Foto: Manchester United

Meski menang telak dengan skor 4-0 melawan Liverpool, Erik ten Hag berujar kalau timnya saat itu masih suka membuat kesalahan. Melihat apa yang terjadi saat melawan Melbourne Victory beberapa saat yang lalu, ucapan Ten Hag sepertinya memang bukan sekadar omong kosong.

Manchester United memang menang telak dengan skor 4-1 melawan wakil Australia tersebut. Akan tetapi, mereka sempat dibuat kerepotan oleh permainan Chris Ikonomidis dan kawan-kawan. Bahkan United sempat tertinggal terlebih dahulu melalui pemain berusia 27 tahun tersebut memanfaatkan kelengahan barisan belakang yang masih gagal membuat jebakan offside.

Setelah kebobolan, United memang mendominasi penguasaan bola. Akan tetapi, mereka kesulitan untuk mengatasi blok rendah milik Melbourne Victory. Ini yang tampaknya menjadi PR Ten Hag. Anak asuhnya seperti mengulangi problem yang sama yaitu miskin kreativitas untuk membongkar tim yang bermain bertahan.

“Saya akan berkata kalau lawan yang bermain terbuka akan jauh lebih mudah karena ruang yang diberikan lebih besar. Ketika lawan bermain di belakang, Anda harus berinvestasi dengan banyak berlari baik ke arah depan atau berlawanan. Selain itu, kita perlu mengontrol bola dan membuat keputusan yang tepat. Untuk menciptakan sesuatu, Anda butuh apa yang disebut dengan kecerdasan,” kata Erik ten Hag setelah pertandingan.

Ten Hag masih belum puas dengan penampilan timnya karena setelah kebobolan, pemainnya terlihat seperti orang bingung. Beberapa pemain juga masih tidak nyaman ketika ditekan saat menguasai bola. United bahkan baru bisa memecah kebuntuan pada menit ke-43 melalui tendangan spekulasi Scott McTominay yang berubah arah. Sebelum mengakhiri babak pertama dengan keunggulan 2-1.

Ketika memasuki babak kedua, Erik ten Hag memainkan banyak pemain cadangan. Mereka diimbangi dengan beberapa pemain senior seperti Bailly, Telles, dan Rashford. Sama seperti ketika melawan Liverpool, kombinasi pemain senior yang jarang tampil dengan beberapa lulusan akademi ini masih kesulitan mengembangkan permainan.

Melbourne tidak banyak membuat serangan. Hal ini seharusnya membuat United bisa mengembangkan sektor serangan mereka. Sayangnya, tidak banyak killer pass yang hadir untuk bisa membahayakan gawang Melbourne. Bahkan lini belakang yang dipimpin Eric Bailly dan Alex Telles hampir membuat kesalahan yang membahayakan pertahanan. Beruntung, Bailly masih bisa membayar kesalahannya dengan sebuah assist cantik kepada Rashford.

Dari dua pertandingan pra-musim yang sudah dilakukan, ada beberapa catatan penting yang bisa menjadi bahan evaluasi Ten Hag sebelum musim baru dimulai. Anthony Martial tampaknya mulai menunjukkan diri kalau dia siap kembali bersaing sebagai striker utama klub. Jadon Sancho tampaknya mulai beradaptasi dengan baik dalam skuad United.

Eric Bailly tidak kehilangan kualitasnya meski dikenal sebagai pemain yang rajin bolak-balik ruang perawatan. Alex Telles tampaknya menjanjikan sebagai bek tengah meski ada beberapa atribut yang harus ia tingkatkan.

Sederet pemain muda dan akademi juga tidak ketinggalan memberi kesan seperti Zidane Iqbal dan Charlie Savage. Keduanya tampak siap untuk naik tingkat ke tim utama dan berpotensi mendapat beberapa kali kesempatan tampil.

Di sisi lain, pemain pinjaman seperti Amad , Donny Van de Beek, dan Tahith Chong tampaknya masih harus bekerja keras. Jika tidak bisa menunjukkan permainan yang bagus, besar kemungkinan mereka akan dipinjamkan kembali atau bahkan dijual.