Kekalahan 2-3 di markas Brighton & Hove Albion pada laga kedua Premier League Inggris 2018/2019, Minggu (19/8/2018), seperti menjadi puncak dari semua permasalahan yang dihadapi Manchester United sejak musim panas menjelang dimulainya kampanye musim baru. Sejak menjalani pramusim, The Red Devils tidak mampu memberikan ‘angin segar’ bagi publik Old Trafford untuk bisa berharap lagi tim kebanggaannya dapat kembali pada posisi terbaiknya, seperti terakhir kali memenangkan trofi juara liga domestik pada lima tahun yang lalu, 2012/2013; sebelum Sir Alex Fergison pensiun.

Tidak heran jika kritikan demi kritikan terus bertubi-tubi menghantam skuat United yang diasuh Jose Mourinho; meski sebenarnya itu sudah terjadi sejak musim lalu di mana mereka selalu tampil sangat membosankan dan tak berubah hingga saat ini. Terbaru, kritikan yang sangat menohok datang dari legenda tim Setan Merah yang juga mantan jenderal lapangan tengah tim nasional Inggris era 1990-an, Paul Ince. Dia dengan tegas menyebut United saat ini sudah seperti menjadi bahan olok-olok di Britania, terutama dalam kompetisi Premier League musim ini setelah tertinggal dari para kompetitor.

“Klub pesaing dan para suporternya memiliki momen yang baik untuk saat ini, namun ketika melihat apa yang terjadi di United, mereka sekarang mejadi bahan olok-olok, tertinggal di belakang. Mereka finish sebagai runner-up musim lalu, dan mungkin akan mampu finish dalam posisi empat besar pada musim ini. Namun, apakah itu yang harus mereka incar? Tidak! Realistisnya, tujuan mereka haruslah menjuarai Premier League,” ungkap sang gelandang dalam kolomnya di Paddy Power. Tulisan Ince ini tentu menjadi komentar tajam bagi United saat ini, dan merupakan kritikan pedas bagi Mourinho.

Bahkan, pria yang kini sudah berusia 50 tahun itu menyebut bukan tidak mungkin posisi United akan semakin jauh tertinggal dari para pesaingnya di klasemen sementara Premier League. Apalagi, The Red Devils harus melakoni laga berat menjamu klub rival Tottenham Hotspur di Old Trafford pada pekan ketiga, Senin (27/8/2018) waktu setempat.

“Mereka tak mampu bersaing dengan Manchester City atau Liverpool untuk saat ini. Jika mereka kalah melawan Tottenham pada Senin, mereka akan mendapati diri mereka tertinggal enam poin di belakang City setelah menjalani tiga laga,” lanjutnya.

Ince kemudian juga menyebut United kini sedang dalam situasi kacau balau, terutama dipengaruhi oleh berbagai persoalan yang dihadapi sejak musim panas lalu, baik masalah internal maupun juga eksternal.

“Di United, semuanya dari atas sampai ke bawah adalah kekacauan, dan itu kelihatan. Semuanya, dari Mourinho yang tidak mendapatkan target transfernya sampai rasa frustrasi para pemain dan fans, mereka terlihat tidak bahagia. Jadi bagaimana bisa Anda mengharapkan mereka menjuarai sesuatu?” tambah pemain yang memperkuat tim Setan Merah di periode 1989-1995 itu.

“Semuanya, dari atas sampai ke bawah, Ed Woodward [wakil ketua eksekutif United], Mourinho, Paul Pogba, semuanya adalah kekacauan. Anda tidak akan pernah melihat hal seperti ini bersama Sir Alex Ferguson sebagai manajer [di United sejak 1986]. Saya bisa melihat apa yang dipikirkan para suporter bahwa musim ini mungkin akan berakhir seperti Chelsea pada musim 2015/2016 [ketika Mourinho dipecat jelang musim dingin]. Saya bisa melihat sekarang bahwa fans mulai memusuhi Mourinho, dan saya mengerti mengapa itu bisa terjadi,” tulis Ince lagi dalam kolom opininya itu.

Pria kelahiran Ilford, London, Inggris, 21 Oktober 1967 yang dibesarkan oleh West Ham United sebelum pindah ke Old Trafford itu pun kembali menyorot penampilan The Red Devils pada musim lalu. Permainan United memang terasa semakin membosankan ketika itu, dan bahkan dinilai sangat defensif, terbukti ketika Mourinho memasang taktik bertahan hingga ‘parkir bus’ dalam beberapa laga penting berstatus big match menghadapi tim-tim besar. Dengan kondisi tersebut, sebenarnya Ince berharap Mourinho bisa melakukan perubahan, agar timnya bisa tampil lebih baik di musim ini.

“Ketika Anda melihat City, Liverpool, Chelsea, dan Tottenham, mereka memainkan gaya permainan yang Anda harapkan dari United. Setelah musim lalu, dari cara dia membentuk timnya dan apa yang dilalui para suporter, Anda berpikir dia akan mencoba teknik berbeda pada musim ini. Saya sendiri menyaksikan pertandingan pada Minggu kemarin [kontra Brighton], namun saya tidak melihat apa yang sedang dikerjakan Mourinho dan United. Tak ada game-plan sama sekali,” pungkas Ince pula. Harusnya, Mourinho dan manajemen United bisa belajar banyak dari situasi tanpa trofi musim lalu.