Foto: Twitter

Salah satu pundit Sky Sports, Paul Merson, menggambarkan bahwa penunjukan Ralf Rangnick telah membuat Manchester United bermain terlalu lambat. Bahkan ia menyebut para pemain Setan Merah sebagai pemalas setelah kekalahan memalukan 1-0 dari Wolves di Old Trafford.

Padahal sebelumnya United tidak terkalahkan di bawah Rangnick sejak kedatangannya di klub setelah kepergian Ole Gunnar Solskjaer. Mereka meraih hasil baik meskipun di beberapa laga masih menunjukkan permainan yang di bawah standar.

Namun apa boleh dikata, United akhirnya dikalahkan oleh Wolves asuhan Bruno Lage berkat gol telat Joao Moutinho. Paul Merson, dalam komentarnya di kolom Sky Sports, berpikir jika United sekarang harus memikirkan kembali posisi manajer mereka. Dan bertindak cepat jika mereka ingin mendapatkan sesuatu di musim ini.

“Pendapat saya tidak berubah tentang Manchester United. Tampaknya juga sulit untuk berubah. Mereka sebenarnya punya rencana. Mereka mengejar Jadon Sancho di bursa transfer, dan mereka selalu memainkan sepakbola serangan balik dengan kecepatan tinggi. Mereka juga sudah kembali merekrut Cristiano Ronaldo,” tutur Merson dilansir dari Sky Sports.

“Sekarang, mereka malah memainkan sepakbola lambat. Ralf Rangnick memainkan 4-2-2-2 dengan dua pemain lini tengah. Dua pemain di tengah diminta berkeliling lapangan dan bermain melawan empat pemain lawan. Agar adil, Scott McTominay telah menjadi pemain terbaik mereka, tetapi Nemanja Matic tidak bisa seperti itu.”

“Dia bukan pemain seperti dulu, dan melawan Wolves, United terlihat mati. Mereka benar-benar dibantai. Anda melihat dua di pemain lini tengah Wolves, Ruben Neves dan Joao Moutinho, mereka menjalankan misi brilian di Old Trafford. Itu memalukan bagi Manchester United. Sangat memalukan. Menonton pertandingan itu, saya seperti mau pergi.”

Hal yang paling dibebankan Paul Merson pada Manchester United saat ini adalah rencana atau skema di setiap pertandinan. Karena baginya, para pemain yang bermain untuk tim sebesar United hanya mau menunjukkan kemampuan pribadinya saja. Tapi tanpa pernah mau menyesuaikan apa yang seharusnya direncanakan.

“United tidak punya rencana dan sepertinya para pemain hanya keluar dan melakukan apa pun yang mereka inginkan. Mereka memainkan permainan mereka sendiri. Jika mereka memainkan lima operan, dan Anda mendapatkan gol, mereka tidak akan mencetak gol! Saya belum pernah melihat yang seperti ini dari Manchester United. Ini mengkhawatirkan,” ujar Merson.

“Ini adalah Manchester United. Tapi klub ini benar-benar tercabik-cabik melawan Wolves di kandangnya sendiri. Saya tahu orang-orang akan mengatakan bahwa mereka sempat melakukan shot yang membentur mistar. Akan tetapi tentunya United harus membuat lebih dari dua peluang dalam satu pertandingan. Terutama ketika bermain di kandang.”

“Jujur saja, itu benar-benar buruk. United telah memenangkan pertandingan tetapi mereka selalu tidak konsisten dan meraih hasil yang buruk setelahnya. Mereka pergi melawan Norwich dan menang 1-0 dengan penalti Ronaldo. Tetapi Norwich seharusnya bisa mendapatkan gol karena permainan mereka lebih baik dari United.”

Manchester United memang memberikan ekspektasi yang baik di laga perdanannya melawan Crystal Palace. Permainan yang berbeda membuat perubahan di berbagai aspek. Namun setelah pertandingan pertama, semua berubah. Naik turun performa masih jadi masalah utama yang dialami Setan Merah.

Inilah yang membuat Paul Merson masih meyakini bahwa United tidak berubah sama sekali. Justru baginya, permainan yang ditunjukkan United sekarang telah menimbulkan masalah, yakni berupa kemalasan. Dan yang paling sadis, menurut Merson, Ralf Rangnick tidak bekerja sesuai standar yang ada di Manchester United.

“Semua orang mengatakan United sudah kembali baik dan berubah. Tapi saya pikir itu tidak terjadi. Menang melawan Burnley memang hasil yang baik, tapi bagi saya itu karena Burnley tidak beruntung. Kemudian United melawan Wolves, dan mereka tidak pernah terlihat seperti mau mencetak gol. Wolves bagus dalam bertahan, memang itu faktanya. Tapi United punya kualitas yang harusnya bisa lebih baik,” ungkap Paul Merson.

“Semua orang mengatakan kepada saya bahwa Rangnick adalah orang yang tepat untuk United. Tetapi kenyataannya dia tidak pernah bekerja dengan baik selama ini. Apalagi dia tidak membuat para pemain ini berubah dari sebelumnya. Dia tidak bekerja dengan standar United. Dia perlu standar itu, karena para pemain United sudah ada di sana sebelum dirinya datang.”

“Sekarang Manchester United membutuhkan seseorang untuk mengatur dan menjadikan para pemainnya istimewa. Saya pikir para pemain United sudah terlalu malas. United juga tidak berhasil menunjuk manajer yang tepat untuk menyelesaikan masalah ini (sekarang). Mereka itu salah satu klub terbesar di dunia. Mereka harus segera melakukan sesuatu, seperti membawa manajer yang pas selama enam bulan ke depan.”