Calon bintang Manchester United, Adnan Januzaj, yang sempat digadang-gadang akan jadi penerus pemain legendaris Ryan Giggs, memang telah memutuskan untuk meninggalkan Old Trafford sejak awal musim 2017/2018 ini. Pemain internasional Belgia yang masih berusia 22 tahun itu memilih klub La Liga Spanyol, Real Sociedad, sebagai pelabuhan berikutnya dalam karier profesionalnya yang berawal bersama tim Setan Merah sejak musim 2012/2013 silam. Januzaj terpaksa pergi karena tak ada kepastian tempat di skuat utama Jose Mourinho, setelah musim lalu dipinjamkan ke Sunderland.

Manajer berkebangsaan Portugal itu memang menjadi salah seorang sosok krusial di balik kepergian Januzaj pada Juli 2017 lalu. Meskipun begitu, dia malah bersyukur telah dibuang Mourinho.

Pemain kelahiran Brussels, Belgia, 5 Februari 1995 itu mengaku memang sudah tidak bisa berkembang lagi bersama The Red Devils. Sehingga, keputusannya untuk pergi jauh lebih tepat demi mewujudkan targetnya untuk menembus skuat tim nasional Belgia di Piala Dunia 2018 mendatang. Untuk itu, dia membutuhkan klub yang dapat memberi garansi tempat utama agar dia bisa bermain secara reguler.

“Jose harus mengambil keputusan dengan cepat dan mewujudkan hal itu [transfer]. Saya sudah tak bermain selama dua tahun. Jose adalah manajer yang hebat dan dia berlaku adil pada saya, karena dia membiarkan saya pergi untuk berkembang di tempat lain.”

“Begitulah cara kerja semua di dunia ini dan saya hanya akan menatap ke depan. Saya tahu Sir Alex [Ferguson] akan selalu menanti saya di ujung sambungan telepon. Begitu pula [Ryan] Giggs dan [David] Moyes. Mereka adalah orang yang selalu mendukung saya,” ungkap Januzaj belum lama ini, seperti dikutip dari surat kabar Daily Mail.

Tiga nama terakhir diketahui sebagai orang-orang yang terlibat dalam permulaan karir Januzaj di Old Trafford. Sir Alex merupakan manajer yang membawanya bergabung dengan United, setelah sempat menimba ilmu bersama akademi klub kota kelahirannya, FC Brussels sejak 2001, dan juga Anderlecht di Belgia pada 2005.

Ketika itu, pada Maret 2011, saat dirinya masih berusia 16 tahun, Januzaj masuk ke akademi United. Pada pengujung musim 2012/2013; sebelum pensiun, Sir Alex mempromosikan dirinya ke skuat utama dengan jersey bernomor punggung ‘44’, meskipun hanya sebagai cadangan.

Januzaj memang tampil apik bersama tim reserves pada musim itu, sehingga sukses meraih Denzil Haroun Award 2013; penghargaan pemain terbaik tim reserves United. Tidak salah jika kemudian Moyes, yang menggantikan Sir Alex di musim 2013/2014, membawanya ikut bersama tim utama dalam tur pramusim di Asia.

Alhasil, Januzaz mampu menunjukkan kualitasnya, dengan mencetak gol dalam laga terakhir melawan klub Hong Kong, Kitchee. Selain itu, dia juga membuat assist untuk gol semata wayang United dalam kekalahan 1-3 dari Sevilla, pada laga perpisahan bek Rio Ferdinand.

Pada musim itu pula, karir Adnan Januzaj mulai meroket. Dia pun membukukan 27 penampilan di Premier League Inggris, meski separuhnya sebagai pengganti. Empat gol turut disarangkannya, termasuk dua gol dalam kesempatan pertamanya sebagai starter, dan membantu United membalikkan kedudukan jadi 2-1 atas Sunderland.

Total 35 penampilan dicatatkannya sepanjang musim di semua kompetisi. Makanya, tidak heran jika banyak pihak yang menggadang-gadang dirinya akan menjadi penerus Giggs, sang senior yang banyak membantunya di awal bergabung dengan tim utama The Red Devils.

Sayang, ketika Moyes dipecat di akhir musim, dan kemudian digantikan Louis van Gaal pada musim 2014/2015, Adnan Januzaj gagal menarik perhatian manajer asal Belanda itu. Dia pun hanya bisa membuat tujuh penampilan starter dan 11 sebagai pengganti di liga domestik, dengan total 21 penampilan di semua ajang; tapi tanpa gol sama sekali.

Sejak itu, pemain yang sempat mendapat nomor punggung ‘11’ di awal musim setelah Giggs pensiun tersebut mulai kehilangan tempat, hingga akhirnya dia pun dipinjamkan ke Borussia Dortmund pada musim berikutnya, dan berlanjut ke Sunderland musim lalu.

Kini, Adnan Januzaj sudah melupakan kenangannya bersama tim Setan Merah, dan akan fokus menjalani karir barunya bersama Sociedad. Meski sempat absen dalam dua laga perdana liga karena cedera, namun dia yakin bisa membuktikan kualitasnya untuk mendapat kesempatan bermain secara reguler demi merebut tempat di tim nasional negaranya.

“Tugas utama saya sekarang adalah menunjukkan penampilan yang hebat di sini. Saya menargetkan tempat di Piala Dunia mendatang [bersama tim nasional Belgia]. Dunia takkan berhenti berputar untuk saya,” pungkas Januzaj menutup ceritanya.