foto: dailymail.co.uk

Manchester United tak mampu mengulangi kemenangan 4-1 atas Fenerbahce dua pekan lalu di Stadion Old Trafford. Dalam pekan keempat babak grup Europa League, The Red Devils justru tunduk 1-2 atas kesebelasan yang diasuh Dick Advocaat tersebut.

Dalam pertandingan yang dihelat di Sukru Saracoglu Stadium pada Kamis (3/11) petang tersebut, United tertinggal lewat gol yang dilesakkan Moussa Sow pada menit kedua serta Jermain Lens, 14 menit setelah babak kedua dimulai. United memperkecil ketertinggalan lewat lesakkan Wayne Rooney pada menit ke-89.

Hasil ini membuat United turun ke peringkat ketiga Grup A Europa League. United berselisih satu poin dengan Fenerbahce di puncak klasemen dan Feyenoord di peringkat kedua.

Manajer United, Jose Mourinho, tak puas dengan penampilan anak asuhnya tersebut. Ia menuduh mereka menganggap pertandingan Europa League tak lebih sebagai pertandingan pramusim. Di pengujung pertandingan Mou amat marah dengan hasil tersebut.

“Awalnya, ini seperti final Liga Champions dan kami bermain seperti pertandingan pramusim, ini kenyataan,” kata Mou.

Mou pun menegaskan kalau Fenerbahce layak untuk menang. Pasalnya, sepakbola bukan sekadar kualitas, tetapi juga tentang usaha, komitmen, bermain sampai titik batas, dan memberikan segalanya dalam permainan.

“Kesebelasan yang kebobolan setelah dua menit adalah kesebelasan yang tidak siap-sedia, tidak berkonsentrasi. Ini salah kami,” jelas Mourinho.

sow-dailymail

Rangkaian hasil buruk ini sebenarnya sudah disadari oleh Mou. Ia bahkan menyatakan kalau ini adalah momen yang begitu genting.

“Kami tidak mencetak cukup banyak gol. Pada momen seperti ini, kami perlu memiliki mental yang lebih kuat dan memluai pertandingan lebih baik daripada yang kami tunjukkan barusan,” ujar Mou.

Kekesalan Mou pastilah berdasar. Hal ini tak lain karena dirinya punya rekor yang baik kala berhadapan dengan kesebelasan dari Turki; yang salah satunya ditunjukkan lewat kemenangan 4-1 di Old Trafford dua pekan lalu.

“Apa yang lebih membuatku kecewa adalah aku punya pengalaman bagus saat melawan kesebelasan Turki. Aku bermain di sini dua kali bersama Real Madrid, dua kali bersama Chelsea, juga dengan Porto. Aku memberikan semua pengalaman itu kepada para pemain.

“Saat bermain di kandang, biasanya mudah, selalu 3-0 atau 4-0. Kalau Anda datang ke Turki, lain lagi ceritanya. Aku bilang pada mereka untuk menunggu dan jangan terlalu mengandalkan pertandingan yang mudah di Old Trafford; bersiaplah menyaksikan pertandingan yang amat berbeda,” ungkap Mou.

Setelah gol pertama tersebut, Fenerbahce kian leluasa mengembangkan permainan. Mereka menumpuk pemain di depan, tapi juga cepat saat bertahan dan menunggu serangan balik. Terlebih ada satu hal yang membuat pertandingan menjadi sulit di mana mereka kerap berpura-pura demi mendapatkan pelanggaran, menekan wasit, dan menyulut sejumlah konflik.

“Tapi ini bukan salah mereka. Ini salah kami membiarkan mereka menang 1-0 duluan. Setelah 2-0, para pemain bereaksi tapi aku pikir kami tak pantas mendapatkannya,” jelas Mou.

foto: dailymail.co.uk
foto: dailymail.co.uk

Walau kalah, peluang United untuk lolos ke babak 32 besar Europa League masih terbuka. Pasalnya, Feyenoord dan Fenerbahce masih akan saling bertanding. Satu-satunya kepastian agar United lolos adalah dengan memenangi dua pertandingan tersisa.

“Sejujurnya, aku pikir kami berada dalam situasi yang lebih baik ketimbang Fenerbahce,” tambah Mou. “Fenerbahce memiliki tujuh poin dan meskipun mereka mengalahkan Zorya Luhansk di rumah, mereka masih punya pertandingan terakhir melawan Feyenoord.”

Menurut Mou, mustahil bagi Fenerbahce maupun Feyenoord untuk memenangi pertandingan yang sama. Ini yang membuat United akan bergantung pada dirinya sendiri. Mereka tak memerlukan hasil kesebelasan lain untuk bisa lolos.

“Kalau kami menang, kami lolos,” tutup Mou.