Foto: Manutd.com

Perang bikin susah. Negara yang tadinya tenang dan nyaman kini menjadi acak-acakan dan tidak tentu arah. Segalanya dimulai dari para penguasa yang bermasalah. Akan tetapi, mereka justru mengorbankan orang-orang yang sebenarnya tidak bersalah.

Hingga tulisan ini dibuat, perang Rusia kontra Ukraina masih berlangsung. Sudah hampir sebulan sejak pertama kali Rusia melancarkan serangan pada 24 Februari 2022 lalu. Entah sudah berapa fasilitas publik yang hancur, dan entah sudah berapa banyak korban jiwa yang melayang.

Mereka yang tidak ingin perang ini berlangsung sudah bersuara. Sayangnya, banyak dari mereka yang dibungkam. Di Rusia, ada ribuan demonstran anti perang yang ditangkap pihak kepolisian. Sedangkan di Ukraina, mereka yang tidak ingin perang berlangsung hanya bisa berlindung dan berharap mereka tidak jadi korban berikutnya.

Sayangnya, nasib baik tidak berpihak kepada seseorang bernama Aleksander Kukin. Kukin dan istrinya menjadi korban setelah mobilnya ditembak oleh pasukan oposisi. Istri dan putrinya selamat dari kejadian itu. Akan tetapi, Kukin meninggal dunia.

Kabar ini dirilis langsung oleh situs resmi Manchester United semalam. Lantas, siapa sebenarnya Kukin?

Kukin adalah salah satu sosok yang berperan dalam terbentuknya Kyiv Reds pada tahun 2002. Kyiv Reds adalah salah satu komunitas suporter United yang cukup besar di Ukraina. Selama perang dengan Rusia berlangsung, Kukin tidak kehilangan antusiasmenya dalam menonton tim kesayangannya bertanding.

Antusiasme itu terlihat dalam sebuah foto ketika ia masih menikmati kemenangan United 4-2 melawan Leeds beberapa minggu sebelum ia tewas. Terlihat jelas betapa dedikasinya sebagai Red Army meski di satu sisi ia juga harus memikirkan diri bagaimana cara untuk melindungi keluarganya yang bisa menjadi korban sewaktu-waktu.

“Dia biasa membawa saya ke pertandingan di pub lokal di Kyiv dan kerap mengantar saya pulang ketika saya masih kecil. Dia juga membantu saya mengunggah artikel tentang United di sebuah situs web dan membantu pertumbuhan gerakan itu hampir seorang diri. Bahkan ia membayarnya dari sakunya sendiri. Dia adalah pria yang hebat,” kata salah satu penggemar bernama Ivan.

Masih menurut situs resmi klub, pemakaman Kukin juga bernuansa United. Beberapa kenang-kenangan bertema Setan Merah ditempatkan dalam peti matinya sebagai simbol kecintaannya kepada klub ini. Pihak United sendiri dikabarkan sedang berusaha mencari cara untuk memberi dukungan kepada keluarga Kukin dan Kyiv Reds. Sementara itu, Kyiv Reds juga membuka donasi untuk siapa saja yang ingin memberi bantuan kepada istri Kukin yang membutuhkan bantuan keuangan.

Terlepas dari siapa yang benar dan siapa yang salah, Manchester United sendiri berulang kali menyebarkan pesan anti perang sejak pecahnya pertempuran di Ukraina. Mereka tidak terang-terangan berdiri untuk Ukraina layaknya Premier League. Bagi United, yang penting adalah perang cepat selesai.

Sebelum pertandingan melawan Watford pada 26 Februari lalu, kedua kesebelasan berdiri di belakang tanda “Peace” yang dibuat pribadi oleh Rangnick sendiri. Selain itu, pada Derby Manchester yang berakhir dengan kekalahan telak 4-1, para pemain menyelesaikan sesi pemanasan dengan mengenakan kaus bertuliskan “No War.”

Rest In Peace Oleksandr Kukin