foto: skysports.com

Manchester United kembali gagal meraih poin penuh saat ditahan imbang Arsenal 1-1 dalam lanjutan pekan ke-13 Liga Primer Inggris. Dalam pertandingan yang dihelat di Stadion Old Trafford tersebut, anak asuh Jose Mourinho seharusnya bisa meraih kemenangan jika gol Juan Mata di pertengahan babak kedua tidak disamakan oleh tandukan Olivier Giroud satu menit jelang laga usai. Hasil ini memang bukan hasil yang memuaskan. Namun secara permainan, United tampil lebih baik dari pertandingan sebelumnya.

Hasil ini juga memperpanjang rekor Mourinho kontra Arsene Wenger di Liga Primer. The Special One tidak terkalahkan dalam 12 partai. Bahkan, gol Giroud adalah gol pertama tim besutan Wenger kala menghadapi tim asuhan Mourinho sejak Gilberto Silva mencetak gol ke gawang Chelsea pada Mei 2007 silam.

Mourinho sendiri angkat bicara tentang  pertandingan ini. Menurutnya, United bermain baik dan seharusnya bisa memenangkan pertandingan. Selama 90 menit penuh, para penggawa United mampu meredam serangan-serangan berbahaya The Gunners lewat pemain bintangnya seperti Alexis Sanchez dan Mesut Ozil. Arsenal bahkan hanya mencatatkan satu tembakan tepat sasaran meskipun memang berbuah gol.

“Sebuah kontrol yang luar biasa kala menghadapi tim yang sangat bagus, tim yang biasanya memperlihatkan permainan menyerang yang baik dan kami dapat mengontrol itu. Kami memiliki peluang bagus dan kami seharusnya mencetak gol sebelum dan sesudah skor 1-0. Kami seharusnya dapat menang mudah,” ujar pelatih berkebangsaan Portugal itu.

“Pada satu-satunya situasi kami lengah, mereka mencetak gol. Jadi mereka adalah tim yang beruntung dan kami adalah tim yang sial. Itulah sepakbola,” tambahnya.

Mou mengungkapkan bahwa mereka adalah tim paling kurang beruntung di Liga Primer. United memang sedang dilanda krisis gol di kandang mereka sendiri. Hanya dua gol tercipta dari 74 sepakan di tiga laga liga mereka di Old Trafford. Banyak yang menilai itu disebabkan oleh efektivitas yang buruk, namun tidak dapat dipungkiri ada faktor kurang beruntung di kubu United.

“Di momen seperti ini, kami adalah tim paling kurang beruntung di Liga Primer. Jika kami menganalisis tiga pertandingan di kandang, melawan Stoke, kami harusnya menang lima atau enam gol, tapi kami ditahan imbang. Melawan Burnley, kami seharusnya menang lima atau enam gol, tapi kami ditahan imbang juga,” imbuh pelatih dengan empat trofi liga top Eropa ini kepada Sky Sports News.

Bukan Mou sepertinya jika tidak membuat kontroversi di depan media. Pada konferensi pers seusai pertandingan, ia berkomentar mengenai musuh bebuyutannya, Arsene Wenger, dan mengatakan bahwa hasil imbang ini baginya seperti kekalahan, namun bagi Arsenal terasa seperti kemenangan.

“Rasanya seperti kekalahan. Dan bagi Arsenal, mereka seperti meraih kemenangan. Jadi, pada akhirnya saya kalah dari Arsenal. Akhirnya saya kalah dari Arsene (Wenger),” ucap Mou.

Meskipun ia melontarkan kalimat-kalimat menyerang untuk lawannya, namun ia tidak menyerang atau mengkritik wasit. Mou bahkan memuji Andre Marriner sebagai wasit pada pertandingan tersebut dan tidak berkomentar tentang keputusan Marriner yang tidak memberikan penalti saat Antonio Valencia bertabrakan dengan Nacho Monreal.

“Saya punya pemikiran yang baik tentang Marriner. Dia adalah wasit yang tidak ada maksud tertentu jika melakukan kesalahan saat melawan tim saya. Dia adalah wasit bagus. Saya tidak ingin mengatakan itu sebuah kesalahan atau tidak. Saya tidak ingin mengatakan apapun karena dia adalah wasit bagus,” ungkap Mou yang baru saja bebas dari sanksi setelah mengkritik salah satu wasit Liga Primer, Mark Clattenburg.

Selain itu, ia juga berkomentar tentang para pemainnya. Menurutnya, absennya Fellaini karena cedera betis membuat United kehilangan sosok yang kuat dalam duel udara. Gelandang berambut kribo ini memenangi 3,89 duel udara per pertandingannya di liga. Ia menjadi yang terbaik dari seluruh skuat United mengungguli Zlatan Ibrahimovic dan Paul Pogba dengan catatan 3,00 dan 2,73.

“Kami tidak memiliki pemain yang kuat di udara untuk menangkal serangan dari umpan silang. Jika saya memiliki Fellaini, saya akan memainkannya pada 10 atau 15 menit terakhir,”ungkapnya. Hal ini terbukti mengingat gol penyama keadaan Arsenal dicetak oleh Giroud yang memenangkan duel udara melawan Phil Jones menyambut umpan silang Alex-Oxlade Chamberlain.

Tentang gol ini, Mou kembali berbicara. Kali ini tentang Marcus Rashford yang gagal menghadang Chamberlain untuk melepaskan umpan silang dari sisi kiri pertahanan United. Banyak yang mengatakan memang kontribusi Rashford kurang maksimal. Padahal, ia dipercaya bisa mengisi posisi Ibrahimovic yang terkena sanksi dan Wayne Rooney yang absen.

“Itu normal. Dia adalah pemain muda yang saya tempatkan di kiri pada menit akhir karena saya tahu dia memiliki kecepatan. Namun, Chamberlain adalah pemain yang bagus, cepat, dan masih memiliki stamina, serta Marcus bukanlah seorang bek.”

Pelatih berusia 53 tahun ini juga membuka mulutnya tentang performa United dalam ajang Liga Primer. “Kami ada di Liga Primer yang sangat sulit, di mana saya mengetahui itu, pemain mengetahui itu, petinggi klub mengetahui itu, pemilik mengetahui itu, fans mengetahui itu. Tapi kami percaya diri, kami senang dengan kinerja kami dan hasil baik akan segera datang.”

United berada di posisi enam klasmen sementara dengan torehan 19 poin dari 12 laga. Tertinggal Sembilan poin dari Chelsea di puncak klasmen dan tertinggal lima poin dari zona Liga Champion. The Red Devils harus kembali meraih poin sempurna untuk mendongkrak posisinya dan jika tidak ingin disalip oleh Everton yang hanya berbeda selisih gol dan Watford dengan selisih satu poin.