Scott McTominay tampil impresif pada musim penuh pertamanya memperkuat Manchester United. Ia bermain 23 kali sepanjang musim lalu dengan setengah laga dijalaninya sejak menit awal. Namanya kemudian mendapat apresiasi dengan menjadi pemain terbaik versi Jose Mourinho.

Akan tetapi, tantangan untuk McTominay hadir pada musim keduanya. Tidak hanya dari level kompetisi yang semakin kuat, ia juga mendapat saingan baru dalam sosok Andreas Pereira dan Fred dalam memperebutkan satu tempat di lini tengah. Kedua pemain tersebut nampaknya akan menjadi pemain utama sepanjang musim yang semakin mengecilkan peran McTominay.

Kedatangan Fred dan Andreas membuat McTominay tampaknya akan menjadi pilihan terakhir Mourinho di sektor tengah. Selain kedua pemain tersebut, ia juga masih bersaing dengan Ander Herrera, dan Marouane Fellaini. Meski begitu ia menolak untuk menyerah dan ingin memperebutkan satu tempat di lini tengah dengan mengesankan Mourinho di sesi latihan.

“Saya bisa berusia 35 tahun, pindah ke tim lain dan tetap tidak dimainkan. Bahkan jika Anda seperti Michael Carrick yang memenangi segalanya, Anda masih perlu memiliki rasa lapar dan ingin mengesankan semua orang di setiap sesi latihan,” tutur McTominay kepada MUTV.

“Dengan cara seperti itulah saya dibesarkan di akademi. Ada rasa tak kenal lelah untuk pergi dan tampil di setiap sesi latihan dan setiap pertandingan. Saya harus menendang bola dan terlibat lebih banyak di setiap pertandingan untuk membuktikan diri saya.”

McTominay pun memilih untuk melupakan penampilannya sepanjang musim lalu. Ia hanya ingin fokus pada penampilannya di musim ini dan bekerja keras untuk masuk dalam starting XI Manchester United setiap pekannya.

“Saya harus melupakan musim lalu. Itu adalah musim saat saya bermain dengan baik, bermain di beberapa pertandingan dan membuat kesan yang positif. Tetapi sekarang adalah waktu untuk bekerja lebih keras daripada musim lalu agar saya bisa memperkuat diri saya. Semoga saya bisa kembali masuk ke dalam skuad inti United.”

“Saya harus melakukan yang terbaik karena seiring waktu orang akan melupakan musim lalu dan lebih mengingat musim ini. Itu adalah hal terpenting bagi saya.”

Musim lalu, Manchester United hanya sanggup finis pada posisi kedua dibawah lawan sekota mereka, Manchester City. Meski finis pada posisi terbaik dalam lima musim terakhir, namun tetap saja mereka belum bisa memutus puasa gelar liga yang sudah memasuki musim kelima.

Musim ini pun Manchester United kembali diprediksi akan gagal menjadi juara. Salah satunya adalah perekrutan pemain yang tidak terlalu optimal sepanjang bursa transfer lalu. Meski begitu, McTominay menolak anggapan tersebut. Ia merasa skuadnya cukup layak untuk menjadi juara pada musim ini.

“Kompetisi liga akan sangat luar biasa. Ini adalah peluang kami untuk menjadi salah satu tim terbaik di liga. Kami punya tim yang bagus dan semoga kami dapat menunjukkan kepada orang-orang kalau kami mampu memenangi liga dan melakukan hal-hal baik sepanjang musim ini.”

“Premier League tetap menjadi tujuan utama kami dan manajer kami adalah menajer pemenang. Dia tela memenangi segalanya dan merupakan manajer yang luar biasa. Semoga kami bisa melakukan hal-hal baik sepanjang musim ini.”