Foto: Mirror Football

Selama Ralf Rangnick berada di Manchester United, situasi tidaklah menjadi semakin baik. Kedatangan manajer asal Jerman itu justru membawa bencana yang lebih buruk dari sebelumnya. Dan mungkin lebih adil untuk merinci lebih lanjut tentang sejauh mana masalahnya.

Dimulai dari paruh pertama United musim lalu, di mana banyak hasil buruk yang diperoleh United karena ketidakberhasilan taktik Ole Gunnar Solskjaer. Itulah sebabnya mengapa ia dipecat, tepatnya ketika Setan Merah mengalami kekalahan 4-1 dari Watford pada bulan November.

Tapi sayang semuanya tidak benar-benar membaik di paruh kedua musim lalu. Ketika kendali tim dialihkan ke manajer sementara Ralf Rangnick, United malah semakin terpuruk. Mereka bahkan menyelesaikan musim dengan selisih 13 poin dari tempat keempat, dan selisih 35 poin dari posisi teratas klasemen.

Maka bisa dikatakan kinerja Rangnick di Manchester United benar-benar tidak berhasil. Lebih parahnya lagi, banyak pemain yang mulai memiliki masalah serius. Beberapa bahkan kehilangan kepercayaan penuh pada manajer, dan yang lainnya bermasalah di ruang ganti.

Tidak ada komunikasi langsung dengan John Murtough

Semua ini ada faktor penyebabnya, dan Simon Stone telah merincikannya, di mana ia menjelaskan tentang situasi Rangnick di Old Trafford. Menurutnya, pembicaraan mengenai setiap masalah di tim (termasuk keretakan antara pemain) tidaklah terkordinasi dengan baik. Terutama komunikasi antara Rangnick dan direktur sepakbola United John Murtough.

“Skuat United terpecah setelah mulainya perselisihan tentang siapa yang pantas menjadi kapten. Nama Cristiano Ronaldo paling unggul dan cocok, maka hal itu telah membuat Harry Maguire tidak senang. Masalah lalu banyak muncul dan itu rumit sekali,” tulis Simon Stone dikutip dari BBC Sport.

“Kedatangan Ralf Rangnick banyak dipuji sedemikian rupa, sehingga orang Jerman itu hampir tidak bisa berbicara dengan orang yang menunjuknya. Siapa lagi kalau bukan direktur sepakbola John Murtough. Maka Rangnick merasa dia tidak mendapatkan dukungan yang dia butuhkan, dan terlalu banyak pemain yang gagal tanggung jawab atas penampilan mereka sendiri.”

“Pengamatan terus terang Rangnick menghasilkan gambaran kebutuhan klub, dan ia langsung ‘melakukan operasi jantung terbuka’. Dalam konferensi pers mungkin keluhan Rangnick ini berjalan baik dengan hadirnya media dan suporter. Tapi Murtough tidak merasa itu adalah forum yang tepat untuk mengungkapkannya, dan khawatir tidak ada upaya yang dilakukan untuk melindungi reputasi klub.”

Erik ten Hag tidak mau bekerja dengan Ralf Rangnick

Mantan direktur sepakbola RB Leipzig yang sekarang melatih timnas Austria tersebut memang sangat terbuka dan jujur ​​dalam konferensi persnya. Ini adalah satu-satunya hal yang banyak dipuji oleh para suporter Manchester United. Mereka bahkan terus menantikan penilaian kritis Rangnick ini bisa diterapkan ketika ia diangkat sebagai konsultan klub.

Namun sayangnya, itu tidak terjadi. Rangnick malah meninggalkan Inggris dan memilih untuk menjadi manajer tim nasional Austria. Ia pun merasa pekerjaan barunya ini tampak lebih baik ketimbang masa enam bulannya di United. Maka dari sinilah pertanyaannya muncul, “kenapa Rangnick tidak jadi konsultan United?”

Menurut beberapa media, ada sebuah fakta mengejutkan bahwa manajer baru Erik ten Hag ternyata tidak tertarik bekerja dengan Ralf Rangnick. Bahkan mantan manajer Ajax Amsterdam itu tidak bertemu langsung dengan Rangnick, dan hanya berbicara dengannya lewat telepon.

Ten Hag rasanya memiliki masalah tersendiri, dan sekarang ia sudah siap mengambil alih tim United secara keseluruhan. Meskipun sejauh musim panas ini ia sama sekali belum melakukan bisnis transfer. Rumor yang beredar masih melingkupi proses perekrutan Frenkie de Jong dari Barcelona. Dan kabar terbarunya, kesepakatan telah dicapai oleh kedua belah pihak.

Sementara itu, Ten Hag sendiri saat ini hanya diberi budget sebesar 100 juta paun untuk dibelanjakan. Jumlah ini sedikit mengkhawatirkan. Padahal sebelumnya CEO Richard Arnold sempat mengatakan kalau uang bukanlah masalah. United masih membutuhkan setidaknya penyerang lain sebelum musim dimulai, gelandang bertahan, bek tengah dan bek kanan. Maka untuk itu, uang sebesar 100 juta paun sepertinya masih kurang.