Foto: Premier League.

Kabar kurang menggembirakan menimpa penggawa Manchester United, Ashley Young. Kapten Setan Merah ini dikabarkan menerima serangan berbau rasis di media sosial karena penampilannya yang begitu buruk khususnya pada leg kedua perempatfinal Liga Champions melawan Barcelona.

Kejadian ini bahkan sampai membuat pihak klub turun tangan dan membela pemain yang sudah delapan musim berseragam merah tersebut. Pihak klub berjanji akan mengambil tindakan agar kejadian ini tidak terjadi lagi kedepannya.

“Kami akan mengambil tindakan sekuat yang kami bisa terhadap orang-orang yang melakukan perbuatan rasis kepada Ashley Young di media sosial,” begitulah pernyataan klub menanggapi masalah tersebut.

Dilansir dari beberapa media, beberapa diantara mereka yang menyerang Young, mengeluarkan kata-kata tidak pantas seperti ‘nigger’ atau yang berarti kulit hitam. Bahkan ada juga yang menyebut Young sebagai ‘monyet’. Selain itu, beberapa lainnya meminta Young untuk keluar dari United.

Mereka menuliskan kata-kata tidak pantas tersebut dengan dalih memberikan kritik kepada Young. Hal ini yang tidak bisa diterima terutama oleh organisasi Kick it Out yang menjunjung tinggi anti rasisme.

“Satu lagi pemain kulit hitam mendapat serangan rasis, kali ini Ashley Young yang menjadi korban pelecehan rasis di media sosial setelah pertandingan Liga Champions malam ini. Sekali lagi, kami bertanya kepada pihak Twitter pertanyaan yang sama. Kapan Anda akan mengambil tindakan serius untuk mengatasi diskriminasi yang terjadi pada platform Anda?” kata mereka.

Pihak Twitter sebenarnya mengungkapkan kalau mereka tidak bisa mengomentari kasus yang sifatnya individual karena alasan privasi. Meski begitu, mereka tetap melarang adanya perilaku melecehkan dan mengintimidasi dan tidak segan-segan akan menutup akun penyebar kebencian tersebut demi menciptakan percakapan yang sehat dalam platform mereka. Kabar terbaru yang dilansir dari MEN, beberapa akun yang mengeluarkan pernyataan rasis telah dihapus dari media sosial mereka.

Meski begitu, beberapa pendukung United menyangkal telah melakukan tindakan tersebut. Mereka beranggapan kalau yang melakukan serangan rasis hanyalah sebagian kecil dari para penggemar yang setia kepada klub. Bahkan beberapa diantara mereka tidak yakin kalau yang melakukan serangan rasis pernah datang ke Old Trafford. “Apa yang bisa dilakukan pihak klub jika ada 99% orang yang melakukan tindakan itu ternyata tidak pernah datang ke stadion Old Trafford?” kata SibsMUFC.

“Mereka-mereka yang melakukan itu semua adalah orang-orang yang bersembunyi di balik keyboard, akun palsu, dan foto profil palsu. Orang-orang seperti itu adalah pengecut,” kata akun bernama Joe Taylor.

Nama Ashley Young sendiri sedang berada dalam sorotan negatif beberapa waktu terakhir. Hal ini tidak lepas dari penampilannya yang mulai menurun dalam beberapa pertandingan terakhir. Dalam tiga pertandingan terakhirnya, ia membuat beberapa blunder yang merugikan tim diantaranya kartu merah melawan Wolverhampton dan kesalahannya ketika kehilangan penguasaan bola yang menyebabkan gawangnya kebobolan ketika melawan Barcelona kemarin.

Penampilan negatif yang ia tunjukkan membuat dirinya kerap menjadi sasaran olok-olok di media sosial. Tidak jarang, Ole Gunnar Solskjaer mendapat imbas berupa kritikan dan makian karena selalu memainkan mantan pemain Aston Villa ini.

Apa pun kebenaran dari kasus Young, kejadian tersebut cukup disayangkan karena terjadi kepada klub sebesar Manchester United. Tiga hari sebelum mereka melawan Barcelona, United baru saja meluncurkan sebuah video kampanye bertajuk All Red All Equal yang menuntut kesetaraan. Dalam video tersebut, beberapa pemain laki-laki dan perempuan United menunjukkan banyaknya pesan yang berbau rasis, seksis, dan pesan-pesan diskriminatif yang pernah mereka dapat dari media sosial mereka.