Manchester United memiliki rekor pemain akademi yang membanggakan. Salah satunya adalah sang kapten timnas junior Inggris, Angel Gomes, yang lahir dari tim junior The Red Devils. Namun, meski di bawah Jose Mourinho, ia tidak dipercaya guna medapati jam terbang yang seharusnya dimiliki oleh pemain bertalenta.

Steve McManaman, melihat jika keadaan tersebut seharusnya lebih diperhatikan, mengingat dalam dua dekade ke belakang, United telah berhasil melahirkan generasi emas yang disebut ‘Class of 92’. Ketika Manchester United telah mengasilkan sejumlah pemain muda di setiap pertandingan selama kurang lebih 80 tahun, McManaman menilai jika klub yang bermarkas di Old Trafford itu pantas memiliki catatan terbaik dari sektor akademi klub.

Namun, ketika menanggapi situasinya saat ini, Manchester United justru terlihat tidak mengembangkan apa yang seharusnya sudah jadi tradisi. Lalu, ketika McManaman membahas kemenangan Inggris di Piala Dunia U-17, ia berpendapat jika Manchester United mengalami kekalahan telak dari Tottenham dan Liverpool pada sektor pengembangan pemain akademi. Mengingat sebenarnya, kapten tim nasional Inggris U-17 Angel Gomes, yang telah melakukan debut di Premier League ketika usianya 16 tahun, tidak dikembangkan secara signifikan oleh United saat ini.

“Anak-anak Inggris tidak bermain sebanyak generasi Spanyol,” tandas McManaman. “Lihatlah Isco atau Asensio. Inggris seharusnya bisa mengaturnya dengan lebih baik, karena melihat generasi emasnya sangat bagus di kompetisi internasional tingkat junior. Pochettino telah memberi banyak kesempatan kepada anak-anak muda Tottenham. Klopp juga berhasil melakukannya di Liverpool. Tapi ketika melihat hal seperti itu di Chelsea, City atau Manchester United, justru mereka tak melakukannya.”

“Ketika melihat Mou memiliki titik terang untuk berbagai opsi yang relatif tersedia dalam kepemilikan pemain generasi muda Inggris dibandingkan dengan rekan-rekan manajer tim Premier League, orang Portugis itu justru terlihat tidak mempedulikannya. Ia pun secara tidak langsung telah mencoreng catatan pengembangan pemain akademi Manchester United,” ungkap Steve McManaman.

Di sisi lain, manajer Liverpool Jurgen Klopp pun sudah membicarakan harapan besar The Reds pada sektor pengembangan pemain usia dini, seperti pencetak gol terbanyak turnamen Piala Dunia U-17 Rhian Brewster. Meskipun pemain muda itu sendiri belum tampil secara reguler di skuat utama Liverpool. Jika melihat dari sisi yang sama, Marcus Rashford juga pergi ke kompetisi Piala Eropa 2016 sebagai pemain paling muda karena peluang bermainnya di Old Trafford. Sementara United sendiri juga telah mengembangkan pemain reguler Inggris seperti Jesse Lingard. Namun, jika melihat situasi yang terjadi di bawah asuhan Jose Mourinho, peluang bermainnya pemain muda The Red Devils terlihat jauh lebih sedikit.

Tak terlepas dari itu semua, Klopp sendiri telah melakukan sesuatu yang tidak dilakukan Mourinho di tim utama. Karena eks manajer Dortmund itu berhasil menunjukkan hal yang sepantasnya untuk prospek masa depan tim dengan memainkan pemain mudanya seperti Ben Woodburn (18 tahun), Trent Alexander-Arnold (19 tahun) dan Joe Gomez (20 tahun). Trent Alexander-Arnold dan Joe Gomez sudah dimainkan di sektor pertahanan. Sementara Ben Woodburn, telah berhasil menyumbangkan beberapa gol dan memiliki kesempatan lebih menjadi pemain reguler di skuat utama Liverpool.