Pada musim 2017/2018, salah satu pemain United, Paul Pogba, terlihat sudah mulai menunjukkan penampilan apiknya ketika berseragam United. Rekrutan termahal klub sepanjang sejarah ini tampak sudah bisa keluar dari tekanan yang terus membayanginya sejak musim lalu. Berpindahnya status pemain termahal dunia pada Neymar secara tidak langsung bisa memengaruhi psikologisnya.

Yang terbaru adalah ketika dia bermain apik dalam kemenangan United atas Swansea City. Dalam pertandingan yang berakhir 4-0 tersebut ia mencetak satu gol dan satu asis. Penampilannya pun membuat ia didapuk sebagai Man of The Match oleh penggemar Setan Merah. Rekannya di United, Anthony Martial bahkan memujinya sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia.

“Paul adalah pemain yang memiliki mental kuat dan dia yakin kepada diri sendiri. Dia pria besar, dia memiliki teknik yang bagus dengan bola dan dia merupakan pemain yang memiliki daya tahan yang baik. Saya bisa mengatakannya kalau dia adalah salah satu gelandang terbaik di dunia,” ujar Martial kepada situs resmi klub.

Musim lalu mantan pemain Juventus ini kerap jadi sasaran kritik atas permainannya yang dianggap tidak sesuai dengan harganya. Beberapa legenda macam Jamie Carragher dan Frank Lampard sempat mempertanyakan kapasitas Pogba bermain untuk United. Akan tetapi, Rekan senegaranya di timnas Prancis tersebut membela dengan mengutarakan bahwa Pogba masih memiliki banyak waktu untuk berkembang. Faktor usia yang baru mencapai 24 menjadi alasan bagi Martial.

“Dia masih muda, jadi dia harus banyak bekerja dan dia bisa menjadi lebih baik. Sebagai pribadi anda dapat melihat bahwa dia tetaplah Pogba yang sama. Dia lucu, selalu tersenyum, dia bukan orang yang terlalu serius. Saya selalu melihatnya tertawa dan dia adalah teman baik saya. Dia adalah pribadi yang sama di dalam dan di luar lapangan. Dia akan terus seperti ini,” ujarnya menambahkan.

Mantan pemain AS Monaco ini juga menyimpan ambisi bersama dengan rekannya tersebut. Selain meraih banyak gelar bersama United, Martial menginginkan bisa meraih Piala Dunia untuk Prancis bersama Pogba. Striker yang sekarang mendapat julukan sebagai supersub ini yakin apabila Pogba terus mempertahankan permainan apiknya, maka dia bisa saja mendapat gelar pemain terbaik di dunia.

“Kami ingin memenangi banyak piala bersama di United dan kami juga ingin sekali meraih Piala Dunia untuk Prancis. Jika dia melanjutkan permainannya dan memperbaiki kekurangannya, saya pikir dia bisa memenangi Ballon d’Or lima tahun mendatang,” ujarnya.

Musim lalu, Pogba memang terbilang lambat dalam beradaptasi terhadap skema Mou. Di awal-awal musim, ia sempat kesulitan beradaptasi ketika ditempatkan di sektor gelandang tengah. Meski mencetak sembilan gol dan turun di 51 partai, namun ia tetap mendapatkan kritik. Baru di penghujung musim 2016/2017 ia bermain baik. Salah satunya adalah ketika mengalahkan Ajax di final Liga Europa.

Pada musim ini, kedatangan Nemanja Matic berpengaruh besar dalam penampilan Pogba. Sekarang ia mulai merasa nyaman dalam membangung serangan dan menjaga lini tengah dikarenakan kehadiran Matic. Selain itu, Pogba bisa memulai karirnya untuk meraih Ballon d’Or dengan meraih gelar pemain terbaik Liga Europa musim lalu. Dia akan bersaing dengan Henrikh Mkhitaryan dan mantan pemain United lain, Zlatan Ibrahimovic.

Sumber: Manutd.com, SkySports