Foto: CTV News

Bagi Facundo Pellistri, Piala Dunia tidak hanya dipandang sebagai kompetisi terbesar yang pernah dia ikuti sepanjang kariernya melainkan juga sebagai ajang pembuktian diri kepada Manchester United kalau dia layak mendapat kesempatan.

Dari 14 pemain United yang dipanggil ke Qatar untuk mengikuti Piala Dunia 2022 (di luar pemain berstatus pinjaman), ada satu nama yang perjalanan karier sepakbolanya sejauh ini terbilang cukup unik. Dia adalah Facundo Pellistri.

Penggawa asal Uruguay ini menjadi satu-satunya pemain yang dipanggil oleh timnasnya meski belum memiliki satu caps pun bersama Setan Merah. Hal ini tentu mengejutkan mengingat seorang pelatih timnas biasanya akan memanggil pemain yang bermain reguler untuk klubnya.

“Ini sangat istimewa. Luar biasa rasanya bisa bermain di Piala Dunia 2022. Jika semua berjalan baik, maka ini akan menjadi Piala Dunia pertama saya dan saya tidak bisa menggambarkan sensasi ini karena ini adalah turnamen besar di dunia,” katanya kepada situs resmi klub beberapa waktu lalu.

Sayangnya, hal itu belum berjalan baik. Penampilannya pada pertandingan pertama melawan Korea Selatan tampak tidak terlalu istimewa jika tidak ingin dibilang biasa saja. Ia hanya mampu membuat satu key pass yang tidak bisa diselesaikan oleh Darwin Nunez. Sisanya, ia hampir tidak terlibat dalam serangan-serangan anak asuh Diego Alonso sebelum kemudian digantikan oleh eks United, Guilermo Varela.

Dalam formasi 4-3-3 yang dimainkan Diego, Pellistri menjadi winger kanan dan berperan sebagai pemberi suplai bola kepada Luis Suarez. Sayangnya, Uruguay cenderung lebih banyak memaksimalkan sayap kiri mereka.

Pellistri kerap menemui kesulitan ketika bola berada di kakinya. Selain gampang kehilangan penguasaan bola, Pellistri juga tidak bisa menembus pertahanan Korea dengan skill individunya. Percobaan dribel yang ia lakukan tidak ada yang berhasil sama sekali.

Setelah laga tersebut, nama Pellistri sempat ada dalam Trending Topic Twitter untuk beberapa saat. Cuitan tentang dirinya hampir semuanya soal keraguan dan mempertanyakan kualitas Pellistri yang bisa ikut ke Piala Dunia meski sama sekali tidak pernah main di United musim ini. Bahkan tidak sedikit yang menyebut kalau pemanggilan Pellistri bersifat terpaksa karena mereka tidak punya pemain sayap di sebelah kanan.

Padahal, turnamen empat tahunan ini bisa menjadi ladang pembuktian bagi pemuda berusia 20 tahun tersebut. Ia tentu berharap Erik ten Hag mau memberinya kesempatan setelah melihatnya bermain setidaknya hingga fase grup berakhir.

Sejak direkrut dari Penarol pada musim panas 2020, karier Pellistri lebih banyak dihabiskan sebagai pemain pinjaman di Alaves dan beberapa kali main bersama tim cadangan. Situasi hanya berubah sedikit ketika Erik ten Hag masuk. Ia yang sebelumnya tidak pernah dilirik, kini mulai sering menampakkan dirinya di setiap pertandingan United meski hanya duduk diam di bangku cadangan.

Hal ini tentu berbeda jika dibandingkan dengan situasinya di tim nasional. Dari sepuluh laga yang dimainkan Alonso sejak diangkat sebagai pelatih, Pellistri bermain dalam delapan laga yang menandakan betapa besarnya kepercayaan Alonso kepadanya.

Tidak sedikit yang menyebut kalau Pellistri ini hanya berada di waktu yang tidak tepat. United sudah sesak untuk sektor winger kanan terutama setelah kedatangan Antony. Jika pemain Brasil ini tidak dalam kondisi bugar, kesempatan ini justru didapat oleh Anthony Elanga atau memaksimalkan Sancho pada posisi yang sebenarnya kurang ideal.

Meski gagal memberi pertunjukkan yang bagus ketika melawan Korea Selatan, Pellistri setidaknya masih punya dua laga untuk terus berusaha membuka mata Erik ten Hag. Sayangnya, hal itu tidak mudah mengingat mereka akan berhadapan dengan Portugal dan Ghana.

Namun melihat kepercayaan Alonso yang begitu besar kepadanya, maka tidak tertutup kemungkinan kalau Pellistri akan tampil lagi sebagai starter dalam dua pertandingan tersebut.