Manchester United sempat menjalani awal yang menjanjikan saat membuka musim 2017/2018. Tim asuhan manajer Jose Mourinho ini tidak terkalahkan dalam tujuh pertandingan perdana di Premier League Inggris 2017/2018; dengan hanya sekali seri dan mencatatkan kemenangan telak 4-0 dalam empat laga.

Namun, keadaan mulai berubah saat skuat The Red Devils melawat ke markas Liverpool di pekan delapan, 14 Oktober 2017. Sang manajer tiba-tiba memainkan sepakbola negatif dengan menginstruksikan para pemain untuk ‘parkir bus’, yang memberikan skor imbang tanpa bagi United.

Kondisi semakin runyam ketika United malah takluk di markas klub promosi Huddersfield Town pada laga berikutnya, dengan skor tipis 1-2. Sejak itu, kritikan demi kritikan terus melayang ke Mourinho dan skuatnya. Apalagi, tim Setan Merah juga gagal di babak 16 besar Liga Champions 2017/2018, setelah menjadi juara Grup A di babak penyisihan.

Paul Pogba dkk., tak mampu menundukkan kuda hitam dari Spanyol, Sevilla; setelah kembali memainkan taktik bertahan saat laga tandang pada leg pertama, dan kemudian malah kalah 1-2 saat bermain di hadapan publik Old Trafford di leg kedua.

United sempat kembali mendapatkan atensi dari banyak pihak, setelah melakukan comeback luar biasa dalam Derby Manchester kedua musim ini. Ketika itu, dalam laga di markas Manchester City, 7 April 2018 itu, pasukan Mourinho tertinggal 0-2 pada babak pertama, namun mampu membalikkan keadaan di babak kedua menjadi menang 3-2 melalui brace Pogba dan gol penentu Chris Smalling. Sayangnya, performa memikat dengan permainan menyerang itu sepertinya hanya terjadi karena bermain dalam laga pertaruhan harga diri, karena tiba-tiba kondisinya berubah di pekan berikutnya.

Secara mengejutkan, United malah kalah dari tim kecil penghuni dasar klasemen sementara, West Bromwich Albion dengan skor tipis 0-1 saat bermain di Old Trafford, 15 April 2018 lalu. Kekalahan ini memang tidak mengganggu posisi The Red Devils di peringkat dua klasemen. Namun, hasil ini telah menunjukkan ketidakkonsistenan permainan skuat United di lapangan. Selain itu, City pun akhirnya bisa menyegel trofi liga domestik, setelah sebelumnya sempat tertunda ketika kalah dalam Derby Manchester. Melihat performa United ini, tak heran jika kritik demi kritik terus datang silih berganti.

Terbaru, gelandang tim nasional Inggris era 1990-an, Paul Merson secara terang-terangan menyebut permainan United musim ini sama sekali tidak enak ditonton. Menurut legenda Arsenal itu tim Setan Merah sering tampil membosankan.

“Saya tidak pernah melihat performa seperti yang ditampilkan United, Minggu kemarin, di level tertinggi. Itu [permainan United] terlalu lambat. Mereka tak bagus. Mereka tak enak ditonton padahal punya lini depan mengerikan. Ini bukan seperti kita duduk di sana dan berpikir, ‘Apa yang bisa mereka berikan di sini?’,” ungkap Merson berbicara di Sky Sports News.

“Mereka tidak pernah terihat bisa mencetak gol! Tidak ada bentuk dalam permainan mereka. Ketika saya melihat permainan mereka, seperti ‘Jika itu terjadi, terjadilah. Jika tidak mereka akan kesulitan’. Namun saat saya melihat permainan Tottenham Hotspur, Liverpool, dan City, Anda bisa melihat jelas apa yang mereka upayakan,” sambung Merson.

Kritikan senada juga pernah disampaikan legenda The Red Devils seangkatan Merson, Paul Ince, belum lama ini. Dia menyebut United saat ini tidak punya pemain yang menarik dan menghibur, sehingga secara umum tampil kurang mengesankan.

“Sekarang, siapa yang tertarik melihat United bermain? Tidak ada. Saya bahkan mengatakan sejauh ini tak ada pemain United yang saya nikmati permainannya. Mungkin Pogba atau [Marcus] Rashford pada hari [terbaik] mereka. Satu-satunya pemain kelas dunia mereka adalah David De Gea. Selain itu, tak ada yang lain. Banyak yang harus diselesaikan di Old Trafford,” katanya pula kepada Paddy Power.

Namun, Ince tidak menyalahkan Mourinho. “Era Louis van Gaal dan David Moyes adalah kemunduran besar, dan sekarang tugas Mourinho memperbaiki kerusakan itu,” sambungnya lagi.

Gelandang United era awal 1990-an itu merasa kekuatan yang dulu dimiliki Manchester merah era Sir Alex Ferguson, kini berubah menjadi stagnan. Oleh karena itu, Ince berharap akan ada pemain bintang baru yang datang ke Old Trafford pada musim panas 2018 ini; meski dia menyadari daya tarik United untuk pemain terbaik sudah mulai memudar.

“Selain uang, ini juga tentang menarik pemain yang tepat. Jelas bahwa Mourinho belum mendapatkan tim yang diinginkan, dan sepertinya akan ada eksodus di bursa transfer. Namun kini, apakah Anda berpikir pemain akan lebih memilih datang ke Old Trafford atau City, melihat gaya sepakbola yang mereka mainkan?” pungkas Ince.