Jose Mourinho memberikan keterangan lebih lanjut soal cederanya Marcus Rashford. Sebelumnya, pemain timnas Inggris ini mesti ditarik keluar setelah merasa kesakitan saat Manchester United bertamu ke kandang Benfica, di ajang penyisihan grup Liga Champions.

Dalam pertandingan yang digelar di Lisbon, meskipun dia tidak bermain sampai akhir laga, Rashford tampil sebagai pahlawan bagi Setan Merah. Pasalnya, pemain 19 tahun ini ialah satu-satunya pemain yang mencetak gol pada pertandingan tersebut. Terima kasih kepadanya, kubu Old Trafford bisa pulang dengan kepala tegak.

Namun, sepuluh menit pasca mencetak angka melalui tendangan bebas jarak jauhnya, Rashford harus ditarik keluar dari lapangan oleh sang manajer di menit ke-76 dan digantikan oleh Anthony Martial. Mourinho mengatakan bahwa pada awalnya dia mengira sang pemain hanya merasakan kram, namun ada hal yang lebih buruk terjadi di lapangan.

Kepada BT Sport, Jose berkata, “Terjadi sesuatu dengan lututnya, Saya pikir itu kram atau kelelahan, tapi bukan. Dia merasa terjadi sesuatu pada lututnya – semoga tidak parah.”

Manchester United yang saat ini menempati peringkat kedua di Liga Premier itu terbilang menguasai pertandingan namun para punggawa mereka kesulitan untuk mengonversi serangan menjadi gol. Meskpun begitu, bos United ini merasa puas akan penampilan anak-anak asuhnya, dan bangga akan kuatnya pertahanan dimana bahkan sekalipun gawang United terancam.

“Kami menguasainya, saya tidak yakin apakah David (De Gea) melakukan penyelamatan, kami adalah tim yang positif dan menguasai (jalannya laga) – kami sangat solid,” tutupnya.

Meskipun Mou mengakui bahwa dirinya tidak akan mengeluh dengan kondisi cidera pemain-pemainnya dan akan memberikan kesempatan kepada pemain lain untuk mengisi kekosongan yang ada, secara keseluruhan tim akan merasakan dampak buruk atas hilangnya Marcus dalam skuat mereka. Apa saja imbasnya?

Hilangnya keberuntungan United

Rashford bisa disebut sebagai jimat Manchester United di ajang Eropa yang kerap mencetak gol-gol penting. Gol yang disarangkan ke gawang Benfica yang dijaga oleh Mile Svilar, kiper yang saat ini telah menggantikan Iker Casillas dalam memegang rekor sebagai kiper termuda yang tampil di laga Eropa, merupakan gol penting bagi United.

Namun, cetakan angka kemarin bukanlah satu-satunya gol penting yang diberikannya bagi United. Lima bulan lalu, pesepakbola belia ini juga menyumbangkan gol penting saat timnya bertandang ke Spanyol di kediaman Celta Vigo.

Saat itu, gol yang juga dicetak melalui tendangan bebas berhasil mengaburkan konsentrasi lawan dan membuka kran gol bagi United. Masih ada lagi, April lalu saat melawan Anderlecht Rashford juga mencetak gol penting. Dengan kehilangan Rashford, United akan kesulitan untuk menjalani laga-laga selanjutnya baik dalam membuka kran gol maupun memecah pertahanan lawan.

Bertambahnya jumlah pemain cedera

Rashford yang harus berada di bangku cadangan untuk waktu yang belum ditentukan, telah menambah daftar pemain Mourinho yang tidak bisa dimainkan. Paul Pogba yang sudah lima minggu berkutat dengan cedera hamstringnya masih belum bisa menentukan kapan dia bisa kembali berlaga. Sementara itu, Eric Bailly, Marouane Fellaini dan Michael Carrick juga minggu ini dipastikan harus absen.

Berkurangnya pemain yang mampu mengembangkan permainan

Rashford mencetak golnya yang keenam di semua kompetisi musim ini dengan menjebol gawang kiper Mile Svilar melalui tendangan bebas dari jarak 32 meter. Namun, kemampuan mencetak golnya bukanlah sisi yang paling menarik dari pemain Inggris ini.

Rashford mampu mengubah tempo permainan meskipun dirinya bukanlah pengatur serangan murni. Permainannya cukup kuat untuk membawa timnya mengiringi pergerakannya. Selain itu, pemain jebolan akademi United ini mampu menguatkan rekan-rekan timnya dengan serangan yang mengancam gawang lawan. Usaha yang dilakukan pemuda 19 tahun ini merupakan salah stau inspirasi bagi kubu Manchester United.

Menurut Anda, bagaimana United tanpa Rasford kedepannya?