Bek anyar Victor Lindelof yang baru direkrut Manchester United dari klub Portugal, Benfica di musim panas 2017 lalu, sempat dianggap gagal memenuhi ekspektasi besar yang diberikan padanya. Dia memang digadang-gadang sebagai bek muda dengan kualitas kelas atas, yang membuat manajer Jose Mourinho pun kepincut padanya, sehingga meminta manajemen tim Setan Merah merekrutnya dengan biaya mencapai 30,7 juta paun. Namun, setelah mendarat di Old Trafford, bek berusia 23 tahun itu kesulitan untuk beradaptasi dengan tim barunya, dan kompetisi Premier League Inggris.

Untungnya, perlahan tapi pasti Lindelof pun mulai memperlihatkan kualitasnya. Belakangan ini, dia semakin sering mendapat kepercayaan turun sebagai starter dan bermain penuh. Bahkan, pemain internasional Swedia itu beruntung bisa melakukan debut dalam laga Derby Manchester, ketika The Red Devils menjamu musuh sekotanya, Manchester City di laga liga domestik pekan ke-16, Minggu (10/12/2017) lalu. Meski masuk sebagai pemain pengganti sejak awal babak kedua menggantikan Marcos Rojo, namun setidaknya Lindelof sudah mencatatkan namanya dalam laga bersejarah itu.

Pemain kelahiran Vasteras, Swedia, 17 Juli 1994 itu pun mengaku merasakan sesuatu yang luar biasa dalam pertandingan tersebut. Namun sayangnya, pencapaiannya itu gagal berakhir dengan momen yang menyenangkan, karena United malah terpaksa harus menelan kekalahan pahit dengan sang musuh.

Tim Setan Merah takluk dengan skor tipis 1-2 dari City dalam pertandingan itu, setelah di babak pertama bermain imbang 1-1. Lindelof sendiri pun tak dapat menutupi rasa kecewan usai laga itu. Apalagi, United kebobolan untuk yang kedua kali tak lama setelah dirinya masuk ke lapangan.

“Kami tentu saja kecewa. Kami selalu ingin memenangkan pertandingan, terlebih yang satu ini. Jadi kami kecewa dengan hasil ini,” ungkap Lindelof berkomentar usai pertandingan tersebut, seperti dilansir oleh Goal Internasional.

Dia memang sangat menyesali kegagalan timnya membendung City, yang membuat mereka sekarang tertinggal semakin jauh hingga 11 poin dari sang musuh yang masih memimpin klasemen sementara. Berkat kemenangan tersebut, klub berjuluk The Citizen itu semakin menjauh dengan 46 poin, meninggalkan United di posisi kedua yang masih mengoleksi 35 poin saja.

Meski begitu, Lindelof tentu tak mau larut dalam kekecewaan. Seakan mendapat suntikan semangat baru dari laga derby perdananya, dia mengaku kini sudah siap untuk kembali memberikan seluruh kemampuan terbaiknya bagi United jika dipercaya lagi turun.

“Atmosfernya luar biasa [untuk derby pertama saya]; para suporter luar biasa seperti biasanya dan terutama hari ini. Kami sejatinya ingin menang demi mereka namun sayangnya kami gagal. Sekarang kami harus fokus ke laga berikutnya, kami masih punya beberapa partai penting ke depan dan harus bisa meraih tiga poin,” pungkasnya.

Lindelof sendiri sebelumnya sempat menyatakan sangat menikmati kariernya di Old Trafford, meski hingga pekan ketujuh liga domestik dia sama sekali tak pernah dimainkan dan hanya sekali duduk di bangku cadangan.

Dari 25 pertandingan yang sudah dijalani United musim ini di semua kompetisi, pemain bernomor punggung ‘2’ itu baru membuat 14 penampilan, di mana dia dua kali diturunkan sebagai pengganti. Meski begitu, Lindelof tetap puas dengan kondisinya di klub saat ini, dan senang bisa membantu tim. Dia pun juga mengaku masih sedang belajar pada musim pertamanya di Inggris.

“Selalu ketika datang ke sebuah klub baru, Anda harus belajar. Saya belajar setiap hari. Manajer bertindak sangat bagus terhadap saya. Saya selalu senang membantu tim dalam cara apa pun yang bisa saya lakukan. Saya sangat senang bisa membantu di atas lapangan dan mendapat sejumlah hasil yang bagus,” cerita Lindelof pula ketika itu, pada awal Desember 2017 lalu.

Setiap mendapatkan kesempatan untuk turun ke lapangan hijau, pemain yang sudah mengoleksi 18 caps dan satu gol bersama tim nasional Swedia sejak 2016 itu pun tidak menyia-nyiakannya dengan tampil bagus.

Bahkan, Mourinho pun tak sungkan memuji Lindelof yang dinilainya sudah beradaptasi dengan baik dalam tim barunya, terutama setelah penampilannya di laga kontra Watford pada pekan ke14, akhir November 2017 lalu.

“Saya pikir Richarlison [winger muda Watford] merupakan pemain yang sangat bagus dan pemain yang sulit dihadapi, namun Victor sangat kencang larinya. Dia telah beradaptasi dengan baik ketika bermain di lini sentral, tapi dia juga bisa bergeser ke samping karena dia punya kelincahan yang tidak dimiliki kebanyakan pemain belakang. Saya pikir penampilannya yang kemarin adalah performa yang sangat positif lainnya dari Victor,” ungkap Mourinho memberikan pujiannya.