho. Tidak bisa dipungkiri kalau Scholes adalah salah satu sosok yang membenci karakteristik permainan manajer asal Portugal ini. Kali ini dia menyoroti kinerja Jose yang musim lalu tidak bisa meraih satu gelarpun untuk United.

“Dia (Mourinho) mungkin tidak senang dengan saya tapi saya yakin saat ini dia bahagia. United di tangannya adalah tim yang mementingkan hasil daripada mengesankan Anda. Itu adalah zona nyamannya selama bertahun-tahun. Jika Guardiola menjadi manajer United maka dia akan membenci apa yang dia lihat di lapangan.”

“Bagi Mourinho, hasil adalah yang utama. Tapi musim lalu klub ini tampil mengecewakan. Bagi United, tidak meraih gelar adalah bencana dan itu akan terus berlanjut sampai dia bisa meraihnya.”

***

Menarik untuk melihat respons apa yang akan diberikan Jose atas komentar pedas dari Paul Scholes tersebut. Akan tetapi, beberapa waktu lalu Scholes sebenarnya pernah mengkritik keduanya dengan ucapan yang tidak terlalu jauh seperti yang ia ucapkan sekarang ini. Saat itu Jose menanggapinya dengan ucapan yang tidak kalah pedas.

“Tidak setiap orang dari kita bisa menjadi fenomenal seperti dirinya ketika menjadi pemain. Dia (Pogba) sudah mencoba sebaik mungkin dan terkadang dia bermain baik tapi juga bisa bermain buruk. Dan bukan kesalahan Paul juga kalau harganya lebih besar daripada Paul Scholes. Soal harga yang besar, itu karena sepakbola yang memberikan harga dan bukan kesalahan Paul,” tuturnya.

Yang pasti, saat ini Jose lebih memilih untuk fokus mempersiapkan skuatnya untuk duel pramusim sembari memantau para pemain incaran yang akan didatangkan.