Ada yang baru dari perjalanan kesebelasan perempuan Manchester United pada musim ini. Selain mengikuti kompetisi baru yaitu Women’s Super League, klub asuhan Casey Stoney ini juga akan mendapat pemimpin baru. Pada hari Jumat (6/9), mereka resmi mendapuk Katie Zelem sebagai kapten baru Setan Merah.

Pemilihan kapten baru ini tidak lepas dari hengkangnya Greenwood, yang sebelumnya adalah kapten utama United. Pemain yang berposisi sebagai bek kiri tersebut memutuskan untuk pindah ke Los Galacticos kesebelasan perempuan, Olympique Lyon. Kekosongan ini kemudian diisi oleh Zelem sebagai bagian dari persiapan United jelang mengikuti kompetisi WSL.

“Saya mengambil waktu yang sangat panjang untuk memutuskan. Saya sudah memiliki beberapa nama di kepala saya tetapi saya ingin memberi setiap orang kesempatan yang adil untuk menunjukkan apa yang mereka miliki dalam hal kapten: bagaimana cara mereka memimpin, apa yang bisa mereka lakukan di dalam grup, dan bagaimana cara mereka mendukung pemain,” tutur Stoney dalam situs resmi klub.

“Saya baru saja melihat bagaimana calon-calon tersebut berperilaku di sekitar kelompok. Saya butuh kapten yang bisa dipercaya dan dihormati. Seseorang yang bisa mendorong para pemain dan staf. Tidak mudah, namun pada akhirnya saya telah memilih Katie Zelem untuk memimpin tim karena dia adalah pemain yang paling vokal. Dia harus memimpin dengan memberi contoh yang bagus di atas lapangan.”

Keputusan ini disambut gembira oleh si pemain. Dalam akun Twitternya, perempuan berusia 23 tahun ini mengaku senang dan begitu terhormat bisa dipercaya sebagai kapten kesebelasan. Ia bahkan tidak menyangka bisa menjadi kapten karena ia merasa kalau Amy Turner, rekan setimnya, adalah orang yang jauh lebih baik ketika pra-musim beberapa waktu lalu.

“Aku benar-benat senang. Dengan perginya Alex, maka itu akan meninggalkan celah dan semua orang menjadi tidak yakin dengan apa yang akan dilakukan Casey (Stoney) selanjutnya. Amy Turner jelas selangkah lebih bagus pada pra-musim kami, namun Casey memilih saya dan berpikir kalau saya bisa melakukan peran itu, maka itu menjadi sesuatu yang luar biasa dan saya sangat terhormat,” tuturnya.

“Saya cukup vokal dan itu sudah terjadi sejak saya muda. Saya akan selalu menyambut feedback dari apa pun yang mereka katakan kepada saya atau saran yang Casey berikan. Hal itu akan membantu saya menjadi pemain yang jauh lebih baik lagi.

Sebelumnya, Stoney sempat mengaku tidak memiliki gambaran mengenai sosok yang tepat untuk mengisi peran sebagai kapten. Ia bahkan bertekad untuk memberikan kesempatan kepada semua pemain untuk menjadi pemimpin dalam timnya. Dengan kata lain, tim perempuan United nyaris tidak memiliki kapten tetap pada musim depan.

“Saya belum memutuskan siapa kapten baru dan saya tidak akan membuat keputusan dalam waktu dekat. Kami punya banyak pemain baru, kami punya dinamika yang baru bagi grup ini dan saya tidak ingin membuat keputusan cepat-cepat. Saya tidak mau terburu-buru.”

“Saya harus melihat semua orang dan memberi kesempatan kepada semua pemain untuk menjadi kapten. Itu semua saya lakukan agar adil sehingga saya bisa melihat siapa pemimpin yang tepat. Peran kapten adalah peran penting karena mereka adalah penghubung antara pelatih kepala dan para pemain dan mereka perlu memastikan bahwa mereka adalah orang yang bisa diandalkan.”

“Saya bahkan tidak khawatir, kalau kami bermain tanpa seorang kapten. Karena saya punya banyak pemain yang bisa saya percaya, bisa saya andalkan, dan bisa menjadi pemimpin dalam grup ini,” ujarnya.

Pemain kelahiran Oldham ini memang layak untuk menjadi kapten jika melihat performanya sepanjang 2018/19. Bermain di tiga kompetisi, Championship, FA Cup, dan League Cup, nama Zelem tidak pernah sekalipun keluar dari susunan 11 pemain pertama Stoney. Ia bermain 26 kali dan mencetak 11 gol. Catatan tersebut kemudian membawanya mendapat gelar pemain terbaik tim perempuan Manchester United musim lalu.