Area “safe-standing” di Old Trafford akan ditambah menjadi 2100 kursi untuk musim 2023/2024.

United mengumumkan kalau tambahan area “safe standing” akan dibuat di area barat daya stadion, berdampingan dengan tribun Stretford End. Penambahan area ini diperkirakan selesai sebelum laga pertama Manchester United di Premier League melawan Wolverhampton Wanderers pada 14 Agustus mendatang.

Area “safe standing” sebenarnya sudah diujicoba di Old Trafford sejak Januari 2022. Lokasinya di pojok antara Sir Alex Ferguson Stand dan East Stand dengan 1500 besi penyangga. Ditempatkan pula di area tribun suporter tandang sebanyak 2500 kursi. Penambahan yang terbaru membuat area “safe standing” di Old Trafford mencapai lebih dari 6000.

Apa sebenarnya “safe-standing” dan apa perlunya untuk suporter?

Sudah Diuji Coba

“Safe standing” sendiri merupakan area di mana suporter diperbolehkan berdiri di stadion. Cara ini sudah diuji coba pada 2022. United dianggap berhasil dan mendapatkan linsensi dari Sports Ground Safety Authority (SGSA) untuk menambah area “safe standing”. Selain United, ada enam klub Premier League lain yang menerapkan hal serupa.

Kepala Fan Engagement Manchester United, Rick McGagh, mengatakan kalau “safe standing” memberikan para penggemar pilihan soal bagaimana mereka ingin menonton pertandingan.

“Ini adalah sesuatu yang telah lama dikampanyekan para penggemar kami dan kami senang dengan respons positif dari para suporter yang telah berdiri di area yang telah kami operasikan selama 18 bulan terakhir,” kata McGagh.

“Kami berkomitmen untuk meningkatkan pengalaman di haru pertandingan untuk para penggemar kami. Dan kami akan terus melanjutkan untuk mengecek potensi untuk memasangnya di area lain yang layak di stadion.”

Meningkatkan Atmosfer Pertandingan

Salah seorang suporter United, Will Blatcher, menjadi saksi bagaimana “safe standing” cocok digunakan di Old Trafford. Ia menjadi satu dari 1.519 suporter United yang pertama kali mencoba area tersebut pada Januari 2022.

Blatcher yang sudah menonton United sejak 1988 bilang kalau “safe standing” bisa menghadirkan atmosfer yang lebih baik dan mendorong suporter untuk bernyanyi.

“Itu (safe standing) bagus. Aku ingin berdiri saat menonton pertandingan. Apakah United menang, apakah United kalah, aku ingin berdiri dan aku ingin mendukung tim, dan ini memberikan Anda kemampuan untuk melakukannya,” kata Blatcher.

Blatcher bilang kalau suporter cuma duduk, mereka biasanya jarang dan malas bernyanyi. Salah satunya karena tempat yang kelewat sempit. Di sisi lain, secara alami, suporter biasanya bergerak-gerak saat menonton sepakbola.

“Aku selalu merasa terbatas saat aku dipaksa untuk duduk dalam sebuah pertandingan,” terang Blatcher.

Kompetisi sepakbola Inggris, utamanya dua liga teratas, mengharuskan stadion dilengkapi kursi. Ini terjadi usai Tragedi Hillsborough yang menelurkan aturan stadion di Inggris bernama Taylor Report. Transisi dari berdiri ke duduk memang berhasil, tapi masih banyak suporter yang merasa kalau cara terbaik menonton pertandingan adalah dengan berdiri.

“Semua orang punya pendekatannya masing-masing. Sebagaimana yang para penggemar tahu, kalau kami tanding melawan City atau Liverpool, 75 persen mungkin akan berdiri. Dan ketika Anda mendapatkan orang-orang ingin didik dan orang-orang ingin berdiri, Anda akan menemukan konflik tersebut.”

Intinya, setiap orang ingin menikmati pertandingan. Ada yang ingin berdiri, tidak sedikit yang ingin duduk. Kehadiran “safe standing” memberikan opsi bagi para suporter yang ingin berdiri.

Stadion di Jerman sebenarnya sudah mengakomodasi hal ini. Akan tetapi, mereka terbentur aturan UEFA di mana untuk kompetisi Eropa, diharuskan stadionnya all-seater. Untuk itu, mereka membuat tribun khusus di mana kursi bisa dilipat dan menjadikannya tribun berdiri.

Kehadiran besi penyangga membuat suporter berdiri menjadi lebih “aman” atau sesuai dengan namanya “safe standing”. Besi tersebut meminimalisasi peluang suporter terdorong dari bagian atas dan terjatuh.

Kehadiran “safe standing” tentu untuk meningkatkan atmosfer di stadion. Soalnya, terdapat perubahan budaya dari suporter Inggris, yang dulunya bernyanyi penuh sepanjang pertandingan, kini menjadi terbatas.

Seperti diungkapkan Blatcher, aturan untuk duduk sepanjang pertandingan membuat orang jadi ogah untuk bernyanyi dan bergerak. Tanpa nyanyian dukungan dan tekanan pada lawan, ditakutkan Old Trafford tidak akan angker lagi.

Sumber: Manutd.com