Foto: The Times

Bagi mereka yang menganggap Cristiano Ronaldo adalah beban, tentu kabar ini sangat menggembirakan mengingat sang nomor 7 dianggap sebagai penyebab kebobrokan tim pada musim lalu. Namun di sisi lain, kepergian CR7 bisa menjadi masalah apabila mereka tidak segera mencari penggantinya.

Menjadi suporter Manchester United itu memang harus siap menerima perubahan situasi dengan cepat. Setelah mendapat kabar gembira kalau Tyrell Malacia akan menjadi rekrutan pertama mereka musim ini, seketika emosi suporter langsung dibuat campur aduk ketika mengetahui kalau bintang mereka, Cristiano Ronaldo digosipkan hengkang.

Sebenarnya, isu kalau Ronaldo ingin pindah sudah tersebar sebelum kabar resminya Malacia menjadi pemain United. Kabar tersebut kemudian dibantah dengan Manchester Evening News menyebut kalau Ronaldo Not For Sale. Namun beberapa jam terakhir, isu kepindahan semakin gencar setelah berita yang dianggap kredibel mulai memberitakannya.

Fabrizio Romano bersabda kalau Ronaldo sudah berkata kepada United jika ia ingin pergi meski United tetap berusaha mempertahankannya. Sementara The Athletic menyebut Chelsea dan Bayern mencoba untuk memanfaatkan situasi ini. Duncan Castles dari The Times memberitakan kalau Ronaldo masih mencintai United tapi ia meminta klub untuk mendengarkan setiap penawaran yang masuk untuknya.

Alasan Ronaldo ingin pindah masih sama seperti rumor sebelumnya yaitu ambisi dan UCL. Mantan pemain Sporting ini merasa United tidak memiliki ambisi untuk bersaing memperebutkan gelar bergengsi musim depan. Ditambah dengan tidak ikutnya mereka pada Liga Champions musim depan.

Selain itu, Ronaldo juga merasa kalau pergerakan United di lantai bursa kali ini cenderung lambat. Inilah yang membuat ia berpikir kalau tim ini belum terlihat memiliki ambisi untuk sukses.

Tak ayal, suporter United pun menjadi terbelah. Hujatan kembali dialamatkan kepada kekasih Giorgina Rodriguez ini. CR7 dianggap tidak mencintai United karena menolak menerima situasi tim yang memang sedang dalam proses membangun. Mereka menyayangkan statement sang pemain beberapa bulan sebelumnya yang ingin membawa kembali United ke tempat semestinya.

Kondisi ini semakin menguatkan argumen mereka kalau Ronaldo adalah biang kehancuran tim musim lalu. Karena Ronaldo, pemain lain jadi tertutup sinarnya dan tidak bisa mengimbangi permainan sang kapten Portugal.

Di sisi lain, tidak sedikit yang memaklumi jika memang Ronaldo benar-benar ingin pergi. Di usia yang sudah memasuki 37 tahun, ia sadar kalau karier sepakbolanya sebentar lagi berakhir. Sambil menunggu akhir dari kariernya datang, Ronaldo masih ingin meraih gelar besar seperti Liga domestik, Liga Champions, dan mungkin Ballon d’Or serta Pemain Terbaik Dunia versi FIFA. Europa League atau Conference League tidak ada dalam kamus Ronaldo sepertinya.

Jika kebersamaan ini tidak bisa dipertahankan, United atau Ten Hag mungkin tidak akan mempersoalkan kepergian Ronaldo. Kepergian Ronaldo bisa mengurangi beban gaji klub yang nantinya uang tersebut bisa menjadi anggaran dalam pembelian pemain.

Meski begitu, mereka tetap perlu mencari pengganti. Yang menjadi masalah, tidak banyak striker yang tersedia pada bursa transfer kali ini. Khususnya pemain depan dengan naluri gol tajam seperti Ronaldo. Haaland sudah ke City, Nunez sudah ke Liverpool. Dua komoditas panas transfer sudah memiliki klub barunya masing-masing.

Para striker yang dimiliki United saat ini belum bisa memberi jaminan akan terjadinya banyak gol. Meski banyak yang meminta Rashford menjadi striker nomor 9, tapi dari atribut dan gaya permainannya, ia memang lebih cocok main di sayap. Di sisi lain, Mason Greenwood belum jelas apakah dia bisa keluar dengan bebas atau tidak.

Mereka masih punya Alejandro Garnacho dan Anthony Elanga. Namun keduanya masih sangat muda dan tampaknya belum bisa mendapat beban sebagai tumpuan tim utama.

Satu hal yang pasti, isu kepindahan Ronaldo membuat senyum di wajah Martial semakin lebar. Jika United tidak mencari pengganti Ronaldo, maka bisa dipastikan pos striker utama akan kembali jatuh ke tangannya.

Akan sangat luar biasa apabila Martial mendadak tampil beringas layaknya musim 2019/2020 dengan modal hanya membawa satu gol selama masa peminjamannya di Sevilla. Lagipula, banyak yang yakin kalau striker Prancis ini bisa gacor di tangan Ten Hag. Menarik untuk melihat apakah bisa Ten Hag mengembalikan kepercayaan diri Martial, atau ETH dibuat pusing dengan mager-nya si pemain.