Foto: The Sun

Pemain muda Manchester United, Mason Greenwood, sangat memuji rekan seniornya Edinson Cavani. Ia mengatakan bahwa pemain asal Uruguay tersebut telah melakukan “segalanya dengan benar sebagai pesepakbola”. Sebagai sosok pemain muda, Greenwood melihat aspek ini sebagai contoh terbaik bagi kariernya ke depan.

Di satu sisi, Cavani sendiri memang telah membuat serangkaian pengaruh besar sejak ia tiba di Old Trafford pada bulan Oktober lalu. Ia juga sudah mencetak lima gol dan menunjukkan performa yang mengesankan. Pengaruh pemain berusia 33 tahun itu saat ini dinilai penting untuk para pemain muda United.

Jadi secara tidak langsung, fakta ini terasa sinkron dengan situasi Mason Greenwood. Karena saat ini ia tidak begitu tampil menawan layaknya musim lalu. Dan ia juga baru mencetak gol pertamanya sejak Desember lalu, yang ia cetak dalam kemenangan tim Setan Merah di putaran keempat Piala FA atas Liverpool.

Maka dengan mengukur kualitas Edinson Cavani sebagai standar, agaknya Mason Greenwood perlu memantik dirinya untuk terus tampil maksimal agar bisa menjadi seperti Cavani. Karena di sisi lain, ia sendiri yang mengatakan kalau ia sudah mengagumi profesionalisme mantan pemain PSG itu.

“Dia (Cavani) adalah seorang striker top. Anda bisa tahu begitu ketika dia datang ke sini. Hal-hal yang dia lakukan, cara dia menunjukkan atributnya, cara dia berlatih, dan cara dia melakukan segalanya, semua ini adalah hal yang dapat dicontoh. Dia sudah melakukan hal dengan benar sebagai pesepakbola,” ujar Mason Greenwood melalui situs resmi ManUtd.com.

“Sungguh, saya menyakini itu. Dia mengingatkan saya pada sosok Juan Mata dan Nemanja Matic yang juga ada di sini. Mereka merupakan dua pemain profesional yang hebat. Selalu menyenangkan memiliki rekan satu tim seperti mereka. Sebagai pemain muda, mereka semua cocok dijadikan panutan.”

Tentang atribut permainan Edinson Cavani, bagi Mason Greenwood, ada satu aspek yang selalu ia fokuskan. Menurut pemain muda asal Inggris ini, Cavani memiliki kemampuan di dalam setiap pergerakannya. Dan uniknya, pergerakan ini dilakukan sama persis sebanyak enam atau tujuh kali per pertandingan.

“Bagi saya, yang perlu di fokuskan adalah pergerakannya. Saya belum pernah melihat seorang striker melakukan banyak gerakan. Dia mungkin melakukan gerakan yang sama sekitar enam atau tujuh kali per pertandingan. Seperti saat melawan Southampton,” tutur Greenwood.

“Dia melakukannya setiap hari saat latihan. Dia mencetak dua gol dari melakukan hal yang persis sama. Mungkin Anda jarang melihat striker sepertinya. Jadi, Anda pasti sangat senang melihat striker berkualitas tingkat tinggi di klub seperti dia (Cavani). Itulah yang selalu saya perhatikan.”

Hanya saja, sampai sejauh ini, kekaguman Mason Greenwood terhadap Edinson Cavani masih belum teraplikasikan di lapangan. Penampilan pemain berusia 19 tahun itu masih mengalami penurunan dari musim lalu. Meskipun manajer United, Ole Gunnar Solskjaer, telah mengakui bahwa anak asuhnya itu tidak menderita “sindrom musim kedua”.

Entah apa yang ada dipikiran Solskjaer, namun yang jelas, ia tidak merasa Greenwood memiliki masalah seperti itu. Padahal rasanya agak jelas, terutama jika dibandingkan dengan kontribusi penyerang muda itu di musim lalu. 17 gol Greenwood pada musim 2019/2020 sempat menempatkan posisinya sejajar dengan George Best, Brian Kidd, dan Wayne Rooney sebagai pemain muda paling produktif dalam satu musim.

Namun sekarang, kalkulasi gol Greenwood menurun drastis. Ia hanya mampu mencetak total empat gol di sepanjang musim ini. Dan ia baru mencetak dua gol selama dua bulan. Tapi yang jelas, bagi Solskaer sendiri, hanya ada sebuah masalah di balik penurunan performa setiap pemain di skuatnya.

“Setiap musim akan selalu menjadi tantangan bagi tiap pemain. Semuanya adalah ujian. Kami tidak berbicara tentang sindrom musim kedua, dan jika Anda mengalihkan pandangan pada aspek ini, gelar Premier League bisa hilang dari mata kami. Saya selalu mengatakan bahwa mengandalkan 99% usaha adalah 100% gagal,” ungkap Solskjaer dikutip dari MEN Sports.

“Tentu saja, para pemain yang sedikit santai dalam latihan yang dilakukannya akan memberikan efek samping. Saya tidak mengatakan yang melakukan hal seperti ini adalah Mason (Greenwood). Saya hanya mengatakan itu adalah kasus untuk setiap pemain. Karena itu akan selalu menjadi indikasi, atau tolak ukur kurva belajar dan ujian.”