Manchester United menjalani salah satu musim terberatnya di 2016/2017 ini. Setelah gagal tampil di Liga Champions musim ini, pelatih Jose Mourinho yang baru bergabung di musim panas pun harus mengawali musim dengan kurang meyakinkan. Hasilnya, hingga sejauh ini tim Setan Merah memang memegang rekor hasil imbang terbanyak di Premier League Inggris.

Sialnya, setelah mengalami kekalahan 0-1 di markas Tottenham Hotspur pekan lalu, peluang Manchester United untuk lolos ke Liga Champions dari jalur Premier League pun pupus. Melihat kondisi itu pula makanya Mourinho menegaskan bahwa kini timnya mengalihkan fokus ke Europa League, untuk menghadapi Ajax Amsterdam di partai final. Meski masih butuh perjuangan lagi, namun target juara dan lolos ke Liga Champions lewat jalur Europa League itu memang lebih realistis.

Kondisi serba terjepit ini memang bisa dibilang sangat menyedihkan bagi klub sekelas United. Maka, tak salah jika banyak pihak mengirimkan beragam kritikan, termasuk pemain legendaris Old Trafford, Gary Neville.

Mantan bek kanan itu bahkan sampai menyebut bahwa tim Setan Merah sebagai klub terburuk yang pernah ditangani Mourinho, yang memang selama ini dikenal selalu berhasil meraih kesuksesan besar sebagai pelatih. Menurut pria yang kini sudah berusia 42 tahun tersebut, manajer berjuluk The Special One itu tidak pernah menangani tim yang lebih buruk dari United musim ini.

“Dari sejarahnya, jika Anda melihat rekornya di semua tim yang pernah dia tangani, musim ini benar-benar gila untuk Jose. Dia selalu ada di posisi satu atau dua dalam hal mencetak gol. Gol yang dibuat timnya ke gawang tim enam besar selalu ada di urutan pertama atau kedua. Hanya satu musim di mana timnya ada di posisi empat, yakni pada 2006. Namun musim ini benar-benar gila. Ini mungkin tim terburuk yang pernah ditangani oleh Jose dalam 10 hingga 15 tahun terakhir dalam karirnya,” ungkap Gary memberikan komentar sekaligus kritiknya bagi manajemen United, dilansir Sky Sports.

Sejak mulai menangani klub Portugal, Porto pada 2002, yang kemudian mengangkat nama Mourinho sebagai pelatih kelas atas, dia memang selalu punya target besar bersama klub yang ditanganinya, dan berhasil memenangkan berbagai trofi pada akhir musim. Makanya, juru taktik berkebangsaan Portugal ini percaya diri menyebut dirinya dengan julukan ‘The Special One’.

Namun, pada musim pertamanya menukangi United, dengan terpaksa Mourinho hanya memasang target finish di posisi empat besar kali, dan pada akhirnya target itu pun sepertinya sudah sangat sulit untuk tercapai.

United memang sudah memenangi satu trofi mayor pada musim ini; Piala Liga Inggris. Namun pada kenyataan, anak-anak asuh Mourinho sepanjang musim ini memang sering kesulitan meraih kemenangan dan mencetak gol. Bahkan, sangat jelas tim Setan Merah musim ini sangat bergantung kepada bomber gaek Zlatan Ibrahimovic yang baru didatangkan pada musim panas 2016. Naasnya, kini penyerang asal Swedia itu terpaksa harus istirahat hingga akhir musim karena cedera parah. Belum lagai, beberapa penggawa inti juga banyak yang mengalami cedera sehingga tak bisa tampil.

Kondisi ini membuat United semakin kelimpungan menjelang akhir perjalanan yang semakin berat. Bukan tak mungkin gelar juara Europa League yang sudah semakin dekat di depan mata juga akan raib, jika Mourinho dan timnya terus-terusan tampil angin-anginan.

Meski begitu, Gary tetap membela pelatih berusia 54 tahun, dan meminta semua orang untuk memberikan kesempatan lebih banyak. Menurut mantan kapten The Red Devils tersebut, seharusnya Mourinho diberi kesempatan waktu yang lebih lama dan mendatangkan pemain yang dia inginkan, agar bisa membangun tim yang baik.

“Begitu dia merekrut delapan hingga 10 pemain dan melalui setahun lagi, maka kita baru boleh protes jika dia terus memainkan enam bek di semua laga tandang. Dia punya 24 pemain dan 20 di antaranya bukan pemain yang dia datangkan. Dia layak untuk mendapatkan 12 bulan lagi untuk mendatangkan pemain yang dia inginkan. Saya akan memberinya kesempatan satu bursa transfer lagi dan jika dia masih menggunakan enam bek, baru saya akan bilang, ‘Tidak, ini tidak benar’. Dari sisi sejarah, dia selalu bisa melakukan hal yang benar,” ucap Gary menambahkan pada Sky Sports.