Foto: UEFA Europa League

Manchester United berhasil lolos ke babak perempat final Europa League setelah menang atas AC Milan di leg kedua dengan skor 0-1. Kemenangan ini tidak lepas dari peran gelandang mereka, yaitu Paul Pogba. Melihat hal ini, Paul Scholes menganggap bahwa ada keterikatan antara permainan tim United dengan Pogba

Tak heran, berbagai pujian pun diberikan kepada pemain asal Perancis tersebut setelah pertandingan. Termasuk dari mantan manajer Celtic Neil Lennon. Ia sangat memuji Paul Pogba dan menyebutnya dengan istilah big player setelah ia mencetak gol kelimanya di musim ini ke gawang AC Milan.

Meski bermain sebagai cadangan –dan menggantikan Marcus Rashford di babak kedua–, tapi eks bintang Juventus itu berhasil memecah kebuntuan hanya dalam waktu tiga menit. Hal ini sekaligus memastikan United lolos ke babak perempat final.

Kontribusi Paul Pogba benar-benar membuat Neil Lennon tidak bisa menahan diri untuk memberikan sebuah penilaian positif kepadanya. Menurut Lennon, gol yang dicetak Pogba merupakan sebuah pembuktian bahwa dirinya adalah pemain yang besar.

“Gol besar ini datang dari pemain besar. AC Milan tidak bisa menghilangkan bahaya yang datang dari pemain seperti Poga. Dia memberi tekanan yang berarti untuk kiper Milan, dan dia berhasil memecahkan kebuntuan dengan begitu tenang. Hasil akhir yang bagus untuk United, dan awal yang bagus untuknya (setelah kembali dari cedera,” pungkas Neil Lennon kepada BBC Sports.

Mungkin itulah sebabnya mengapa Paul Scholes memiliki anggapan tentang keterikatan permainan United dengan Paul Pogba. Apalagi selama ini, bekas klubnya tersebut telah berjuang keras untuk mendapatkan keseimbangan yang tepat di lini tengah musim ini. Terutama ketika Pogba mengalami cedera.

Selain itu, Ole Gunnar Solskjaer sejauh ini lebih sering memilih duet Scott McTominay dan Fred di belakang Bruno Fernandes selama absennya Pogba. Meskipun sayangnya, permainan United berubah seketika menjadi tampak membosankan dengan pilihan itu.

Karena faktanya, baik McTominay atau Fred, mereka berdua tidak mampu berperan lebih jauh. Akibatnya United kesulitan dalam membuat kreativitas. Terutama ketika mereka melawan tim yang memakai skema bertahan tinggi. Tapi ketika Pogba bermain, meski ia membuat pertahanan tim lebih terbuka, United pasti selalu diuntungkan secara ofensif.

Paul Scholes bahkan berkesimpulan bahwa keseimbangan lini tengah tim Solskjaer sedikit terganggu ketika kehilangan Pogba di skuatnya. Karena menurutnya, meski United lebih bisa bertahan dengan dua gelandang bertahan, tapi mereka kesulitan dalam menyerang.

“Saya pikir United benar-benar berjuang untuk mendapatkan keseimbangan yang tepat sepanjang musim ini. Saya pikir bermain dengan dua gelandang bertahan benar-benar membantu pertahanan. Walau mereka juga selalu memainkan dua bek tengah di belakang, tapi itu tetap membuat mereka begitu solid,” kata Scholes kepada BT Sport.

“Mereka terlihat sangat bagus dalam bertahan. Tapi masalahnya, menurut saya, para pemain depan mereka tidak mendapat suplai bola yang baik. United seolah kurang dalam membuat kreativitas di sana. Apalagi Pogba sudah absen selama enam minggu. Dia sudah kehilangan banyak hal di sana.”

“Jadi intinya, walaupun United memiliki sisi pertahanan yang baik dan benar, tetapi mereka juga harus memikirkan sisi menyerangnya. Mereka benar-benar berjuang untuk melakukan itu sejauh musim ini. Dan situasi semacam itu sedikit berubah ketika Pogba bermain.”

Selama Paul Pogba keluar dari tim karena cedera, United gagal mengalahkan Crystal Palace dan West Brom. Sementara itu, mereka hanya mampu mencetak empat gol dalam enam pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi. Tapi di sisi lain, positifnya, United hanya kebobolan sekali dalam enam pertandingan itu. Mereka kebobolan ketika ditahan imbang 1-1 oleh AC Milan pada leg pertama Europa League di Old Trafford.

Masalah lini tengah United juga ditambah dengan cedera Donny van de Beek. Akibatnya, hal ini semakin menambah ketergantungan Soslkjaer pada Fred dan McTominay. Apalagi pemain asal Belanda itu sudah absen selama tiga minggu terakhir –meskipun ia kembali ke skuat utama bersama Pogba saat melawan Milan.