Selain menambah dimensi serangan Manchester United melalui sisi sayap, kedatangan Alexis Sanchez ke Manchester United secara tidak langsung memperbaiki hubungan di antara beberapa pemain yang pernah berkonrontasi dengannya baik saat ia masih membela Arsenal maupun timnas Chile. Salah satunya adalah Marcos Rojo.

Dalam Inside United, Rojo bersyukur bahwa kedatangan Alexis membuat dirinya tidak lagi “saling tendang satu sama lain” ketika keduanya masih mengenakan seragam yang berbeda. Rojo bahkan tambah senang setelah Alexis langsung memberikan dampak yang positif meski belum terlalu signifikan.

“Saya telah menghadapi dia beberapa kali, bermain melawan Arsenal atau Chile. Kami selalu bertarung di atas lapangan dan jauh lebih baik ketika kita berada di pihak yang sama karena sebelumnya kami saling menendang satu sama lain.”

“Dia adalah pemain yang fantastis dan saya harap dia membawa penampilan terbaiknya di Manchester United. Dia sudah memiliiki rumah baru, sesuatu yang harus didapat saat pertama kali tiba di Manchester.”

Mantan pemain Sporting Lisbon ini memang dikenal memiliki gaya main yang terbilang agresif. Man Marking menjadi kelebihan dari pemain berusia 28 tahun ini. Sayangnya, gaya main seperti ini sering mengundang risiko bagi Rojo. Ia sering terlambat dalam melakukan tekel sehingga memunculkan pelanggaran-pelanggaran yang tidak perlu.

Ia juga pernah mengalami cedera ketika mencoba menabrakkan diri dengan salah satu pemain Anderlecht saat keduanya bertemu di Liga Europa musim lalu. Terkait cara main yang bisa dibilang seperti preman, Rojo mengaku bahwa ini sudah menjadi ciri khasnya sejak kecil dan tidak akan mengubahnya.

“Itu gaya saya dan cara saya bermain. Saya sudah seperti ini sejak masih kecil. Saya sangat agresif dan emosional ketika berada di atas lapangan. Ini ciri khas gaya permainan Amerika Selatan yang menuntut kami tampil agresif,” ujarnya menambahkan.

Gaya mainnya ini yang mungkin menjadi pertimbangan mengapa seorang Jose Mourinho belum memainkan Rojo sebagai salah satu bek tengah Manchester United. Setelah sembuh dari cedera ligamen awal November lalu, ia masih kesulitan menemukan permainan terbaiknya. Ketika dimainkan, tidak jarang ia melakukan beberapa kesalahan seperti ketika menghadapi Burnley saat boxing day. Sejauh ini, jumlah laga saat ia duduk di bangku cadangan jauh lebih banyak dibandingkan saat dia bermain yaitu delapan berbanding tujuh.

Meski begitu, Rojo yakin bahwa saat ini dirinya sudah siap dan ingin berjuang kembali mendapatkan satu tempat di starting eleven Manchester United. Ia juga merasa bahwa di usianya yang sebentar lagi memasuki 28, kemampuan bermainnya semakin meningkat dan dapat membantu United menjuarai Liga Primer.

“Saya 100 persen fit dan saya senang dengan peningkatan fisik saya. Sekarang saya akan berjuang mendapatkan menit bermain dan terus bermain. Saya harus bekerja keras karena saya sudah melalui masa-masa sulit selama enam hingga tujuh bulan. Pada Maret nanti, saya berusia 28 dan akan matang sebagai pemain karena saya yakin dengan kemampuan saya.”

Ia menambahkan, “Saya sangat senang berada di United. Saya ingin memenangi Liga Primer karena saya tidak ingin meninggalkan Inggris tanpa menjuarai liga.”

Sumber: Inside United, Metro